Part 13 (Terluka lagi)

3.4K 276 81
                                    

###

Semuanya hening. Bahkan awan yang beberapa detik yang lalu terarak kini memilih diam. Seakan semesta memberi ruang pada dua hati yang saling terikat rindu namun belum menemukan titik temu.

Illahiiii, jaga hati mereka.

Shindy memilih memutuskan pandangannya. Ia menunduk, mengantarkan satu tetes air matanya terjatuh. Memberi bekas pada kerudungnya. Walaupun dengan jarak yang tidak delat, tapi mata itu selalu membiusnya. Membawanya hanyut dalam angan indah yang untuk menjadi nyata pun enggan.

'Allah (mungkin) hanya mentakdirkan ku untuk memiliki rasa padamu bukan untuk mendampingi hidupmu. Allahhhh... Kuatkan hatiku'

Chanyeol mendesah pasrah saat Shindy memutuskan menunduk. Ia memahami situasinya sekarang. Ia memahami apa yang terjadi saat ini.

Sekarang ia menyerah. Tidak pantas mencintai wanita yang memiliki suami.

"Ekhem..." Sang penghulu mencoba mencairkan suasana yang canggung itu. Menatap lelaki tampan didepanya saat ini yang akan ia tuntun untuk memulai mengucapkan ijab qabulnya.

"Apa bisa dimulai?" tanya sang penghulu kepada abah kyai nya Shindy yang terlihat tengah berfikir saat arah pandangnya menuju ke Shindy. Ia seperti merasakan sesuatu hal.

"Nak Arif, sudah siap?"

###

Ayana dan Humaira membawa Shindy duduk namun bukan didekat Arif karena mereka belum halal. Shindy masih menunduk, menangis dalam diam. Hanya air mata yang bersuara saat ini.

Hatinya bergejolak, meminta untuk menghentikan semua ini lalu berlari kearah pria itu. Pria yang ia yakini jika hatinya tengah terluka. Sama seperti dirinya, mungkin lebih dari itu.

Entahlah...

Chanyeol memilih duduk dengan manager hyung nya yang mengusap pundaknya dengan pelan. Menenangkan hati Chanyeol. Ia tahu Chanyeol begitu terluka. Sangat terluka.

"Masih bisa menahannya atau meninggalkannya?"

Chanyeol menunduk. Pilihan yang tidak ia inginkan. Pilihan yang berharap tidak mengarah pada dirinya. Hatinya merintih, menangis. Chanyeol menyentuh dadanya, bagian hatinya yang terluka. Meremasnya kencang.

Ia tidak kuat menahannya.

'Illahi, kuatkah aku? Bisa kah ini semua tidak terjadi? Semesta apa benar dia memang bukan untukku? Apa aku tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengejarnya?' batin Chanyeol

"Kita pergi saja"

Chanyeol menggeleng lemah. Menggenggam tasbih dilehernya.

"Aku ingin memberikan tasbih ini padanya. Sebagai hadiah pernikahannya"

"Kau yakin?" manager hyungnya menatap Chanyeol cemas. Ia khawatir.

"Aku akan berusaha kuat"

"Aku melihat pengantin wanita itu menangis. Air matanya terlihat menetes"

"Ia menangis bahagia hyung karena pernikahannya" Chanyeol menggenggam tasbihnya jyga berdzikir dalam hatinya. Meminta untuk dikuatkan hatinya kepada sang Pemilik hati.

###

"Nak Arif sudah siap?" tanya sang penghulu lagi.

Arif masih terdiam bersama pikirannya. Hatinya bertanya kesiapannya dan pikirannya menyadarkan kekurangan yang ada pada dirinya hingga membuatnya tersadar.

Arif mencintai Shindy. Ia benar-benar memiliki rasa yang tulus untuk Shindy. Tapi ia takut kekurangannya membuat Shindy tidak bahagia. Beberapa hari yang lalu ia ingin memutuskan mundur untuk menikahi Shindy tapi tidak ada alasan untuk menghentikannya. Ia meminta kepada Allah untuk membantunya dalam urusannya terutama bagaimana caranya ia mundur.

THE BEST WAY | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang