Stay

14.6K 751 3
                                    

Alven'sPov

Gadis itu masih menundukkan kepalanya, entah ada apa dengannya, malu?

Aku bersalaman dengan sahabat kakekku, yang umurnya sebaya dengan kakekku, tapi dia terlihat lebih gagah dan sehat, lalu Ibu dan Ayah dari gadis itu, menatapku dan tersenyum. Mereka langsung memujiku.

Ya. pujian yang sudah sering kudengar.

Adik gadis itupun bersalaman denganku, terkecuali gadis itu, dia tidak bangkit-bangkit dari tempat duduknya. Hingga ibunya menariknya ke hadapanku.

Ia membelakangiku, aku tidak bisa melihat wajahnya.

Aku menghela napas, Apa reaksinya jika bertemu denganku??

Dan . dia membalikkan tubuhnya.

Jreeng..

Dia. gadis itu, yang terkena bola basket itu. Astaga! dunia benar-benar kecil.

Aku mengamatinya . dan aku semakin yakin kalau dia benar-benar gadis itu, yaaa.. walaupun hanya beberapa kali bertemu dengannya tapi aku yakin dia orangnya.

Aku terdiam, tidak tahu apa yang harus kukatakan.

Apa aku harus pura-pura tidak mengenalnya?

Atau mungkin? aku juga tidak tahu harus bagaimana. Lalu, aku mengulurkan tanganku, tersenyum padanya.

"Hai, namaku Alven" hanya kata singkat itu yang keluar dari bibirku.

Gadis itu hanya termenung melihat tanganku lalu matanya beralih menatapku, ia menatapinya beberapa menit, dan  menyambutnya, dengan raut wajah penuh malu dan ragu-ragu.

"Namaku, Isabell"

Ah, aku sudah tahu, dia pernah menyebutkan namanya.

Dan aku tidak menyangka tunanganku itu, gadis ini, gadis yang hari ini kutemui, gadis yang hari ini kugendong ke UKS. Semuanya berjalan begitu saja, dan sekarang gadis ini adalah calon tunanganku tidak bukan hanya itu, AKU JUGA HARUS TINGGAL DI RUMAHNYA.

Astaga

"Bagus" ucap Ibu gadis itu yang terlihat sangat bersemangat, ia menarikku duduk di salah satu kursi.

Begitupun Ayah dan Kakekknya, mereka sangat antusias menyambutku, aku bisa melihat bahwa meereka keluarga yang baik. Mungkin itulah yang menjadi alasan kakek mengirimku ke sini.

Kami semua duduk di meja makan besar yang dipenuhi dengan makanan lezat, gadis itu duduk di sebelahku. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, aku sama sekali tidak mengenal mereka, kecuali gadis ini, well.. meskipun kami tidak terlalu dekat.

"Jadi, kamu kakak kelas Isabell?" Tanya Ibu gadis itu padaku, aku mengangguk. Ia tersenyum.  

"jadi, kalian tidak saling kenal?" Tanya kakek gadis itu. Nah! apa yang harus kujawab. aku menatap ke arah gadis itu. ia hanya memasang ekspresi datar. Ya, mungkin aku harus berbohong.

"Tidak.. eh tapi aku pernah melihatnya"

Isabell yang sedang makan, tiba-tiba tersedak. aku buru-buru membantunya, memberinya minuman. 

"Hati-hati" ucapku, ketika ia sudah kembali ke keadaan normalnya. Aku bisa melihat ekspresi orang tua, adiknya dan kakeknya. Mereka tersenyum.

Gadis itu tidak menjawab, ia hanya meneruskan makannya. 

Season Of love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang