26

530 40 9
                                    

Telah usai Ujian Nasional. Davin sangat lega, walaupun nilainya meragukan. Sekarang bagian Livya yang sibuk belajar karena besok Penilaian Akhir Tahun.

"Liv, gue ntar keterima gak ya kuliah?" tanya Davin.

"Pasti,"

"Kan nilai gue belum tentu pada bagus."

"Udahlah, berdo'a aja."

"Iya iya."

Keesokan harinya Livya berangkat diantar kakaknya ke sekolah. Walaupun akhir-akhir ini Zaky tidak memberi kabar, Livya tetap berpikir positif. Dia bingung, melihat Zaky berada di kelasnya, dari raut wajahnya sepertinya sedang senang.

"Livya!!"

Zaky langsung memeluk Livya erat saking senangnya. Untungnya kelas masih sepi, jadi hanya ada beberapa orang yang lihat. Livya hanya bisa diam, dan banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan kepada Zaky.

Zaky melepas pelukannya dan tersenyum lebar kepada Livya. "Mama gue balik."

Livya langsung terkejut. "Oh ya?akhirnya ya, Zak. Gue ikut seneng." ucap Livya sambil tersenyum.

"Iya, maafin gue kemarin-kemarin gak kasih kabar, soalnya gue kangen banget sama mamah. Jadi gue ngabisin waktu sama mamah main bareng ke bandung." ucap Zaky merendahkan volume suaranya.

"Iya gak pa-pa. Gue awalnya khawatir, tapi gue positif aja." kata Livya.

"Bagus deh, ntar abis ulangan gue kenalin sama mamah gue."

"Jangan deh, kapan-kapan aja, Malu."

"Udahlah, mau aja. Semangat ulangannya ya, Liv. Gue ke kelas dulu."

"Iya lo juga, makasih."

Betapa senangnya juga Livya melihat Zaky tersenyum bahagia. Akhirnya mamanya kembali. Dia memilih untuk menghapal lagi sebelum bel dimulai.

Bel berbunyi, semua murid duduk di bangku sesuai nomor urut ujian. Pengawas pun membagikan kartu peserta ujian dan soal ujiannya.

~Skip

Penilaian Akhir Tahun selesai dalam seminggu. Tidak ada hambatan, tinggal menunggu hasil. Dan yang pasti akan naik kelas semua. Dalam seminggu kedepan akan diadakan Class Meeting.

"Kepada siswa/siswi yang mengikuti ekskul karate di harap kumpul di tempat biasa latihan sekarang! Terimakasih." ucap salah satu siswa lewat speaker.

Livya yang mendengar itu langsung saja menuju halaman tempat latihan.

"Ra, gue kesana dulu ya." ucap Livya kepada Raisha.

"Ehㅡ"

"Apaan?"

"Sha jangan Ra." kata Raisha sambil tertawa kecil.

Livya tersenyum. "Iya iya, Sha."

"Oke, semuanya udah pada kumpul?" tanya Revan yang merupakan senior karate.

"Jadi gini, saya kan kelas 12, bentar lagi akan keluar. Nah, saya ingin kita semua memilih ketua ekskul baru. Sekretaris dan bendahara pun akan dipilih lagi. Ide saya bagaimana jika lusa kalian semua hadir di sekolah untuk voting." kata Revan menjelaskan.

"Saya boleh usul kak?" ucap salah satu cewek kelas 11 dan Revan mengangguk.

"Kan ketua ekskulnya dari tahun-tahun kemarin cowok, bagaimana kalau tahun sekarang cewek?"

"Boleh-boleh saja, tetapi apakah yang lain setuju?" tanya Revan.

"Setuju!" ucap mereka serempak.

"Oke, jadi yang akan di calonkan adalah Rettha, Livya, dan Mela." kata Revan.

Revan memilih mereka bertiga karena mereka aktif dan lumayan jago. Anggota pun setuju-setuju saja. Setelah itu mereka bubar.

"Hai guys!" ucap Livya sambil menepuk kedua sahabatnya dari belakang.

"Eh, hai." ucap Agnes. Lalu Livya duduk di hadapan mereka.

"Gue di calonin jadi ketua ekskul karate." ucap Livya memberitahu.

"Wihh, keren lu. Semoga kepilih ya." kata Raisha.

"Iya iya."

Saat pulang sekolah, Livya, Raisha, Agnes, Zaky, Farrel, Rifky kumpul di dekat cafe sekolah. Rencananya yaitu akan membuat kejutan ulang tahun Arkan besok.

"Jadi gimana nih?" tanya Agnes.

"Gimana kamu aja ay," kata Farrel menggoda Agnes.

"Ih apaan sih." Agnes bergidik ngeri.

"Jadi, besok Agnes sama Farrel ajak Arkan kemana aja asalkan jangan sampai curiga. Nanti Raisha sama Rifky masuk ke dalem dan dekor halaman belakangnya. Dan gue sama Zaky beli kue sama kado." ucap Livya.

"Oke, oke."

"Siap bosq."

Keesokan harinya mereka menjalankan apa yang direncanakan kemarin.

Agnes dan Farrel sudah sampai di depan rumah Arkan. Mereka sempat berdebat kecil untuk siapa yang masuk duluan. Tetapi akhirnya Farrel-lah yang masuk duluan. Setelah di bukakan gerbang rumahnya, Farrel berjalan menuju pintu rumahnya dan mengetuk pintu.

TOK TOK TOK,

Arkan yang berada di dalam rumah mendengar suara ketukan pintu, setelah itu Arkan langsung saja membukakan pintu rumahnya.

"Farrel?Agnes?" Arkan bingung dengan kedatangan mereka.

"Eh, Ar." ucap Farrel sambil terkekeh pelan.

"Yuk masuk!" Ajak Arkan kepada Farrel dan Agnes.

"Ga usah, Ar. Kita cuma mau minta anter lo, katanya di dekat sini ada toko peliharaan hewan yang bagus ya?" Untungnya Agnes diberi tahu dahulu oleh Livya bahwa di daerah rumah Arkan terdapat toko peliharaan hewan. Jadi, Agnes dan Farrel tidak usah ribet-ribet cari alesan.

"Oh iya ada. Jadi kalian suka hewan peliharaan ya?" tanya Arkan.

"Emm i-ya." ucap Farrel agak gugup.

Si Farrel pake gugup segala lagi, dasar bego. Dumel Agnes dalam hati.

"Eh, ya udah ayo mending sekarang kita kesana nya, ntar keburu kesorean." Kata Agnes.

You And Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang