Weird Day

18.4K 799 6
                                    

Love is like wind, you can't see it but u can feel it - Nicholas Sparks

Picture : Alveno Aresto (lagi nyeruput kopi hahah)

_________________

-Season Of Love-

Isabell's Pov

Setelah makan di kantin dan kenyang. Kami bertiga memutuskan untuk ke kelas, aku melewati lapangan basket yang dikerumuni banyak orang, seperti biasa. Soalnya ada si Idola ,Kak Alven... Aku mengamati permainan basket kak Alven. Ya, sempurna, postur tubuhnya yang tinggi membuatnya tidak jarang mencetak goal ke ring.

Tapi masih sebuah pertanyaan Kenapa dia tidak pernah pacaran? Ya, memang sih bukan urusanku, tapi aku penasaran saja. Secara dia itu idolanya sekolah, dan tidak sedikit siswi yang menyatakan cinta padanya. Apa kak Alven sebenarnya diam-diam suka dengan seseorang ya?

Tiba-tiba suara Zee yang lantang menyadarkanku dari lamunanku.

"Awasssss......." teriaknya

Spontan.. Brukk. Sebuah bola basket tepat mengenai kepalaku. Tiba-tiba pandanganku jadi kabur hingga aku tak mampu menopang tubuhku, hal terakhir yang kuingat adalah, semua orang mengerumuniku dan setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi.

++++

Author's Pov

"Kau baik-baik saja?" Tanya Crist yang duduk di samping Isabell. Crist tersenyum dan membantu gadis itu agar bisa duduk.

"Apa yang terjadi?" Tanya Isabell tak mengerti kenapa ia tiba-tiba ada di ruang UKS.

Zee memotong pembicaraan mereka. "Kau tadi pingsan, karena bola basket"

Mata Isabell membelalak. "Pingsan, lho kok bisa? cuman karena bola basket? aduh malu banget"

Zee tertawa. "Tuh tau, tapi tadi, Kak Alven lho yang membawamu ke sini!" Zee dengan semangat berkobar-kobar menatapku. "Jadi iri deh!! aku mau dong pingsan sepertimu, Bell"

"mulai deh!" cibir Isabell.

Crist menatap mereka berdua dengan tatapan heran.

"Oh jadi, cowok tadi namanya Alven?" Tanya Crist .

Zee buru-buru menjawab. "Iya, keren banget kan??"

Crist tersenyum. " Kau suka padanya Zee?"

Zee tertawa, ia sedikit menggendikkan bahunya lalu bergumam. "Bukan itu maksudku"

Crist menggendikan bahunya. Tetapi entah kenapa Isabell merasa, dari cara Zee bicara tadi, seperti ada yang ia sembunyikan?

Hari itu Isabell diijinkan pulang lebih cepat. Hari memalukan dalam hidupnya. Tapi, apa benar kak Alven yang membawanya? Wahh. wahh Kalau begitu sepertinya ia harus berterima kasih. Tapi, apa yang harus ia lakukan untuk berterima kasih? Mereka bahkan tak saling kenal...

______

Isabell Pov

Aku melepaskan kaos kakiku di ambang pintu. Rumah terlihat sepi. Kemana ya mama? dan suara berisik Bryan, aku juga tidak bisa mendengarnya.

"Ma..."

Aku menyapu sekeliling rumahku,saat aku berdiri di ambang pintu ruang keluarga,aku melihat Mama sedang berbicara dengan seseorang. Aku mendengar mereka membicarakan tentang tunangan? Siapa yang ingin ditunangkan? Adikku? Bryan. Hello.. dia baru 14 tahun, masa sudah mau ditunangin?

Season Of love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang