Part 22 (menuju kebahagiaan)

3.7K 347 54
                                    

"Kebahagiaan adalah impian setiap insan. Kita hanya mampu berusaha, selebihnya biar tangan Tuhan yang melakukan"

####

Shindy mengusap air matanya. Ia begitu terharu dengan apa yang Chanyeol katakan padanya. Bukankah itu sangat romantis? Bahkan lebih dari itu, untuk wanita seperti Shindy yang belum pernah merasakan perasaan seperti itu sebelumnya.

Seorang pria yang sudah menetap dihatinya lalu datang dengan niat tulusnya mengutarakan perihal hatinya. Jujur, hatinya sudah bisa mengikhlaskan jika memang benar Ayana akan bersama Chanyeol.

Dan disaat itu pula Allah kembali datangkan Chanyeol untuk dirinya.

Allah adalah sebaik-baik maha pemberi apapun yang kita butuhkan juga yang kita inginkan. Dan Shindy sangat bersyukur untuk itu.

"Bagaimana dengan Ayana? Ia begitu mencintaimu" Shindy menundukan kepalanya. Bertatapan dengan Chanyeol membuat jantungnya terus berdebar hebat.

"Tentang banyak orang yang mencintaiku, itu hak mereka. Penggemarku juga mencintaiku, keluargaku juga mencintaiku. Tapi kau adalah yang paling beruntung. Karena aku menetapkanmu sebagai wanita yang aku yakini. Kau memilikinya, kau pemilik hatiku"

"Tapi-"

"Ayana yang memintaku untuk mencari wanita yang aku sayangi. Dia yang memberitahuku kau belum menikah. Terimakasih sudah menungguku juga memilihku. Maaf, jika aku terlambat datang menemuimu"

Chanyeol masih menatap Shindy yang masih menunduk yang sesekali mengusap air matanya. Ingin rasanya ia mengusap air mata diwajah Shindy, sayangnya itu tidak mungkin. Mereka belum halalnya untuk saling bersentuhan.

"Bagaimana? Maukah kau menemaniku belajar lebih dalam lagi tentang agama kita? Mau kah bersamaku berada dijalan yang diRidhoi Rabb kita?" sekali lagi Chanyeol mengutarakan niatnya.

Shindy semakin tak bisa menahan tangisannya. Ini terlalu membahagiakan dirinya.

"Allahuakbar" Shindy tak bisa menopang tubunya. Ia berjongkok duduk dengan tangisan bahagianya.

"Ya Allah, jangan menangis lagi. Apa kau tidak berkenan? Tidak apa-apa tapi jangan menangis didepanku. Aku tidak menyukainya"

"Ini tangisan bahagia. Bentuk rasa syukurku kepada Rabbku. Karena Ia mentakdirkan apa yang kuharapkan. Ia memberi apa yang inginkan. Ia mendatangkanmu untuk menyempurnakan agamaku. Aku bahagia dengan ungkapan indah yang kau ucapkan itu. Allah memberiku calon suami yang siap menerimaku lahir dan batin. Aku hanya bahagia untuk itu"

"Jadi??"

"InsyaAllah. Dengan izin Allah, bismillahirrokhmanirrokhim aku mau menjadi pendampingmu"

"Allahuakbar ya Allah... Terimakasih ya Rabbi. Terimakasih" Sorak Chanyeol tak bisa menutup perasaan bahagianya.

Prok prok prok

Seluruh penggemar yang ada disana, yang melihatnya ikut bahagia dengan jawaban Shindy.  Mereka memberi selamat kepada Chanyeol yang akan menikah dengan Shindy.

"Aku akan menikah!!!"

Akhirnya. Semua terjawab sudah. Bagaimana keinginan pria berlesung pipi itu terhadap wanita sholehah bernama Shindy habibah. Ia bersyukur dengan apa yang Tuhan hadirkan padanya. Disaat ia mendekatinya dengan niat yang salah, Allah menyadarkannya. Disaat ia mengikhlaskan segalanya, Allah hadirkan kembali dirinya.

"Kita akan menikah besok. Dimasjid ini. Aku akan mempersiapkan segalanya" Ujar Chanyeol menatap Shindy yang kini sudah bangkit. Shindy menundukan wajahnya, ia malu pada calon suaminya, "siapkan dirimu Shindy"

THE BEST WAY | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang