Still an Idola

13.3K 485 25
                                    

Alven's POV

aku keluar dari mobilku, sekarang aku sudah kuliah di kampus yang sama dengan Reval, Hans, dan Luna.. beberapa bulan lalu Luna memutuskan untuk pindah ke sini, karena ia juga harus berkonsentarsi sebagai salah satu anggota Music Comunity di kota kami.

Kami sudah berteman cukup lama. Wah,,,

Aku sudah kuliah di sini selama beberapa bulan, kedatanganku langsung dihadang oleh seorang gadis berambut sedikit ikal.

Aku menatapnya dari atas kebawah, ia tersenyum ramah ke arahku.

Ia mengulurkan sebuah kotak berisi coklat. "Aku suka padamu!" ucapnya padaku.

Aku mengangkat sebelah alisku. "Suka padaku?" tanyaku ragu.

Ia mengangguk. Aku menatap coklat yang ada di tangannya lalu menyambutnya ragu.

"Thanks ya!, Tapi aku tidak menyukaimu" ucapku, lalu pergi melewatkannya begitu saja, melewati koridor kampus, sambil bersenandung. Beberapa anak perempuan mungkin memperhatikanku yang membawa kota berpita pink.

Aku sampai di kelasku, kebetulan aku masuk jurusan yang sama dengan Reval, ia langsung menghampiriku saat menatap kotak berwarna dan berpita pink di tanganku.

Aku bisa melihat anak-anak lain berbisik-bisik, mungkin membicarakan kotak itu.

Ini bukan kotak pertama yang kuterima sejak aku jadi anak kuliahan. Mereka tidak tahu kalau aku telah bertunangan? 

"Wehh broo!! sadar!" ucap Reval ke arahku.

"Apaan sih?"

"Gila! entar yang di rumah marah!" 

Aku menatap Reval tajam. "Apaan sih!, kau pikir aku mau selingkuh?"

Reval menggendikkan bahunya. "Ya siapa tahu"

Aku memukulnya dengan kotak yang tadi kupengang. Ia mengeryit kesakitan.

"nih, buatmu,!! aku kasihan melihatmu yang masih jomblo,!"

Reval menerima coklat itu. "ini hadiah atau sogokan?"

"Sogokan apaan?"

"Sogokan supaya aku gak kasih tahu isabell apa yang terjadi hari ini, kalau tunangannya,..." Belum sempat Reval melanjutkan kalimatnya aku langsung memotongnya.

"Dasar! mau gak nih! kalau gak mau ya sudah!"

Reval mengangkat salah satu tangannya. "Oke. oke... diterima aja, dari pada sayang kalau gak dimanakan"

Aku melangkahkan kakiku ke tempat dudukku,lalu meletakkan tasku di loker yang ada di dalam ruang kelasku, saat aku membukanya, sial! banyak sekali surat-surat berwarna pink.

Ada sekitar 10 amplop yang tidak kuketahui siapa pengirimnya. Tiba-tiba Aku mendengar seseorang tertawa dari belakangku.

Reval

"Ternyata susah juga ya jadi orang tampan"

Aku menatapnya tajam. "Val!.. minta bantuannya dong!"

Aku mendekatkan mulutku ke telinga Reval dan mulai membisikkan sesuatu. Ia mengangguk setuju

+++++++++++++++++

Aku tertawa membaca apa yang Reval kirim di instagramnya.

"Apaan sih ketawa mulu"

Aku menatap Isabell yang duduk di sebelahku lalu menunjukkan sesuatu melalui Handphoneku. Seketika itu tawanya mulai pecah diikuti wajahnya yang ikut merona malu.

"Astaga! Kak Reval .."

Aku kembali menatap fotoku yang bertunangan dengan Isabell, dan juga foto saat aku mencium dan menggendong Isabell. Aku meminta Reval mempublishnya di instagramnya dengan menge-tagku. 

Sang idola kini telah bertunangan

Aku membaca komentar anak-anak kampus yang sebagian terdiri dari anak perempuan. 

Astaga.. Alven udah ditunangin..

ini seriuskan??? siapa tunangannya? penasaran..

isabell menatapku tajam..

"Apaan?" tanyaku

Dia menatapku menyelidik.

"Kau tenang saja, bagiku cuma ada Isabell, tidak peduli berapa banyak gadis cantik di kampus"

Aku melingkarkan lengamku di pundak Isabell.

Ia tersenyum puas mendengar hal itu. "Awas lho kalau berani selingkuh!"

Aku tertawa. "Iyaa. iya, aku gak bakalan selingkuh!"

Lalu ia mengangkat tangan kirinya dimana cincin pertunangan kami melingkar di jari manisnya. Akupun melakukan hal yang sama. Lalu kami berdua saling bersitatap dan tertawa. Isabell menyandarkan kepalanya ditubuhku dan aku melingkarkan tangan kananku di pundak gadis itu, membiarkan ia menyelipkan kepalanya di lekukan leherku.

Aku tersenyum sambil menikmati semilir angin yang meniup helaian rambutku. Takdir membawa kami hingga bersama, dan jika aku bisa, aku ingin memohon agar tuhan menghentikan waktu saat ini juga,karena aku tetap ingin begini. Bersama Isabell, gadis yang menempati setiap relung hatiku, melukiskan senyum dalam hari-hariku, dan... dia, Isabell Kisara.

Hal terindah dalam mencintai seseorang adalah ketika kau dicintai kembali. Mencintai begitu dalam, dan dicintai begitu dalam. Dan tuhan, mengirimkan aku Dia. Dia yang kini duduk di sebelahku, mencintaiku tanpa ragu, dan kucintai tanpa ragu. 

Dia...

Malaikat tanpa sayapku, yang datang, memberikan sejuta keindahan. Melukis memori dalam hidupku, dan mengisi penuh hatiku yang kosong.

-THE END-

++++++++++++++++++

Akhirnya selesai jugaa.. semoga tidak mengecewakan yaa :D

Jangan lupa vote and commentnya yaa :D... lopee you ahhahha..

Heheh penulis masih banyak kekurang, jadi mohon dimaklumi kalau ada Typo atau kesalahan lainnya,,Thanks for reading season Of love

Season Of love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang