"Ketika dua hati saling mencintai, menikah adalah jalan yang diridhoi"
###
Malam mulai menjelang di Seoul, matahari sudah menghilang dari langit yang mulai tergantikan dengan bulan malam yang menawan. Adzan isha baru saja berkumandang di ponsel seorang wanita yang kini sudah siap untuk menjalankan kewajibannya.
Sedangkan seorang wanita lain yang masih bertahan berbaring di ranjang rumah sakit mulai membuka matanya lagi setelah istirahat dari tidur panjangnya. Ia melakukan sholat dengan duduk dan sebelumnya melakukan wudhu dengan cara tayyamum.
Selesai sholat isha, Shindy melakukan dzikir dan kini ia melakukan rutinitas. Ia mengistiqomahkan setiap sehabis sholat membaca Al quran setidaknya satu halaman. Tidak ada ruginya seseorang bersahabat baik dengan Al quran kecuali kebaikan.
"Kak Shindy" panggil Ayana saat melihat Shindy sudah selesai membaca Al qur'annya.
"Alkhamdulillah ya Allah" ujar Shindy yang masih belum menanggalkan mukenah dalam tubuhnya. Ia bangkit untuk memeluk Ayana, "alkhamdulillah Ayana"
"Eonnie, maafkan aku" Shindy melepas pelukannya lalu menatap Ayana yang kini menunduk menyembunyikan wajah cantiknya.
"Maaf untuk apa, Ayana?" Shindy duduk didepan Ayana.
"Maaf, karena aku hampir memisahkan kalian lagi. Maaf, karena aku menaruh hati pada laki-laki yang kau cintai"
"Ayana, cinta itu fitrah dan rasa itu anugerah. Kita tidak pernah tahu Pemilik hati kita menginginkan kita memilih siapa?"
"Iya, tapi tidak seharusnya aku melakukannya. Maaf"
"Kau tahu, justru aku yang seharusnya meminta maaf padamu. Aku yang sudah membuat hatimu terluka. Maaf"
"Eonnie sama sekali tidak bersalah. Tidak. Jangan meminta maaf padaku. Aku tidak menyukainya, aku terlihat sangat sangat menyedihkan" Ayana memeluk Shindy erat. Air mata sudah menetes dikedua pipinya.
Tok tok tok
Pintu itu terbuka. Shindy juga Ayana sama-sama mengalihkan pandangannya kearah pintu yang menampilkan sosok pria berhelm putih.
"Assalamualaikum nona Shindy. Ada paket makan malam untuk anda. Pengirimnya dari orang yang sama"
"Wa'alaikumsalam warrakhmatullahi wabarrakatuh"jawab Ayana juga Shindy bersamaan.
"Terimakasih banyak" Shindy menerimanya.
"Suratnya ada didalam. Saya permisi, selamat menikmati. Assalamualaikum" pria pengantar makanan itu menghilang dibalik pintu.
"Wa'alaikumsalam warrakhmatullahi wabarrakatuh" Shindy berjalan menghampiri Ayana.
"Dari Chanyeol?" Tanya Ayana menebak.
Shindy mengangguk.
Shindy membuka paperbagnya dan mengambil suratnya. Shindy membiarkan Ayana ikut membacanya.
"Assalamu'alaikum calon bidadari surgaku. Bagaimana kabarmu detik ini?
Makan malam untukmu. Makan dengan lahap bidadari ku, ada banyak orang yang ingin melihat pengantinku besok. Begitupun para malaikat yang menunggu untuk besok hari. Mengamini setiap doa terbaik untuk pernikahan kita.
Jangan lupa selalu bersyukur
Dari Yusuf
"Subhanallah romantis sekali ronnie" Ayana memeluk Shindy erat. Ia tidak cemburu sama sekali tidak, ia hanya merasakan ketulusan Chanyeol untuk Shindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST WAY | Park Chanyeol
RandomShindy habibah. Seorang dokter muda asal indonesia yang berkunjung untuk pertama kalinya ke Korea selatan. ia tak tahu tentang bahasa korea, hingga ia bertemu dengan seseorang yang tahu tentang islam namun ia bukan muslim. ia adalah seorang anggota...