New Life

15.3K 689 5
                                    

Isabell'sPov

Aku membuka mataku, matahari sudah terbit. dan Ah. aku terlambat lagi. aku buru-buru bangkit, dan mandi, setelah itu turun ke ruang makan. Mama, Bryan dan kak Alven telah duduk di sana, menyantap sarapan mereka. Aku menghela napas. Sepertinya aku sendiri yang telat

Seperti biasa, papa selalu pergi pagi-pagi, dan aku jarang sarapan bersama papa. Ya. soalnya aku selalu bangun terlambat.. Seperti sebutan yang selalu Bryan lontarkan padaku "Tukang Tidur". Aku memang benar-benar tukang tidur.

Aku melangkah hati-hati ke arah mereka. dan langsung mengambil posisi duduk seperti biasanya.

"Kamu baru bangun?" Tanya Mama sambil tersenyum ke arahku. Aku mengangguk

"Wah, tukang tidur sudah bangun" gurau Bryan padaku

Aku baru hendak memukul Bryan yang duduk di sebelah kananku, aku membatalkan niatku ketika sadar bahwa kak Alven duduk di sebelahku. Aku bisa dikira gadis yang kasar! Aish... Bryan rese banget.

Aku menatap Kak Alven sekilas sebelum akhirnya mengambil sarapanku. Aku menuangkan selai kacang di atas roti panggangku sambil memperhatikan Kak Alven. Ia sepertinya dengan mudah beradaptasi dengan keluarga kami. Aku memperhatikannya yang sedang makan, ia terlihat tenang dan santai.

Ia berdeham. Aku menatapnya dengan alis terangkat.

"sepertinya aku sangat menarik bagimu" ucapnya sambil terkekeh. Aku menatapnya lekat, tak mengerti apa yang ia katakan..

Maksudnya? Ia tersenyum ke arahku dan menunjuk ke arah selai kacang yang kini berlumeran di rotiku. Astaga! Aku lupa... kalau aku sedang menungkan selai kacangku

Dan. Apa maksudnya ini?menarik?. Aish cowok memang rese.. tapi, ya kuakui dia memang menarik.

Bryan dan mama yang melihat aksiku itu langsung tertawa. Aku benar-benar malu, hingga hari ini, pertemuanku dengannya dipenuhi dengan hal-hal aneh dan memalukan.. Pasti dia mengira aku gadis yang aneh.

"Lihat selai kacangmu berlumeran, kau sih dari tadi memperhatikanku" ucap kak Alven tanpa bisa menyembunyikan tawanya.

Ah?memperhatikannya? Tiba-tiba wajahku jadi merona malu, aku cepat-cepat menggeleng.

"Hush, sembarangan bicara... A...ku.. cuman memperhatikan itu" ucapku sambil menunjuk ke arah tanaman yang terletak di sudut ruang makan.

Ia terkekeh. Begitupun Bryan.

"Bohong tuh, dari tadi aku lihat kak Isabell merhatiin kak Alven tuh" timpal Bryan. 

Nih anak memang kayaknya mau dihajar. Tunggu saja dia, tunggu waktunya tepat. pasti kuhajar. Tapi saat ini, aku harus.... bersabar, jangan membiarkan pria di sebelahku ini tahu tentang kekasaranku.. 

Wajahku pasti terlihat seperti badut. merah merona. Maluu....

Bryan dan Kak Alven masih tertawa, hingga kak Alven berhenti.

"Sudah, ntar dianya jadi kayak udang rebus"

Bryan tertawa, "Bener-bener tuh kak"

Aku menatap mereka bergiliran. aissh aku mengambil roti lain, dan mengolesinya dengan selai kacang dengan kesal. Lalu memakannya, amarahku meluap-luap. Mama menggelengkan kepalanya melihat tingkah anehku, lalu tersenyum.

Season Of love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang