"Salah satu hal yang bisa membuat rumah tangga bertahan lama adalah dengan melakukan hal hal yang romantis"
###
Malam itu datang, tepat pukul 12 malam Shindy keluar dari kamarnya. Seharusnya malam ini suaminya sudah pulang tapi sampai tengah malam, suaminya belum juga kembali.
Shindy membawa selimut dari kamarnya, kakak perempuannya juga belum pulang. Shindy memutuskan untuk menggelar selimutnya tepat dibalik pintu utama rumah mertuanya. Ia hanya tidak ingin jika suaminya datang, salah satu mertuanya yang membukanya. Itu hanya akan membuat mereka terganggu.
Shindy menyenderkan tubuhnya pada pintu, ia duduk bersila disana. Sembari menunggu, ia membuka Al Qur'annya. Ia murojaah disana tanpa suara, lagi ia tak ingin menganggu siapapun.
Shindy menyudahi membaca Al qurannya, ia menatap jam dindingnya. Sudah pukul satu tapi suaminya masih belum kembali.
Apa ia menginap di dorm bersama Sehun dan yang lainnya? Jika ia, dirinya pasti sudah diberitahu. Tapi sampai sekarang suaminya tidak memberi kabar padanya.
'Semoga selalu dalam lindungan-Mu ya Allah. Jaga suamiku' batin Shindy. Ia memakai jaket tebal milik suaminya. Kedua kakinya ia tekuk dan memeluknya. Wajahnya ia sendirian diatas kedua lututnya.
Ia menunggu dengan sabar disana.
###
Disisi lain, Chanyeol sudah sampai didepan rumah ibunya. Ia menatap jam tangannya. Sudah tepat jam 1 dini hari, ia baru sampai di rumahnya. Ia sengaja meninggalkan kopernya dimobil managernya. Ia menyuruh membawanya besok.
Chanyeol menatap rumah orang tuanya, rumah yang sudah terlihat sunyi. Lampu sudah padam didalamnya, hanya lampu kamarnya yang masih menyala. Ia tersenyum. Istrinya akan selalu menyalakan lampu kamarnya jika dirinya tidak tidur disampingnya.
'Dia sudah tidur' Batin Chanyeol. Ia melangkah menuju pintu rumahnya. Tangannya terulur ingin menekan bel disana, tapi sejenak ia urungkan. Jika ia menekannya, ia hanya akan membuat kedua orang tuanya tidak nyaman dan merasa terganggu. Dan lagi bagaimana jika istrinya yang membukanya? Ia akan sangat merasa bersalah membangunkan istrinya. Lebih baik ia menunggu saja sampai pagi, istrinya pasti akan bangun pukul 3 dini hari untuk menjalankan sholat malamnya. Lebih baik menunggu saja.
Chanyeol duduk didepan pintu rumah ibunya. Ia menyenderkan tubuhnya, kedua kakinya ia selonjorkan kedepan. Ia sangat lelah dengan konser di China juga dalam perjalanannya didalam pesawat.
Tak butuh waktu lama, rasa kantuk merasuki tubuh Chanyeol. Ia tidak kuat lagi membuka kedua matanya. Ia memilih menyilangkan kedua tangannya didadanya lalu mulailah ia menyapa alam mimpi.
###
Dua jam kemudian. Yoora pulang dengan mobilnya yang ia parkirkan dibagasi rumahnya. Chanyeol masih belum terjaga, begitu pula dengan Shindy yang masih tidur dengan posisi duduk dibalik pintu. Yoora melangkah menuju pintu rumahnya, ia melihat Chanyeol duduk dengan menutup matanya.
'Kau pasti sangat lelah, aku bahkan bisa merasakan kelelahanmu' batin Yoora yang ikut bersimpati dengan keadaan adiknya. Ia melangkah mendekati Chanyeol.
"Bangun" Yoora mengusap pipi Chanyeol lembut, itu saja bisa langsung membuat adiknya terbangun.
"Oh noona, kau sudah pulang" Chanyeol membuka matanya lalu ikut berdiri disamping kakaknya.
"Lelah?"
Chanyeol mengangguk
Yoora sengaja membawa kunci rumahnya. Ia selalu seperti itu jika pulang malam. Agar tak menganggu ayah ataupun ibunya. Yoora membuka pintunya dan kedua adik kakak itu terkejut melihat Shindy duduk bersender dibalik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST WAY | Park Chanyeol
RandomShindy habibah. Seorang dokter muda asal indonesia yang berkunjung untuk pertama kalinya ke Korea selatan. ia tak tahu tentang bahasa korea, hingga ia bertemu dengan seseorang yang tahu tentang islam namun ia bukan muslim. ia adalah seorang anggota...