11

776 53 2
                                    

"Iya, tapi gue sadar. Gue jadi gini bukan malah jadi baik, tapi malah menambah keadaan jadi buruk." Jawab Zaky.

"Syukur deh, elo sadar." Ucap Livya tersenyum.

"Makasih ya," Ucap Zaky.

"Buat?"

"Udah dengerin curhatan gue, rasanya sedikit lega kalo gue ceritain ke elo." Ucap Zaky sambil tertawa kecil.

"Iya santai aja."

"Kalo elo nya gimana?terus kenapa harus di sembunyiin gitu?" Tanya Zaky.

"Gue di tawarin sama kak Jenny, dan dulu mumpung tabungan gue banyak, ya gue pake aja tuh buat modal Cafe. Orang tua gue gak ada yang tau Zak, papah gue juga ada di Amrik. Mama gue meninggal 3 tahun yang lalu. Dan kakak gue...." Ucap Livya memberi jeda.

"Lo tau sendiri kan," Lanjut Livya yang mulai meneteskan air matanya.

"Maaf, lo jadi inget orang tua lo dan kakak lo." Ucap Zaky sambil menghapus air mata Livya dengan tangannya. "Jangan nangis,"

Livya tersenyum tipis. "Makasih,"

Karena anteng mengobrol, di luar sana hujan deras.

"Pulang yuk, gue barusan udah sms temen suruh bawa mobil kesini." Ucap Zaky sambil bangkit dari tempat duduk.

"Tapi.."

"Gak ada tapi-tapian yuk, nanti keburu malem." Kata Zaky sambil menggenggam erat tangan Livya. Dan Livya membiarkan Zaky menggenggamnya.

***

Livya duduk di balkon rumahnya. Dia menatap bintang-bintang yang sangat indah. Belakangan ini, dirinya sering memikirkan Zaky. Apalagi setelah 2 hari yang lalu. Zaky menggenggam tangannya.

Dan hari ini Livya sangat senang, karena masalah dengan Raisha sudah selesai. Sekarang dia akur lagi dengan Raisha. Hanya satu masalah lagi yang belum selesai, yaitu kakaknya.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, notifikasi pesan masuk muncul.

Liv, udah tidur?

Livya segera membalasnya, tumben sekali Zaky meng-sms dirinya.

Belum Zak,

Lo lagi ngapain?gak mikirin gue kan?

Livya tersenyum melihat pesan dari Zaky.

Lagi diem aja. plis deh Zak, turunin tingkat kePedean lo itu.

Gak bakal, gue bakal tetep percaya diri. Lo gak bakal nanya gitu gue lagi apa?

Lagi-lagi Livya tersenyum. Zaky ini memang selalu membuatnya tersenyum.

Mau banget gue tanya begitu?

Mau dongg...

Livya berpikir sejenak. Apakah dirinya harus bertanya 'Zak, lo lagi ngapain?' atau gak usah ya?. Livya kembali mengetik dan membalas pesan dari Zaky.

Lo lagi ngapain?

Lagi mikirin lo, boleh kan?

Livya tertawa kecil. Haruskah dia bertanya begitu?

Gak, udah ah gue mau tidur. Byee

Nice dream, Liv.

Livya terkejut. Tidak disangka Zaky akan mengucapkan 'nice dream, Liv'. Membuat Livya salah tingkah dan senyum-senyum gak jelas. Setelah itu dirinya memutuskan untuk tidur.

.

Livya hari ini siap-siap untuk berangkat ke sekolah, dan dia melihat kakaknya juga yang sedang siap-siap berangkat. Livya sedikit senang, Kak Davin tidak terlambat lagi ke sekolah. Tapi kalo soal pembuat onar, itu masih. Dirinya sudah beberapa kali menegurnya tapi tetap begitu, mungkin butuh proses.

"Lo kenapa malah bengong disitu?mau berangkat bareng gak?" Tanya Davin yang tadi melihat adiknya malah berdiri dan bengong.

"Hah?" Livya terlihat masih bingung.

"Mau berangkat bareng gak?" Ucap Davin mengulang perkataan yang tadi.

Livya ketiga kalinya berangkat bareng ke sekolah bersama kakaknya. Karena selama sekolah kakaknya tidak pernah mau berangkat bareng.

"Iya-iya," Kata Livya yang langsung memasuki mobilnya kak Davin.

Setelah sampai di sekolah. Ia buru-buru memasuki kelas. Dan terlihat sangat ramai, pasti sedang sibuk menyontek.

"Lo udah rangkuman IPA?" Tanya Raisha.

"Udahlah," Jawab Livya.

"Syukur deh, gue juga udah. Gue mau nanya nih. Boleh?" Tanya Raisha lalu membenarkan posisi duduknya, lebih tepatnya sekarang ia berhadapan dengan Livya.

"Boleh,"

"Lo suka sama Zaky?" Tanya Raisha.

Livya langsung kaget mendengar pertanyaan Raisha. Lalu Livya cepat-cepat menggeleng.

"Masa sih lo gak suka?gue lihat-lihat lo sekarang deket mulu sama Zaky. Terus setiap gue ngomongin Zaky, lo pasti salah tingkah gitu." Ucap Raisha dan itu membuat Livya mematung, bingung harus menjawab apa. Memang benar dirinya sekarang sering bersama Zaky. Tapi apa dirinya tidak sadar telah menyukai Zaky?ahh tidak mungkin.

"Udah ah, bentar lagi masuk." Ucap Livya salah tingkah.

Raisha lalu tertawa keras. "Tuh kan bener," Ucap Raisha di sela-sela tawanya.

Jangan dibaca aja, Vote sama Coment nya ya!

Terimakasih:)

You And Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang