7

830 52 2
                                    

Setelah selesai mempelajari pelajaran untuk besok. Livya pergi ke bawah untuk memasak. Setelah itu dia makan sambil menonton tv. Tiba-tiba suara pintu terbuka, mungkin itu kak Davin. Dan benar itu kakaknya.

"Dari mana aja sih?!" Tanya Livya yang melihat penampilan Davin acak-acakan. Ia takut apa yang dikatakan Zaky benar.

"Gak usah tau." Jawab Davin sambil menaruh sepatunya.

"Kenapa lo sering pergi dari rumah?kenapa lo berubah sih?kenapa lo gak sekolah?gue berhak tau!" ucap Livya membentak. Jika ia sedang marah pasti ia akan menyebut kakaknya dengan 'lo'.

"LO GAK USAH TAU URUSAN GUE, JALANI AJA HIDUP LO!" ucap Davin dengan nada keras dan mendorong bahu Livya.

Livya hanya bisa diam setelah kakaknya marah, ia bingung harus bagaimana lagi. Dia sudah memperingati kakaknya, tapi tetap saja begitu. Mana kasih sayang kakak?kakak dulu pernah bilang kakak sayang sama Livya dan kakak akan buat Livya selalu bahagia. Tapi mana?

Sama aja sama papah. Sebelum mamah meninggal, papah sering bilang papah sayang Livya. Kalo Livya pengen apa aja, papah akan turuti. Tapi itu hanya omong kosong. Semuanya telah berubah. Livya benci papah!Livya benci kak Davin!

***

Saat melewati koridor anak-anak pada melihat dirinya dengan tatapan aneh, dan adapun yang tertawa. Ada apa ini?

Vy, gue dapet kelas X IPA-1. Yah kita gak sekelas:(

Itu adalah pesan yang muncul dari Agnes. Livya pun segera membalasnya.

Iya nes, kelas kita sebelahan kok. Good luck.

Pesan masuk muncul lagi dari Agnes, dan Agnes hanya membalas, oke.

Bel istirahat masuk, anak-anak pada masuk kelas. Kecuali Zaky yang masih nongkrong di kantin. Zaky sesekali memikirkan Livya. Ternyata dia sangat cantik dan lucu. Andai Zaky bisa mendapatkannya. Apa Zaky mulai menyukainya? Eh, kenapa jadi mikirin dia?

"Zaky!"

Zaky menoleh. "Eh, iya pak?" ucap Zaky dengan santai. Palingan dirinya dimarahi lagi karena tidak masuk kelas.

"Daripada kamu gak ada kerjaan, mendingan kamu tolong panggil Livya kelas X IPA-2 sekarang juga ke ruangan bapak, cepet!" ucap Pak Hendra salah satu guru BK.

Apa Zaky tidak salah dengar?dirinya akan ke kelasnya Livya dan ini kesempatan Zaky untuk bertemu dengannya.

"Siap, Pak." ucap Zaky bersemangat. Lalu dirinya segera ke kelasnya Livya.

Setelah sampai di depan kelas Livya. Zaky mengetuk pintu terlebih dahulu dan memberi salam.

"Ada apa Zaky?" Tanya guru tersebut.

Saat bu Fatimah menyebut nama Zaky. Livya langsung melihat ke arah pintu kelas, ada Zaky di sana. Mau apa dia ke sini?

"Maaf bu, saya mau bilang kalo Livya dipanggil ke ruangan pak Hendra sekarang juga." ucap Zaky sesopan mungkin.

Livya sedikit terkejut. Lalu dirinya izin kepada bu Fatimah untuk menemui dulu pak Hendra dan berjalan ke luar kelas.

"Hai, Liv." Sapa Zaky.

"Ada apa sih gue dipanggil segala?apa jangan-jangan ini ide lo buat gue bolos?" ucap Livya.

"Gak Liv, beneran lo dipanggil." ucap Zaky.

"Ya udah, ngapain lo ngikutin gue?" Tanya Livya sinis sambil mempercepat langkahnya.

Zaky tidak menjawab dan malah mempercepat juga langkahnya. Livya sudah masuk, Zaky berdiri dekat pintu ruangan tersebut.

"Ada apa ya, pak?" Tanya Livya.

"Silahkan duduk," ucap pak Hendra. Lalu Livya menuruti apa kata guru tersebut.

"Livya, bapak sangat kecewa. Dan bapak gak tahu lagi harus memanggil siapa, karena keluarga kamu sulit bisa dihubungi." ucap pak Hendra memberi jeda.

"Kakak kamu sudah keterlaluan!" ucap pak Hendra sambil menekan kata 'keterlaluan'

"Maksudnya, Pak?" tanya Livya yang masih bingung. Dan perasaannya jadi kacau.

"Ternyata kakak kamu tidak sekolah selama 2 hari itu masuk club dan minum!"

"Apa pak?masuk club?kakak saya pasti gak bakalan begitu. Mungkin bapak salah liat. " ucap Livya terkejut, berarti kalo begitu apa yang dikatakan Zaky itu benar.

"Bapak kira kamu sudah tahu, harusnya kamu tuh ngajarin kakak kamu yang baik. Masa adiknya anak teladan tapi kakaknya nakal seperti itu." ucap pak Hendra mengeraskan suaranya.

[SUDAH DI REVISI]

You And Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang