3

1.2K 69 3
                                    

Cowok itu malah tersenyum yang membuat Livya geli melihatnya. "Nama gue Zaky Samuel Grissham. Panggil aja Zaky." ucap Zaky santai sambil memasukan kedua tangannya ke saku celana.

Livya mendengus kesal. "gue gak nanya nama lo!" ucapnya. Lalu berbalik badan dan pergi meninggalkan cowok yang bernama Zaky itu.

"Lo lama banget, ngapain aja sih?" Tanya Raisha.

"Nanti gue ceritain." jawab Livya dengan sedikit sebal.

Kalo tau kayak tadi mending gue gak usah nyamperin dia. Ditanya ini ngejawab apa, dasar bego. Batin Livya.

Livya tiba-tiba teringat kejadian kemarin. "Bukannya cowok itu yang kemarin ngeliatin gue?" kata Livya pelan, tapi masih terdengar oleh Raisha.

"Cowok yang ngeliatin lo?maksudnya?" tanya Raisha bingung.

"Jadi gini Ra, gue tadi ketemu cowok di perpustakaan. Pertamanya dia nutupin mukanya pake buku, gue nyamperin dia karena penasaran. Tapi pas gue tanya gini, ngejawab gini. Gak nyambung banget."

"Terus hubungan nya sama perkataan lo tadi?"

Livya menghela napas. "Jadi, cowok yang di perpustakaan itu, cowok yang ngeliatin gue kemarin di halte."

"Terus penampilannya juga kayak cowok gak baik. Baju di keluarin, gak pake dasi lagi." Lanjut Livya.

"Wah, kayak kakak lo aja." ucap Raisha sambil cengengesan.

"Hmm."

"Btw, namanya siapa?" tanya Raisha.

"Bilangnya sih Zaky." jawab Livya.

Raisha langsung melotot tak percaya. "Apa?" ucapnya agak teriak.

"Apaan sih?" ucap Livya sinis.

"Zaky Samuel Grissham kan?" tanya Raisha heboh.

Livya hanya menganggukan kepalanya.

"Zaky anak berandalan itu?tapi dia ganteng ya. Gosip-gosip yang menyebar sih dia nakal tapi agak cuek sama cewek. Menurut gue sih dia anak baik-baik, tapi tiba-tiba berubah gitu atau ada alesannya kayak di novel-novel." ucap Raisha, lalu dia tertawa.

Livya memutar bola matanya. "Terus, masalah nya sama gue?"

"Yaelah, gue udah ngomong panjang lebar." ucap Raisha.

"Siapa suruh lo ngomong panjang lebar." kata Livya.

"Ya kali lo naksir."

"Amit-amit, udah ah gak penting ngomongin orang lain, mending lo makan. Gue bawa roti nihh." ucap Livya sambil membuka tupperwarenya yang berisi roti.

Setelah bel pulang, dia segera bergegas untuk pulang bersama Raisha.

"Liv, lo masih inget Agnes?" tanya Raisha saat berada di bis.

"Ingetlah, ya kali gue gak inget sama sahabat sendiri."

"Kangen gue sama dia."

**

Setelah sampai rumah, dia masih teringat kejadian bertemu dengan cowok itu. Rasanya aneh, baru kali ini dirinya memikirkan cowok.

Tiba-tiba saja ponsel Livya bergetar, menandakan pesan masuk. Dia segera membukanya, ternyata pesan dari kak Davin.

Gue nginep di rumah temen, lo baik-baik di rumah.

Livya mendengus kesal. Lagi-lagi dia sendiri di rumah, kak Davin yang sering nginep di rumah temennya.

Livya melihat figura yang berisi foto pada saat liburan ke pantai. Dirinya masih berumur 10 tahun, sedangkan kakaknya 12 tahun. Livya menangis lagi. Teringat ibunya yang meninggal 3 tahun yang lalu. Sekarang ayahnya yang bekerja di Amerika.

Sekarang tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan setiap pagi. Dirinya yang biasanya bercerita tentang segala pun ke ibunya. Ibunya yang mau nemenin dirinya dan mengajari sesuatu hal yang dulu dia tidak bisa. Ibunya yang selalu menasehatinya karena selalu bertengkar dengan kakaknya karena hal sepele. Sekarang tidak lagi begitu. Semuanya berubah.

"Nanti kalau kamu sudah besar janga nakal ya, belajar yang bener biar kamu jadi anak yang sukses."

Itulah kata-kata yang ibunya sering bilang, Livya pasti selalu ingat. Apalagi saat dirinya menceritakan tentang cowok yang dia suka, pasti ibunya banyak mengeluarkan kata-kata yang membuat Livya sadar.

Habiskanlah hidupmu dengan orang yang berusaha membuatmu bahagia. Bukan dengan yang kamu yakini bisa membuatmu bahagia. Karena kadang keyakinan bisa dikalahkan dengan usaha.

Livya segera menghapus air matanya dengan kasar. Lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Raisha.

Ra, lo bisa ke rumah gue sekarang?gue kesepian.

Ponselnya bergetar notifikasi pesan masuk muncul. Raisha hanya membalas, Oke.

[SUDAH DI REVISI]

Jangan lupa vote sama komen ya!

Salam

You And Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang