Alven's POV
Aku dan Isabell melangkahkan kaki ke dalam hotel berbintang lima yang sangat terkenal di kota ini, tempat yang disebutkan oleh kakek. Gadis itu menyelipkan tangannya di lenganku.
Beberapa menit kemudian, kami sampai di ballroom, tempat di mana acara itu akan di adakan. Kakek sudah tiba terlebih dahulu.
Dua orang yang bertugas untuk menyambut tamu, membuka pintu menuju ke ballroom.Beberapa lama kemudian,... pintu itu terbuka.
Aku tercengang melihat ada begitu banyak orang yang hadir dalam pesta itu.
Ini adalah pesta pertama yang kuhadiri.
Aku tidak suka datang ke pesta.
Aku melangkah masuk bersama Isabell yang juga sama sepertiku, sepertinya sedikit tercengang. tapi aku percaya ini bukan pesta pertama baginya.
Aku menyapu sekelilingku, melihat banyak orang yang mayoritas terdiri dari para petinggi, dan orang-orang kaya, aku melihat hal tersebut dari cara mereka berpakaian, menggunakan pakaian formal yang mewah dan berkelas. kebanyakan dari mereka adalah orang-orang berumur sebaya dengan kakek atau kedua orang tua Isabell, hanya ada sekitar 40% anak muda seperti aku dan Isabell.
Aku melihat makanan yang tersusun rapi dan benar-benar menggoda selera makan siapapun yang melihatnya, termasuk aku, acara sudah mulai beberapa menit lalu, beberapa pelayan menyodorkan secangkir wine pada tamu-tamu, terdengar suara musik yang mengalun lembut mengisi ruangan tersebut, dan sekarang aku melihat seorang wanita setengah baya yang berpenampilan sempurna.
Meskipun umurnya yang aku tahu sudah cukup tua, ia masih terlihat muda, ia memegang microfone dan mulai berbicara di atas panggung.
"Terima kasih pada bapak/ibu yang telah datang, selamat datang di acara yang diselenggarakan oleh Deerafo Music Comunity, dalam rangka memperingati kesuksesan dan hari jadi komunitas musik ini, saya mengundang seorang yang akan bergabung dengan komunitas musik kami di masa yang akan mendatang..."
Sepertinya mereka sangat terkenal..
"Tapi sebelum itu marilah kita ucapkan...."
Aku mendengar Isabell yang berdiri di sampingku mengatakan sesuatu.Aku mengalihkan padanganku dari sosok wanita paruhbaya itu.
"Aduh! aku ke WC ya Ven!"
Aku menatap gadis itu "Jangan lama"
"iya tunggu di sini" ucap gadis itu, lalu dia pergi meninggalkanku, aku kembali fokus menatap gadis paruh bayah itu, begitupun semua orang, tiba-tiba seseorang menyodorkanku wine, aku langsung meraihnya dan kemudian menyesapnya.
Aku menyapu sekeliling ballroom, berusaha menemukan kakek.
Tiba-tiba gadis paruhbaya itu dengan semangat mengatakan sesuatu. Semua orang mengiringi perkataannya dengan tepuk tangan meriah.
"BaiklaH! mari kita sambut.... Pemusik terbaik yang sekarang masih duduk di bangku kelas 3 SMA, dengan bakatnya yang luar biasa ini, marilah kita sukseskan Music Comunity di kota ini, ya, kami persilahkan Aluna Yukihara naik ke atas panggung"
Deg!.
3 SMA? Seumuran denganku?
Gadis itu.....
Isabell's POV
Aku menyapu sekeliling ballroom, tidak bisa menemukan Alven, acara sudah dimulai, semua orang sekarang sedang sibuk menyantap hidangan mereka, sial!
KAMU SEDANG MEMBACA
Season Of love [COMPLETED]
RomanceBerawal dari keinginan sang Kakek, Alveno Aresto, pria idaman seantero sekolah harus tinggal dan bertunangan dengan Isabell Kisaria, gadis biasa dan polos yang tidak dikenalnya. Hari-hari mereka lewati hingga perlahan menghapus masa lalu Alven yang...