Part 27 (Perantara)

3.5K 253 17
                                    

####

Malam itu, angin menerobos masuk ke ruangan sebuah kamar disalah satu rumah yang sedikit lebih besar dari rumah di apartemennya. Wanita itu baru saja selesai menyelesaikan sholat nya. Ia bahkan belum menanggalkan mukenahnya. Wanita itu bangkit dari duduknya karena matanya menangkap sesuatu yang menarik diantara banyaknya buku di rak buku milik suaminya. Ya, sekarang ia berada di kamar suaminya yang sekarang juga sudah menjadi kamar miliknya.

Sebuah album foto menarik perhatiannya sejak tadi. Kini ia membukanya lembar demi.lembar. Penuh dengan foto suaminya sejak kecil, balita, masa anak-anak sampai sekolah menengah atas. Juga ada satu foto yang menarik perhatiannya. Saat suaminya diapit tangannya oleh gadis cantik disampingnya.

"Kim Yejin" baca Shindy pada tulisan dibawah foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kim Yejin" baca Shindy pada tulisan dibawah foto itu. Apa mereka pernah ada hubungan? Mungkin saja iya, pernah ada dan sekarang sudah tidak lagi.

Drttt...

Shindy tersenyum melihat ponselnya. Suaminya menghubunginya dengan panggilan video. Shindy segera menjawabnya.

"Assalamualaikum bidadariku" salam Chanyeol di seberang sana. Pria itu tersenyum, sengaja menampilkan lesung pipinya.

"Wa'alaikumsalam warrakhmatullahi wabarrakatuh suamiku" jawab Shindy juga ikut tersenyum. Ia mengagumi wajah tampan suaminya, hatinya berdebar saat menatapnya. Sudah halal kan? Boleh kan?

"Baru sholat?" Tanya Chanyeol menebak, karena Shindy masih memakai mukenah nya.

"Iya. Bagaimana denganmu. suamiku tidak meninggalkan sholat kan?"

"Sudah sholat sayang. Sebelum dirias aku sudah menjalankan sholatku. Apa yang kau lakukan sekarang?"

"Melihat album foto masa kecilmu yang menggemaskan"

"Ah, ya Allah aku lupa sayang. Masih ada foto Yejin. Duh, bagaimana bisa aku lupa membuangnya" sebelum Shindy bertanya, Chanyeol sudah lebih dulu mengatakannya dan itu membuat Shindy merasa tersentuh. Padahal hanya hal kecil seperti itu. Tapi mampu membuat Shindy merasa ia di jaga perasaannya oleh suaminya. Dan lagi lagi bersyukur untuk itu.

"Ya sudah. Biarkan saja kalau begitu" jawab Shindy sengaja melembutkan nada suaranya.

"Tidak tidak, aku akan meminta noona membuangnya sekarang. Kau tidak salah paham kan? Kau tidak marah denganku kan sayang?"

"Tidak. Bagaimana aku bisa marah. Setiap orang memiliki masa lalunya. Jika masa lalumu menorehkan luka, semoga masa depanmu bisa menghadirkan surga"

"Amiin, surga bersamamu ya sayangku. Selamat tidur, aku akan memulai konser. Doakan aku lancar dalam pekerjaanku"

"Sebelum kau memintanya aku sudah lebih dulu melakukannya. Jaga kesehatan, aku menunggumu"

"Iya. Jaga dirimu juga. Jangan terluka, ingat sayang. Jangan pergi menggunakan kendaraan umum. Assalamualaikum Humaira ku, aku mencintaimu"

THE BEST WAY | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang