Beberapa hari yang lalu Azmy sempat berantem lagi. Kata-kata yang dilontarkan Livya, membuat akhir-akhir ini kepikiran terus olehnya.
Lo harusnya bersikap dewasa sedikit. Gak ada gunanya terus-terusan berantem dan gak akan selesai-selesai masalahnya. Dulu Mama lo itu bilang ke gue pengen ketemu lo, gue ngajak lo dan lo?lo gak mau sama sekali ketemu mama lo. Jadi lo masih nyalahin gue?
Pikiran Azmy terus saja memikirkan itu. Azmy sangat menyesal waktu itu, dan emosinya sudah tidak bisa dikendalikan. Azmy tiba-tiba menyalahkan Livya, ini memang tidak adil. Apa yang dilakukan Azmy udah keterlaluan?
Azmy bangkit dari ruang tv nya menuju kamar. Rumahnya yang besar ini hanya berisi dirinya dan pembantu. Kini, Azmy memandang satu-satu figura yang menempel di dinding. Dulu, dia dengan Livya bersahabat. Tapi hanya gara-gara salah paham sekarang menjadi musuh. Dia kangen dengan mamanya, papanya juga. Dia anak satu-satunya, jadi tidak mempunyai kakak atau adik. Dia berharap suatu saat nanti bertemu lagi dengan mamanya.
"Ma, mama dimana sih?kenapa pergi tanpa beritahu aku." ucap Azmy dengan pelan sambil memeluk foto mamanya.
"Aku kangen mama, mama yang selalu ada buat aku." Tangisannya makin menjadi-jadi.
Keesokan harinya, Azmy seperti biasa sekolah. Saat memasuki kelas, dia sudah melihat Livya dengan teman-temannya. Biasanya dia mengganggu Livya, tetapi dari kemarin dia tidak berniat untuk mengganggu nya. Untuk belajar pun rasanya malas.
Pelajaran berlangsung Azmy tidak mendengarkan guru menjelaskan, bodo amat. Sekarang mood nya sedang buruk, dia hanya mencoret-coret bagian belakang buku.
Bel berbunyi sudah dari tadi, tetapi dia masih duduk di kelas sambil memainkan game. Sudah sore, ia merapikan buku nya ke dalam tas lalu bangkit dari tempat duduk dan berjalan keluar. Saat melewati ruang kesenian, ia tidak sengaja melihat Livya sedang menari. Dia jadi teringat, dahulu mereka berdua berhobi sama yaitu tari.
"Hai, Alliya."
Sekarang Azmy sedang berada di halte menunggu bis, tetapi ada suara yang menyapanya dan ia menoleh. Seorang cowok berparas tampan sekarang duduk disebelahnya.
"Eh, hai ju-ga."
"Lo masih inget gue?"
Azmy sedikit kaku, dirinya masih mengingat-ngingat cowok dihadapan nya ini. Beberapa detik kemudian, dia ingat. Azkiya Greyseen. Anak kelas X-IPS-1.
"Azki?"
"Ya benar, ternyata lo gak pelupa ya." ucap Azki sambil terkekeh pelan.
"Lo belum pulang?" Tanya Azmy.
"Belum, habis latian Olimpiade Ips. Elo nya, Al?" ucap Azki.
"Hmm, itu.. Gue abis ngerjain tugas yang belum selesai." Ucap Azmy berbohong, mana mungkin dia harus jujur sedang badmood.
"Oh iya-iya."
"Oh ya, tadi lo manggil gue Al?panggil aja Azmy." Kata Azmy sambil tersenyum kaku.
"Oh oke, Az. Lo pulang naik apa?" tanya Azki.
"Naik bis," jawab Azmy.
"Gimana kalo kita bareng?"
"Boleh,"
Saat di bis mereka berdua berbicara tentang seputar pelajaran, hobi, dan lainnya. Terkadang mereka berdua bercanda sambil tertawa.
"Gue duluan ya," pamit Azmy sebelum turun dari bis.
"Iya, hati-hati." balas Azki.
Sesampainya di rumah, Azmy bergegas menuju kamar mandi. Setelah mandi, ia turun ke bawah untuk makan. Dia jadi teringat tadi saat sedang mengobrol dengan Azki. Saat itu mood Azmy jadi bagus lagi.
Walaupun sekolah fullday tetapi tetap masih ada tugas, tapi tidak banyak. Azmy malas sekali mengerjakan tugas fisika, dia tidak suka pelajaran fisika. Tiba-tiba ponselnya bergetar, notifikasi pesan masuk muncul.
+08522xxxxxxx
Hai, Az. Lo lagi ngapain?
Azmy mengerutkan alisnya bingung, nomor tidak dikenal. Lalu dia mengingat-ngingat dulu, setelah 1 menit kemudian, dia baru teringat bahwa tadi sore Azki meminta nomor hpnya.
Hai juga, lagi mau ngerjain tugas tapi males. Lo Azki kan?
Disana Azki tertawa pelan melihat balasan dari Azmy. Menurut Azki, cewek itu lucu apalagi jika dia sedang tertawa.
Iya gue Azki, Az. Eh sana kerjain dulu, jangan malas-malasan. Bentar lagi ujian kenaikan kelas.
Ntar aja deh.
Sono belajar, jangan ntar-ntar. Semangat Azmy..
Azmy tiba-tiba tersenyum melihat jawaban dari Azki, dia menyemangatinya.
Oke deh, makasih.
Setelah Azmy membalas pesan terakhirnya, dia buru-buru mengerjakan tugasnya sambil senyum-senyum karena Azki sudah menyemangatinya.
***
Hallo semua
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan, semoga lancar puasanya. Mohon maaf bila author ada salah🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me [Completed]
Teen FictionCover by @saturnusgrapihc Hidup ini kayak cuaca. Hari ini bisa hujan besok bisa cerah. Tapi, lo gak akan punya hujan selamanya, atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis bersamaan, sebuah bentuk keseimbangan. -Remember When