20

598 39 0
                                    

"Iya, kak. Dia dimana sekarang?apa baik-baik aja?" tanya Zaky khawatir.

"Dia tadi ke lantai atas, coba liat aja." balas Jenny.

Zaky langsung meleset ke lantai atas. Hatinya sedikit tenang saat melihat Livya baik-baik saja, tapi mungkin hatinya tidak. Zaky langsung saja mengahampiri Livya.

"Kayaknya kamu suka banget ya tempat kayak beginian." kata Zaky, matanya masih menatap ke depan.

Livya terkejut dan menoleh. "Zaky? Kok lo tau aku disini." tanya Livya penasaran.

"Selalu tau dong, mau sampe kamu pergi ke ujung dunia pun, aku selalu tidak berhenti mencarimu." ucap Zaky sambil tersenyum.

"Gombal, ihh!" kata Livya sambil mencubit pinggang Zaky.

"Aww.." ringis Zaky.

"Lebay!"

"Kamu udah nangis ya, mata bengkak gitu." ucap Zaky.

"Jangan nangis lagi ya, aku akan selalu ada buat kamu." kata Zaky sambil mengelus-ngelus rambut Livya.

Livya tertawa lepas. "Lebay ah!" ucap Livya di sela-sela tawanya.

"Nah, gitu dong ketawa, dari tadi kek!" ucap Zaky.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 4 sore. Mereka berdua segera pulang dan pamit kepada Kak Jenny.

***

Setelah mandi, Livya merebahkan tubuhnya di atas kasur. Hari ini benar-benar lelah. Apakah Livya selebay ini, sampe nangis-nangis? yang malah membuat Livya pusing. Livya berjanji, tidak akan menangis lagi karena Azmy. Sekarang dirinya harus kuat, dan Livya tidak mau hanya diam saja.

Livya memberi pesan lewat Line ke Raisha untuk menanyakan apa ada PR atau tidak. Baru kali ini dirinya bolos, atau Raisha mengizinkannya?

Livya : Tadi ada pr gak, Ra? Terus gue gak ada, lo bilang gue bolos?

Beberapa menit kemudian terdapat balasan dari Raisha.

Raisha : Enggak, Liv. Cuma suruh pelajari aja. Enggaklah, gue bilang lo sakit. Lo gk apa-apa kan?

Livya : Gak. Gue gk mau diem aja, Ra. Azmy udah keterlaluan.

Raisha : Oke, Liv. Gue ngerti, jadi lo mau balas dendam?

Livya menghela napas sebelum mengetik.

Livya : Ya, semacam itulah. Lo baik?gue baik. Lo jahat?gue jahat juga lah, masa gue harus diem aja.

Raisha : Widih.. Ya udah, apapun yg lo lakuin gue dukung. Semangat Livya!!

Setelah Livya membalas pesan terakhirnya, dia menyimpan ponselnya dekat tumpukan buku. Beberapa kali dirinya menguap, tidak lama dia sudah tertidur pulas.

***

"Eh, guys. Kemarin ada yang gak masuk kan?katanya sakit ya," kata Azmy kepada teman-temannya.

"Iya, katanya sih sakit." ucap Lorisa salah satu teman Azmy.

"Oh, sakit ya. Bukannya bolos?" sindir Azmy sambil melirik ke arah tempat duduk Livya dan Raisha.

Livya dan Raisha tahu bahwa dari tadi Azmy dan temannya sedang menyindirnya. Rasanya dia ingin menginjak-injak Azmy, seenaknya Azmy berkata begitu.

BRAKK

"Apa-apan sih lo?pagi-pagi udah ngajak ribut!" ucap Livya dengan emosi.

"Eh, eh. Gue bicara apa adanya kok." ucap Azmy sambil tersenyum miring.

Livya mendengus "Emangnya kalo lo gitu, gue mau diem aja?sorry ya!gue gak gitu!" ucap Livya tak mau kalah.

Azmy menatap dengan tatapan penuh benci. Lalu, dia mendorong Livya keras hingga hampir jatuh, tapi untungnya Zaky datang dan menahannya dari belakang.

"Ada apa ini?ngapain lo dorong-dorong Livya?" tanya Zaky sedikit membentak kepada Azmy.

"Eh, pacar lo yang duluan tuh! Gue ngomong apa adanya, ya kan guys?" kata Azmy.

"Iya, tuh." sahut Lorisa.

"Sekali lagi gue lihat Livya kayak begini karena lo, gue bunuh lo!" ancam Zaky tetapi Azmy malah tertawa mengejek. "Emang gue takut!" ucap Azmy.

Baru saja Zaky ingin berbicara lagi, guru masuk dan langsung menyuruh kepada ketua murid untuk berdoa dahulu sebelum belajar.

Jam istirahat berbunyi, Zaky, Farrel, dan Ilham buru-buru pergi ke kantin. Mereka duduk di meja Livya, Agnes, dan Raisha. Sedangkan Arkan?dia sedang persiapan untuk lomba Olimpiade.

Bentar lagi bakal ada lomba-lomba, kemarin Livya ikut seleksi tari dan dia kepilih untuk mewakili sekolah. Raisha juga mengikuti lomba melukis. Sedangkan Agnes tidak ikut lomba apapun.

You And Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang