Part 29 (Amanah dari Allah)

6.2K 347 75
                                    

"Dia hadir sebagai amanah terbaik dari sang Khalik"

###

Chanyeol menghentikan laju mobilnya. Karena memang mereka sudah sampai tujuan yaitu rumah sakit tempat Shindy bekerja. Chanyeol tersenyum melihat tangan kanannya yang tak pernah lepas dari genggaman istrinya.

"Sudah sampai"

Shindy mengangguk, ia langsung keluar tanpa berpamitan dengan suaminya. Hingga membuat Chanyeol mengerutkan keningnya. Apa istrinya lupa mencium tangannya?

Chanyeol segera keluar dari mobilnya untuk melihat Shindy yang tengah berdiri menatapnya.

"Melupakan sesuatu?" Chanyeol belum berjalan mendekati istrinya. Shindy menggeleng dengan wajah yang sulit artikan. Bibirnya dipout, wajahnya menunduk.

Istrinya kesal? Tapi kesal kenapa? Tolong catat juga ini pertama kalinya Chanyeol melihat istrinya kesal.

Chanyeol gemas melihatnya. Sebenarnya ada apa dengan sikap istrinya hari ini? Apa kah ada yang salah dengan bidadarinya?

"Kau kenapa? Jangan sampai aku menciummu disini sayang" Chanyeol semakin gemas melihatnya, kini ia mendekat kearah istrinya menarik pinggang istrinya untuk mendekat ke arahnya. Menatapnya dalam, dan istrinya balas menatapnya. Hey, biasanya wanita itu akan tertunduk malu.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan cantikku" Chanyeol mencium pipi Shindy, ia melupakan dimana ia sekarang. Tempat umum, didepan lobi rumah sakit. Dimana banyak orang berlalu lalang.

"Temani aku bekerja, diruanganku ada ranjang untuk istirahat. Kau bisa tidur disana. Selama menikah kau belum pernah menemaniku bekerja. Mau ya suamiku" wajah menggemaskan itu berubah penuh harap sekarang.

Chanyeol membenarkan perkataan Shindy. Memang benar kan? Selama menikah ia tidak pernah menemani istrinya bekerja, sedangkan Shindy pernah beberapa kali ikut dengannya, menemani dirinya jika ada konser atau pekerjaan yang tidak menyita waktu bekerja atau istirahatnya.

"Baiklah. Ternyata istri ku ingin aku menemaninya. Bahkan sampai bersikap manja. Ya ampun" Chanyeol menyentil ujung hidung Shindy yang sukses membuat wanita itu tersenyum senang.

"Terimakasih suamiku"

"Tunggu disini, aku akan memarkirkan mobil. Jangan kemana-mana"

Shindy mengangguk patuh sedangkan Chanyeol kembali ke mobilnya untuk mencari tempat parkir.

Di seberang jalan seorang wanita menatap sinis kearah Shindy. Urat kemarahan merasuki wajahnya, mengeratkan genggaman tangannya pada tas kecilnya.

"Kurangajar! Seharusnya aku yang diperlakukan seperti itu bukan kau jalang! Lihat saja nanti, aku akan memainkan permainan yang tidak akan pernah bisa kau lupakan. Sial!!" Wanita itu memilih pergi dengan kemarahan didalam hatinya.

Chanyeol sudah kembali dari tempat parkiran mobil. Ia menghampiri istrinya, menggenggam tangannya dan mereka berjalan beriringan.

Tatapan mata yang mengenali Chanyeol langsung tak bisa teralihkan. Chanyeol dengan baju santainya tanpa masker, kacamata ataupun topi menggandeng tangan istrinya. Berjalan pelan untuk menyeimbangkan langkah kaki istrinya.

"Sapa mereka" bisik Chanyeol kepada Shindy. Shindy mengangguk dan mulai menyapa setiap orang yang menatapnya sembari berjalan. Chanyeol ikut menyapa, ada yang teriak histeris, ada yang membalas sapaannya, ada yang memberikan senyum terbaiknya dan lain sebagainya. Yang jelas, sapaan bersahabat menemani langkah Shindy. Ia terharu, sungguh. Sampai air mata menggenang di pelupuk matanya. Chanyeol melihatnya langsung menghentikan langkahnya dan berdiri tepat didepan istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE BEST WAY | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang