Author's POV
Berbulan-bulan lamanya, Alven dan Isabell sudah sembuh total.
Alven berdiri di sana, sambil menatap gadis di hadapannya, gadis itu berbalut baju dengan warna yang sama seperti hari itu. Ia tersenyum lebar ke arah Alven. Kali ini Alven menatap orang-orang dihadapannya yang menatap mereka dengan tatapan tak sabar.
Alven mendekatkan tubuhnya ke arah Isabell, ia mengerlingkan matanya.
"Sebentar lagi.."
Isabell menatap Alven heran. "Apanya?"
Alven tidak menjawab dan hanya tersenyum.
"Inilah acara yang kita tunggu-tunggu, pertunangan Isabell dan Alven" ucap MC di acara itu.
Alven tersenyum, seseorang membawakan sepasang cincin yang mengilap dan tersusun rapi di tempatnya, Alven meraih salah satu cincin tersebut dan kemudian meraih tangan kiri mungil Isabell. Ia memasukkan cincin itu perlahan ke jari manis Isabell.
Semua orang bertepuk tangan meriah, dan sekarang tinggal Isabell, ia mengambil cincin lainnya dan memasukkannya ke jari manis Alven, hadirin yang hadir di sana bertepuk meriah.
Tiba-tiba suara seseorang mengejutkan mereka.
"Ciumm ciumm!!" teriak Crist dan Bryan yang sepertinya sudah berkomplotan, spontan membuat wajah Isabell merah merona.
Ucapan tadi diikuti oleh hadirin lainnya.
Isabell menatap tajam ke arah Crist dan adiknya yang membalas tatapannya seolah tidak berdosa.
Alven menatap Isabell ragu sebelum akhirnya tersenyum. Menunggu jawaban gadis itu, gadis itu tidak menjawab, Alven sekarang menatap ke para hadirin yang masih berteriak meminta Alven mencium Isabell.
Isabell menghela napas pasrah, Alven tertawa menatap ekspresi gadis itu.
Kemudian, Alven meraih tengkuk gadis itu dan mulai mencium bibirnya, semua orang di tempat itu langsung berteriak... menyoraki Isabell dan Alven..
Crist dan Bryan malah asyik memotret aksi mereka, dan juga.. Hans dan Reval. Sialan.
Alven menghentikan aksinya itu dan menatap Isabell yang merah merona, dan kemudian ia menggendong Isabell ala bridal Style..
"Alvenn!! malu" teriak Isabell.
Ia tersenyum. "Mulai hari ini kau tunanganku!!"
Alven mulai menggendong Isabell melewati orang-orang yang menatap mereka dengan kagum dan iri,. perlahan, Isabell melingkarkan tangannya di leher Alven.
"Cieeeeeeeee" semua orang di Ballroom itu hanya bisa menyoraki mereka.
"Kau telah mencuri ciuman keduaku!" ucap Isabell sambil memasang ekspresi cemberut. Alven tertawa.
"Kau salah.. aku telah mencuri ciuman ketigamu"
Isabell terkejut. "Hah.. kapan kau.... melakukannya?"
Alven menjawab dengan santai. "Di rumah sakit"
"Dasar..." Isabell memukul tubuh Alven.
+++++++
Hahahaha.. ini cuma cerita singkat.. haha :D.. semoga juga gak ngecewain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season Of love [COMPLETED]
RomanceBerawal dari keinginan sang Kakek, Alveno Aresto, pria idaman seantero sekolah harus tinggal dan bertunangan dengan Isabell Kisaria, gadis biasa dan polos yang tidak dikenalnya. Hari-hari mereka lewati hingga perlahan menghapus masa lalu Alven yang...