15

625 46 1
                                    

"Kok bisa nyalahin gitu?" Tanya Raisha penasaran.

"Karena pada saat itu Livya dan Azmy sedang bermain bersama. Azmy yang mengajak main Livya, sedangkan Livya tidak mau karena dia tau kalo mamanya Azmy akan pergi. Livya sudah bilang kepada Azmy untuk bertemu dulu mamanya, tapi Azmy tidak mau. Lalu saat Azmy tau mamanya gak ada, malah nyalahin Livya gak jelas." Ucap Agnes.

"Oke, gue ngerti." Ucap Raisha.

"Liv, lo gak kenapa-napa?" Tanya Arkan khawatir, karena dari tadi Livya hanya terdiam.

Livya menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka. Saat sedang berjalan dia berpasan dengan Azmya. Dan mereka saling menatap kebencian.

"Oh, jadi lo punya julukan disini 'murid teladan'." Ucap Azmya sambil tertawa mengejek. "Liat aja, julukan itu akan hilang dan berganti menjadi 'anak pembawa sial'."

Livya tersenyum sinis. "Ternyata sikap lo masih sama kayak dulu. Iri sama orang lain." Ucap Livya tertawa kecil.

Azmya yang mendengar perkataan itu sangat tidak suka.
Sebelum Azmya pergi, ia menatap Livya dengan tatapan benci.

Sebenarnya hati Livya seperti hancur berkeping-keping saat kata itu muncul lagi. Kata yang tidak ingin didengarnya lagi, sekarang terdengar.

Setelah sampai rumah, Livya melihat mobil Avanza hitam. Itu pasti mobil papah nya. Tapi, apa benar papah nya sudah pulang? Lalu dia memasuki rumahnya, terdengar suara Kak Davin dari ruangan papah nya. Livya sengaja mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Tapi pa-" Davin terus membujuk kepada papah nya.

"Dia lebih baik disana!" Ucap papah dengan nada tinggi.

"Terserah papah mau nyebut Livya anak pembawa sial atau apa! Davin tetep sayang! Davin mohon jangan-"

"DIAM! TURUTI SAJA KATA PAPA, DAVIN!" Bentaknya. Dan membuat Davin menunduk.

Tangisan Livya pecah, dirinya sungguh tidak kuat dengan hal ini. Air matanya terus mengalir. Harusnya hari ini adalah hari menyenangkan karena papah nya pulang. Tapi yang ada hari kesedihan. Papa nya sudah tidak sayang lagi.

"Livya bukan anak pembawa sial, Pah." Gumamnya pelan sambil menangis di kamarnya.

Malam tiba, Livya memilih duduk di balkon rumahnya. Melihat bintang-bintang yang berkelipan, dan teringat Zaky yang mengucapkan 'selamat malam'. Tapi hatinya sekarang sedang sakit. Semenjak papa ke Amrik, Livya sering di panggil anak pembawa sial.

"Vya, yuk makan!" Ucap Davin sedikit teriak.

"Gak ah males," Kata Livya.

"Eh, lo kenapa?abis nangis?" Tanya Davin khawatir. Sedangkan Livya hanya menggelengkan kepalanya.

"Oh ya, gue gak bakalan nakal lagi. Insaf nih!" Ucap Davin tertawa kecil.

"Ya bagus kalo gitu." Ucap Livya tersenyum tipis.

"Sekarang kalo ada masalah cerita aja kayak dulu, Oke?" Ucap Davin.

Lalu Livya langsung memeluknya sambil menangis terharu. "Iya kak, aku bakal cerita lagi ke kakak. Aku seneng kakak kayak dulu lagi."

"Iya, udah jangan nangis nanti cantik nya hilang." Ucap Davin sambil melepas pelukannya.

"Ihh, aku nangis terharu tau!" Ucap Livya sewot.

Davin tertawa lepas lalu mencubit pipi adiknya. Sudah lama Davin tidak mencubit adiknya. Dulu ia sering sekali mencubit pipinya lalu menjailinya. Davin sadar, ia akan kembali ke Davin yang dulu, yang baik.

"Ya udah, yuk makan. Papah udah nunggu," Kata Davin.

"Males,"

"Ayolahh.." Bujuk Davin.

Sebenarnya Livya tidak mau, tapi demi kakaknya Livya mau. Lalu mereka berdua ke bawah bersamaan menuju meja makan.

"Bagaimana sekolahmu, Livya?" Tanya papah

"Haruskan papah nya ini bersikap baik di depan ku?sedangkan di belakang menjelekan ku?" Batin Livya.

"Baik-baik aja," Jawab Livya dengan malas.

"Papah bangga loh, kamu tidak seperti kakakmu. Papa kesini banyak laporan tentang kakakmu. Tapi untungnya kamu tidak, Livya." Ucap papah nya lagi.

Livya ingin sekali menertawakan hal ini. Apa maksud nya coba? Papah nya ini So baik.

"Eh, aku udah insaf sekarang." Ucap Davin tertawa kecil.

"Aku udah kenyang, aku ke atas." Ucap Livya sedikit kesal. Lalu berjalan menuju kamarnya.

***

Vote and coment!!


PERHATIAN!

Aku lagi bikin cerita baru nih!! Genre nya Fantasy, do'ain ya semoga berhasil:)

Dan cerita ini mungkin akan slow update.

Oh ya! sama minta ide ya, mungkin kalian punya ide buat gimana lagi kelanjutannya. Soalnya aku kehabisan ide:(
Ini juga terpaksa update wkwk,

Jangan dibaca doang!

You And Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang