Bel istirahat berbunyi. Livya dan Raisha segera pergi menuju kantin, kalo nanti takutnya penuh. Dan tidak lupa kami menyusul Agnes. Setelah menyusul Agnes. Kami bertiga duduk di tempat yang masih kosong.
"Pak, mesen bakso nya 3 mangkuk ya." Ucap Raisha kepada bapak Muhtar alias penjual bakso di kantin ini.
"Siap,"
"Lo tau gak, gue lagi sebel banget sama Yoga." Ucap Agnes sangat kesal.
"Emang kenapa?" Tanya Livya.
"Sepatu gue dimasukin ke tong sampah, apalagi tong sampah jenis organik. Ya jelas, sepatu gue jadi bau. Ngeselin banget tuh anak. Gak ada kapok-kapoknya, apalagi kemarin-kemarin lebih parahnya ke Karina. Yoga membawa pembalut yang di tas Karina, lalu di lempar-lempar ke temen cowoknya. Pantes aja, Karina langsung memukulnya dengan penggaris besi sampe mukanya merah-merah." Ucap Agnes.
Raisha dan Livya langsung tertawa terbahak-bahak.
"Kok malah ketawa?" Tanya Agnes.
"Abisnya gokil banget, Nes." Ucap Raisha yang masih tertawa.
"Ada-ada aja kelas lo, untung gue gak sekelas sama Yoga." Ucap Livya yang sambil merogoh saku roknya, karena ponselnya bergetar. Dan muncul line dari Arkan.
Liv, nanti pulang sekolah ke perpustakaan ya. Gak pake penolakan. Oke?
Dengan cepat Livya membalasnya, Oke.
"Ini pesanannya," Ucap pak Muhtar.
"Terimakasih, pak." Ucap Livya.
Setelah pesanannya sudah datang. Kami bertiga langsung memakannya, dan tidak ada percakapan. Ketiganya fokus dengan makanan yang sedang dimakannya.
.
Bel pulang berbunyi, Zaky langsung meleset keluar kelas dan berjalan menuju kelas Livya. Sesampainya disana, dia tidak melihat Livya. Yang ada hanya teman-temannya yang sedang piket.
"Eh, Sha. Lo liat Livya gak?" Tanya Zaky kepada Raisha yang sedang menghapus papan tulis.
"Eh, elo Zak. Tadi dia bilang mau ke perpustakaan." Jawab Raisha.
"Oke, kalo gitu makasih. Gue nyusul dulu Livya." Ucap Zaky lalu berlari menuju perpustakaan.
Setelah sampai di perpustakaan, mata Zaky langsung tertuju kepada Livya yang sedang duduk di depan perpustakaan dengan cowok.
"Eh, Zak!Sini!" Panggil Livya yang baru menyadari ada Zaky dari kejauhan.
Zaky yang dipanggil namanya langsung berjalan menuju Livya.
"Eh, Liv. Ganggu ya?maaf." Ucap Zaky. Dan sebenarnya Zaky penasaran siapa cowok di sebelah Livya itu?seperti mereka sangat dekat."Gak kok, Zak." Ucap Livya.
"Lo yang ada di UKS dulu kan?" Tanya Zaky lalu matanya tertuju pada Arkan.
"Iya, lo Zaky kan?" Kata Arkan.
Zaky hanya mengangguk-ngangguk. "Lo hari sabtu ada acara Gak, Liv?" Tanya Zaky.
"Ada, latihan karate." Jawab Livya.
"Oh, lo ikutan karate. Ya udah gue duluan ya, maaf ganggu kalian." Ucap Zaky lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Liv, lo suka sama Zaky?" Tanya Arkan.
Livya langsung terkejut, saat Arkan menanyakan hal itu. Kemarin-kemarin Raisha sekarang Arkan. "Gak!" Ucap Livya tegas.
"Masa?kok kayak deket banget?" Tanya Arkan lagi.
"Ya ampun!lo gak percaya?" Kata Livya.
"Soalnya anak-anak pada ngomongin lo sama Zaky itu lagi pdkt." Ucap Arkan.
Livya terkejut lagi. "Apa?itu bohong!kok gue gak tau ya?" Ucap Livya.
Arkan tertawa. "Makanya gue nanya ke elo sekarang. Elo kurang update juga," Kata Arkan.
"Pantes aja kalo gue ngelewat deket kerumunan anak-anak, suka ngeliatin gue!" Ucap Livya lalu melirik jam tangan nya. "Udah sore, gue balik ya!"
"Gue anter,"
"Gak usah!"
"Harus mau!"
"Enggak!"
"Harus!"
Ya ampun, kayak Zaky aja suka maksa-maksa. Lalu Livya menyerah, memilih di antar oleh Arkan.
***
Hari ini Livya seperti biasa bangun pagi. Dirinya sudah siap untuk berangkat ke sekolah, yaitu untuk latihan karate. Tidak lupa juga ia berpamitan dulu kepada kakaknya.
"Kak, aku latihan karate dulu."ucap Livya sedikit teriak.
Setelah sampai sekolah, Livya bergegas mengganti bajunya dengan pakaian karate. Lalu tidak sengaja dia melihat Zaky sedang duduk di dekat lapangan.
"Zaky!"
Teriak Livya yang membuat Zaky langsung menoleh. Zaky tersenyum kepada Livya, lalu Zaky berjalan menuju arah Livya berada.
"Belum dimulai latihan nya?" Tanya Zaky.
"Belum, elo ngapain disini?" Kata Livya penasaran.
"Gue...mau ketemu lo." Ucap Zaky dengan jujur.
Livya langsung salah tingkah. Dirinya bingung harus menjawab apa. "Eh.. Latihan nya mau dimulai, gue kesana dulu ya." Ucap Livya berbohong padahal latihan nya sekitar 10 menit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me [Completed]
Teen FictionCover by @saturnusgrapihc Hidup ini kayak cuaca. Hari ini bisa hujan besok bisa cerah. Tapi, lo gak akan punya hujan selamanya, atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis bersamaan, sebuah bentuk keseimbangan. -Remember When