Aku akan menunggumu..
menunggu sampai kau kembali padaku...
Alven's POV
Aku membuka mataku perlahan, berharap kalau orang yang pertama akan kulihat adalah Isabell, dari kemarin gadis itu tidak mengunjungiku, padahal tante Arina sudah mengatakan bahwa Isabell akan datang kemarin.
Tapi? Ia sama sekali tidak mengunjungiku.
Aku masih menatap kaki Kananku dengan kesal, seharusnya kakiku tidak perlu mengalami cidera seperti ini, jadi aku bisa keluar menghirup udara segar. Aku bosan di sini. Walaupun perlahan aku sudah bisa menggerakkan kakiku, tetapi tetap saja, ... itu membuatku sulit untuk keluar.
AKu hanya bisa menonton TV yang disediakan di kamar rawat inapku.
Reval dan Hans mengunjungiku kemarin, setidaknya membuatku sedikit tidak bosan, tetapi.. setelah mereka pulang, aku tetap kembali merasa bosan.
Dan juga.. marah.
kenapa Isabel tidak mengunjungiku?
Dia marah? tidak.. tidak ada alasan baginya untuk marah
Lalu kenapa?
aku tidak bisa berdiam diri terus di kamar ini, Tiba-tiba Bryan masuk ke kamarku.
Ia tersenyum lebar ke arahku.
"Eh, Bryan, mana Kak Isabell?" tanyaku padanya,
Ia langsung menghentikan kakinya yang hendak melangkah ke arahku.
"Eh?"
"Iya, dimana Isabell, kenapa dia tidak datang mengunjungiku?"
"Eh, kakak lupa ya, kalau hari ini kan kak Isabell sekolah, mungkin nanti sore dia datang ngunjungi kakak"
Aku menatap Bryan ragu. "Serius?"
Ia mengangguk. "Kak Isabell pasti ngunjungin kakak, tenang saja"
Aku tersenyum. "oh ya, kau lihat liontin berbentuk bell?"
Bryan menggeleng. "Tidak.. kenapa?"
"Tidak apa-apa" ucapku pada Bryan, Liontin itu hilang??...
aku masih teringat kata-kata Isabell hari itu.
Jangan menangis apapun yang terjadi.. raut wajahnya masih terbayang jelas di benakku.
++++++=
Author's POV
berhari-hari....
Isabell masih tak mengunjungi Alven.. Semua orang yang Alven tanyai tentang Isabell selalu mengatakan kalau gadis itu tidak bisa mengunjunginya dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal.
Apa menurut Isabell semua hal itu lebih penting darinya?
Apa Isabell..??/ entahlah, Alven tidak tahu alasannya.
Ia hanya bisa marah, kesal, dan frustasi. Bertanya-tanya, apa penyebab dari semuanya? Apa dia berbuat salah?
Sakit yang Alven rasakan tidak sebanding dengan perasaannya yang campur aduk tak karuan.
Sudah 1 minggu sejak ia sadar, Isabell tak menampakkan dirinya..
Rasanya ia hampir mati karena ingin bertemu gadis itu..
tapi apa daya, ia bahkan tak bisa beranjak dari tempat tidurnya, semua tubuhnya masih terasa sakit, mungkin berkat operasinya, atau berkat luka-luka jahitan di tubuhnya, tapi yang jelas, ia merasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season Of love [COMPLETED]
RomanceBerawal dari keinginan sang Kakek, Alveno Aresto, pria idaman seantero sekolah harus tinggal dan bertunangan dengan Isabell Kisaria, gadis biasa dan polos yang tidak dikenalnya. Hari-hari mereka lewati hingga perlahan menghapus masa lalu Alven yang...