First Date

14.1K 646 3
                                    

 Isabell's Pov

aku masih memikirkan,,,,

tentang ajakan Crist, berkencan dengannya. AKu tidak yakin,, apa yang harus aku lakukan dikencan pertamaku? kencan pertama dengan seorang pria yang baru kukenal..

tapi tiba-tiba pria itu, Kak Alven,,, menngendongku masuk ke dalam mobilnya..

Malunya--- kan jadi dilihat semua orang, apa apaan sih kak Alven, pake maksa-maksa gini.. kan sudah kubilang aku tidak mau menerima tumpangannya....

Ya, abis kan aku biasanya memang suka pulang sendiri, atau kadang numpang Zee, kan jadi aneh kalau aku tiba-tiba pulang dengan cowok... cowok populer di sekolahku, bisa-bisa aku diteror sama penggemar kak Alven. Tapi, kalau caranya begini. mana bisa aku tolak....

Alven's Pov

"Aku tidak mau makan" ucap gadis itu, Aku menatapnya sekilas merasa tidak yakin, 

"Serius?". Ia tidak menjawab pertanyaanku

tanpa memperdulikannya, aku melajukan mobilku ke sebuah restoran yang sering aku kunjungi bersama kakek dulu. Saat menyadari itu bukan jalan menuju rumahnya, gadis itu menatapku tajam seolah berkata. Apa maksudmu!?

"Mau kemana kita?" Tanyanya. aku tidak menjawabnya dan tetap fokus menyetir. Ia terus bertanyaa.

"Mau kemana?" sekali ini suaranya lebih keras. Aku tetap tidak menjawabnya.

Kalo dipikir-pikir aku jadi kayak penculik. Tapi.. terserah deh! yang jelas aku lapar, dan aku hanya ingin mengenal gadis ini lebih baik. Siapa pria tadi yang bersamanya?? , bagaimanapu, kami akan bertunangan.. bukankah begitu?

Lalu kami sampai di restoran favoritku dan kakek. Restoran yang mengingatkan aku pada kakek. Restoran yang membuat aku merindukan kakek.

Dan kami berdua turun dari mobil sesampainya.

"Kenapa kita ke sini?" tanyanya padaku dengan bingung.

"memangnya apa lagi yang bisa dilakukan di restoran selain makan?"

aku bisa mendengar gadis itu sedikit terkekeh oleh gurauanku. Aku juga merindukan diriku yang seperti ini.. merindukan Alven yang.. ceria, merindukan Alven yang tidak pernah gagal membuat Luna tersenyum. Tapi., sekarang aku hanyalah Alven yang dingin, cuek dan tidak peduli. Tetapi, bersama gadis ini, aku merasa bisa menemukan jati diriku, Alven yang sebenarnya... bukan Alven yang sekarang, yang tertutup, dan full of darkness. jangan tanya kenapa aku begini, .. karena aku sendiri juga tidak tahu.

"aku sudah bilang aku tidak mau makan.." 

Aku tertawa. "memangnya cuma kamu yang perlu makan, kan aku juga perlu"

lalu aku masuk ke dalam restoran itu, restoran yang bergaya clasik, pelayanannya yang ramah dan tentu saja tidak terlepas dari makanan khas ala italianya yang tidak pernah gagal membuatku puas.

saat aku menoleh ke belakang, ternyata gadis itu masih berdiri di tempatnya, 

Greeekk,,,,,Sepertinya dia memang suka dipaksa.

Season Of love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang