Livya berangkat sekolah terburu-buru karena 15 menit lagi masuk. Setelah sampai sekolah, dia bersyukur gerbangnya belum ditutup. Saat Livya berjalan dari gerbang sampai saat ini di koridor, banyak yang melihatnya dengan tatapan benci bahkan ada yang memakinya.
Livya bingung mengapa begini, tapi dia tidak terlalu memperdulikannya dan terus saja berjalan. Tetapi saat itu banyak yang berlarian menuju ke Mading utama. Lalu tanpa berlari, Livya ikut melihat apa yang dilihat anak-anak di mading.
Saat Livya sampai disana, anak-anak langsung pergi dan tinggal dirinya sendiri.
Saat Livya sampai disana, anak-anak langsung pergi dan tinggal dirinya sendiri.
Hallo! Livya Arundhita Quella. Gimana aja semenjak Ayah lo pulang?lo seneng gak?atau lo malah nangis-nangis terus sampe air mata lo abis?oh iya gue lupa, pasti lo seneng pertamanya terus sedih deh. Karena apa?karena lo ANAK PEMBAWA SIAL!terus ANAK HARAM! Papa lo udah gak sayang terus lo dipindahin sekolahnya ke luar negeri, itu artinya LO DIBUANG! Haha, kasian banget hidup lo! Lo juga yang udah ngebunuh ibu kandung gue, hiks sedih ya. Tapi sekarang gue akan bales lo!
-Alliya Azmya Quelara.
Kertas itu langsung saja dicabut dan dirobek-robek oleh Livya. Mata Livya berkaca-kaca dan menahan tangisanya. Sekarang dirinya benar-benar marah, berani-beraninya Azmya berbuat begitu kepada dirinya.
Zaky, Agnes, dan Raisha mencari Livya sedari tadi tidak ketemu, karena tidak biasa Livya belum datang. Akhirnya, mereka menemukan Livya di depan mading yang sedang merobek-robek kertas tersebut. Terlihat oleh mereka matanya sudah berkaca-kaca. Lalu mereka menghampiri Livya.
Zaky yang lebih dulu menghampiri Livya lalu disusul teman-temannya. "Liv, kamu jangan-" baru saja Zaky ingin berbicara tapi Livya sudah berjalan ke arah Azmy, mungkin akan terjadi perang besar.
Livya berjalan menuju Azmy yang berada tidak jauh darinya dan langsung saja menampar Azmy keras sehingga menimbulkan suara nyaring. Dan sontak membuat anak-anak menoleh untuk melihatnya.
"LO GILA YA! MAKSUD LO APA NULIS-NULIS GAK JELAS TERUS LO PASANG DI MADING?" teriak Livya sambil menahan tangisannya.
"Kenapa?emang fakta kan?ngaku aja deh." kata Azmy sambil tersenyum sinis.
Kedua kalinya Livya menampar Azmy, dan Azmy menamparnya balik.
"GUE BUKAN ANAK HARAM!DAN GUE JUGA BUKAN ANAK PEMBAWA SIAL!BANGSAT!" kata Livya lalu berjalan meninggalkan tempat mading.
"Bubar, bubar! Ini bukan film gratis yang seenaknya lo tonton!" teriak Zaky lalu anak-anak pun semuanya bubar.
Ketika Zaky hendak ingin menyusul Livya, Raisha menahannya. "Lebih baik biarkan dulu dia sendiri, pikirannya mungkin-" kata Raisga terpotong.
"Justru dia butuh di hibur bukan malah dibiarkan, sahabat macam apa lo!" bentak Zaky lalu berlari mencari Livya.
Perlahan air mata Raisha menetes. Memang ada benarnya perkataan Zaky, seharusnya dirinya mencari keberadaan Livya dan menghiburnya bukan malah membiarkannya.
Sedangkan Agnes hanya diam seperti patung. Bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini. Azmy yang dulu bersahabatan dengannya sekarang mungkin tidak. Agnes terus berjalan menuju kelasnya dan mengacuhkan Raisha.
Saat jam pelajaran dimulai, Zaky tidak fokus, dirinya masih memikirkan keadaan Livya. Sesekali dirinya melihat jam, yap masih lama untuk jam istirahat.
Zaky mengacungkan tangan kanannya. "Ada apa Zaky?" tanya Bu Halim.
"Saya kurang sehat, bu. Saya izin untuk ke UKS. " ucap Zaky berbohong, padahal dia akan mencari Livya.
Setelah diberi izin oleh gurunya, Zaky langsung mencari Livya disekitar sekolah, tapi tetap tidak ada. Dia sudah mengsms Agnes, katanya di kelasnya tidak ada dan tasnya juga gak ada.
Zaky menelpon Livya berkali-kalu tetapi nomornya tidak aktif. Zaky sudah mencari ke rumahnya tetapi tidak ada. Mencari ke tempat-tempat yang sering Livya kunjungi. Tetap saja tidak ada. Sekarang dirinya sedang berada di LAQ-cafe yaitu Cafe milik Livya, hanya tempat ini yang belum dia kunjungi.
Zaky berjalan terburu-buru menuju ruang pemilik. Tanpa ketuk pintu, Zaky masuk begitu saja.
"Eh?maaf, kak." kata Zaky saat berada di ambang pintu. Ternyata Livya tidak berada disini.
"Nyari Livya, Zak?" tanya Jenny.
"Iya, kak. Dia dimana sekarang?apa baik-baik aja?" tanya Zaky khawatir.
"Dia tadi ke lantai atas, coba liat aja." balas Jenny.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me [Completed]
Teen FictionCover by @saturnusgrapihc Hidup ini kayak cuaca. Hari ini bisa hujan besok bisa cerah. Tapi, lo gak akan punya hujan selamanya, atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis bersamaan, sebuah bentuk keseimbangan. -Remember When