Part 25 (Kepergian Ayana)

4.2K 301 36
                                    

"setiap kebahagiaan yang tercipta selalu ada celah kesedihan mendampinginya"

####

Keramaian dimasjid terbesar di Korea selatan itu masih nyata terlihat. Banyak kalangan yang bukan penggemar Chanyeol pun ikut penasaran dengan pernikahan yang berhasil menyedot perhatian publik. Jalan raya didepan masjid macet total tapi tak membuat kemeriahan akad nikah dua insan itu usai. Ini masih akad nikah belum lagi nanti resepsinya. Benar-benar tidak bisa dibayangkan.

Mempelai pria masih enggan mengalihkan pandangannya pada bidadarinya. Bidadari yang tak lelah ia kagumi kecantikan juga iman dalam hatinya. Ia salah satu hamba Allah yang paling beruntung diantara hamba-hamba Allah lainnya yang bahkan lebih sholeh darinya. Dan ia langsung bersyukur dalam hatinya, mengutarakan rasa terimaksih yang luar biasa pada Tuhannya. Matanya kini beralih menatap tangannya yang menggenggam erat tangan kanan istriya, menautkan jari-jari tangan diantara keduanya. 

"Kenapa?" tanya Shindy yang juga melihat tangan kanannya yang bertautan jari-jarinya dengan jari tangan Chanyeol. Nyaman. Semoga memang hanya tangan Chanyeol yang akan menggenggamnya seperti ini. Selamanya, sehidup sesurga. amiin. 

"Kau tahu mengapa jari tangan kita bercelah?" tanya Chanyeol yang tak mengalihkan ekor matanya.

Shindy menggeleng tidak mengerti

Chanyeol mengangkat wajahnya, menatap langsung pada kedua bola mata cantik milik istrinya itu. Dalam hatinya sebuah harapan besar tercipta. Semoga hanya akan ada dirinya yang ditatap seperti ini oleh wanita sholehah itu. Selamanya, sehidup sesurga. Amiin.

"Karena Allah menciptakan pasangan hidup kita untuk melengkapinya. Untuk menutup celah-celah jari kita" Chanyeol tersenyum melihat kedua pipi Shindy merona sempurna, istrinya tersipu dan itu membuat kebahagiaan terindah dalam hatinya semakin memuncak.

"Ahh seperti itu" Shindy menunduk malu, menyembunyikan wajahnya yang merona. Berharap Chanyeol tidak melihatnya namun sepertinya ia terlambat. Karena Chanyeol sudah lebih dulu melihatnya. Ah suaminya benar-benar pandai membuat dirinya berdebar. Shindy yakin akan banyak hal seperti ini dimasa depan, dan ia harus menyiapkan dirinya.

"Istriku tersayang. Aku hanya ingin minta satu hal padamu" Chanyeol , menjeda kalimatnya. Ia menatap istrinya yang kini membalas tatapannya, "tolong, selalu andalkan aku sebagai suamimu"

Shindy mengangguk

"Aku tahu kau wanita hebat yang mampu melakukan apapun sendiri karena kau percaya ada Allah yang membersamaimu. Tapi bisakah sekarang kau mempercayakan apapun padaku?"

"Iya suamiku. Begitupun denganku. Kau bisa memberikan kepercayaan untukku, untuk bisa mendampingimu. Dalam apapun keadaanmu."

chu~

chanyeol mencium tangan kanan Shindy yang masih ia genggam. Dan itu sukses membuat semua penggemarnya berteriak. shindy juga ikut terkejut.

lagi?

Ah bukankah tadi ia sudah memikirkannya. Ia akan menyiapkan hatinya, tapi Chanyeol selalu melakukannya dengan tiba-tiba. dan ia selalu terlambat menyiapkan hatinya. tapi ia bahagia mendapatkan perlakuan seperti itu dari Chanyeol.

"Kenapa?"

"Aku belum menyiapkan hatiku, aku malu" Shindy menundukan wajahnya lagi. Ia tersipu.

Chanyeol mendekatkan wajahnya pada Shindy.

"Aku akan melakukan hal-hal yang menbuatmu selalu terkejut" bisik Chanyeol.

Tak lama, ibunya Ayana datang mendekat kearah Shindy juga Chanyeol.

THE BEST WAY | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang