Tears

11.7K 584 7
                                    

Isabell's Pov

Zee datang sambil membawa sebotol minuman dingin.

"Hari ini kita akan kerumah Crist"

Aku menatap Zee sejenak. "Lho! buat apa?"

"Duh! masa sih lupa, kan mau ngerjain tugas"

Aku tertawa sejenak, tiba-tiba tawaku terhenti oleh sosok pria yang tiba-tiba muncul di depanku, melewatiku bersama rombongan teman-temannya. Alven....

"wah  , aku sudah lama tidak lihat wajah kak Alven yang berseri-seri" ucap Zee sambil terus memperhatikan kak Alven yang semakin menjauh.

Melihat Alven membuatku teringat bahwa aku akan bertunangan dengannya sebentar lagi..

Aku belum berbicara pada Zee, kalau... aku dan kak.. eh maksudku Alven., akan bertunangan.. Bagaimana reaksi Zee nanti ya?? Apa dia akan senang untukku? Ataukah..?? entahlah

."Zee..." Zee yang dari tadi mengamati langkah kaki Alven langsung menoleh ke arahku...

"Apa?" tanyanya dengan wajah berseri-seri. Aku menarik tangannya. Zee tersentak, dan kami beranjak ke halaman berlakang sekolah...

"Aku mau.. kasih tau sesuatu"

Zee menatapku penasaran. "Apaan?"

"Aku........"

Zee langsung memotong pembicaraanku tak sabar. "Buruan Bell!, bikin penasaran saja"

"Aku akan bertunangan dengan.. Kak Alven!" ucapku ketus, tak sadar, bahwa aku benar-benar mengatakan hal itu pada Zee sekarang bagaimana reaksinya???? Bahagia?

Saat itu juga, waktu seolah berhenti,. Zee tidak berkomentar. Apa karena terlalu terkejut ya?? ataukah?? Aku juga tidak tahu.

"Kau orang pertama yang kuberi tahu" ucapku pada Zee.

Sebuah jawaban yang tak terduga keluar dari mulut teman akrabku itu. membuatku terkejut..

Ia tertawa dan kemudian mengucapkan sebuah kalimat dengan ekspresi datar. "becanda ah, mana mungkin Kak Alven tunangan denganmu!"

Lalu Zee meninggalkanku sendirian yang mematung. Kenapa dia bicara begitu?? Apa tidak mungkin gadis biasa sepertiku... bertunangan dengan... cowok populer yang biasa membuat bepuluh-puluh wanita jatuh hati??

Apa aku dan Alven... mungkin tidak mungkin bersama?

Apakah.. kami tidak cocok?

Apakah..? entahlah, kenapa pikiran ini tiba-tiba menggangguku. Kenapa Zee bukannya malah senang dengan apa yang kukatakan? Kenapa??

Orang yang kuanggap paling baik di sekolah, temanku yang paling kusayangi,.. Kenapa tiba-tiba berkata begitu???

Jangan-jangan... Zee suka pada Alven?

Alven's Prov

Reval dan Hans menatapku dengan heran.

"dari tadi kau terlihat senang sekali, memangnya ada apa?" Tanya Reval.

Aku menatapnya "Biasa saja ahi!"

Hans menimpali. "Iya... ada yang berbeda dari Alven beberapa hari ini!"

Aku menatap mereka heran. "Apanya yang beda? sama saja tuh!"

"Jangan-jangan lagi jatuh cinta!" ucap Reval, Hans tertawa. Aku menatap mereka tajam, serentak membuat mereka terdiam.

"Okee... Yuk main basket!"

Aku mengiyakan ajakan mereka berdua, kami melangkah ke arah lapangan basket. Aku melihat Isabell yang sedang duduk sendirian, baru saja aku hendak menyapanya tapi tiba-tiba seorang gadis datang ke arahnya dan menyodorkannya sebotol minuman, ia tersenyum ke arah gadis itu, ketika ia menatap ke arah kami, aku buru-buru mengalihkan pandanganku dan melewatinya seolah-olah tidak melihatnya. 

Season Of love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang