13) Tercyduk

2.8K 104 0
                                    

Ini hati bukan mainan jadi jangan di pakai jungkat jungkit-A

*****

"lo siapa?"tanya Allina sambil menatap tajam Alan seperti meminta penjelasan.

"ini Gista"sahut Alan.
Gista hanya mengangguk sebentar lalu beralih menatap Allina.

"Gue Gista" ucap Gista sambil mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Allina. Allina pun mengangguk lalu masuk kedalam bangku penumpang dengan mendengus sebal.

"Ekm... Lan apa gak sebaiknya gue duduk di belakang aja dan Allina yang duduk disini?"tanya Gista agak sungkan pada Allina dan Alan. Sebelum Alan menjawab Allina sudah menyela duluan.

"gak papa". Ucapnya dingin. Dan suasana pun berubah menjadi canggung.

Allina menyalakan ponselnya,ia memasang headphonennya lalu mendengarkan lagu 'Human-Christina Perri'
Lagu itu mengisnpirasi Allina untuk menjalankan kehidupannya sebagai seorang manusia dengan kekurangan dan tidak sempurna itu. Tapi dia akan tetap melakukan apapun dan terus berjuang.

Berjuang untuk apa?

Melawan liciknya dunia,penyakignya bahkan kehidupannya sendiri yang rumit. Ia memang sudah tidak ingin jatuh cinta namun sekarang ia terjebak dengan cinta yang datang tiba tiba,bahkan ia sendiri tak yakin dengan perasaannya.

Bahkan selama ini ia berpikir Alan hanya main main dengan menembaknya waktu itu,tapi apa sekarang?! Ia benar benar tidak main main. Bahkan ia merasa senang sendiri saat digombali oleh seorang cowok dingin yang berubah jadi hangat bila didekatnya.

Tapi,saat mengetahui Alan mempunyai sahabat perempuan Allina jadi berpikir pasti hubungannya tak lama lagi akan kandas, mana ada persahabatan antara seorang cewek dan cowok itu murni persahabatan,pasti salah satu dari mereka menyimpan sebuah rasa,atau bahkan mereka berdua sama sama suka tetapi saling memendam.

Allina menghela nafas berat,"Lan anterin gue pulang aja,kalian jalannya berdua aja,gue gak mau ganggu quality time kalian".

"emang gak apa apa Lin?"tanya Gista.

Allina mengangguk. Dan pada akhirnya Alan mengantarkannya sampai dirumah.
Allina turun dari mobil lalu melambaikan tangannya sambil tersenyum,padahal ada sedikit rasa sakit disana.

Allina masuk kedalam rumah melepaskan sepatu conversnya dan langsung naik ke kamar.

"eh ni bocah gak salam gak apa langsung naik aja". Ucap Sophia.

"Assalamu'alaikum". Ucap Allina acuh.

Sophia geleng geleng kepala. Urusan anak muda,pikirnya.

Sophia naik ke atas menuju kamar Allina.

"Lin,kamu dirumah sendiri gak apa apa kan?,mana disuruh papa nyusul ke Sidney".

"iya,ma". Ucap Allina lalu ia beralih pada laptopnya lagi. Ia berkutat dengan laptot setiap harinya karena ia sedang membuat project terbarunya d FL Studio.

"oh iya nanti, ada 3 temenmu yang mama suruh tidur disinu nemenin kamu,sampi seminggu". Ucap mamanya.

"seriusan nih ma?"tanya Allna tak percaya.
Mamanya mengangguk dengan mantab,Allina loncat kegirangan akhirnya ia bisa bersama sahabat sahabatnya dan berada di bawah atap yang sama dalam waktu seminggu,dan itu sangat sulit di percaya! Biasanya Allina tidak akan dibolehkan bermain dan ini teman temannya yang didatangkan. Thanks God!.

Allina menepuk jidatnya lupa lalu ia turun kebawah. "Ma biar Allina yang anter oke!"ucap Allina dengan semangat lalu Mamanya mengiyakan Allina. Allina bergegas mengganti pakaiannya dengan secepat mungkin,ia memakai celana jeans pendek sepaha dan crop sweater berwarna peach. Lalu ia memakai sepatu conversnya.

Allina mengeluarkan mobilnya yang sudah hampir sebulan ini ia anggurkan,mobil kesayangannya itu sangat ia rawat.

"yuk ma!" ucap Allina saat pintu mobilnya membuka keatas.

Dan akhirnya mereka berangkat menuju bandara.

*****

"Hallo?" ucap Daniel pada penelpon disebrang sana.

"Lo masih inget gue gak?"tanya orang itu dengan nada sok kenal sok dekat.

Daniel menjauhkan ponselnya dari telinganya dan melihat ID callernya dan ternyata nomor tidak dikenal.

"gak" jawab Daniel singkat,padat dan jelas. Lalu ia memencet tombol merah dan telepon diakhiri secara sepihak oleh Daniel.

Orang disebrang sana mendengus kesal.

"liat aja,gue bakal buat lo minta balikan sama gue!"ucap perempuan yang tadi menelpon Daniel.

'kok rasa rasanya gue kenal' batn Daniel.

Daniel melepaskan kaos oblongnya lalu melepaskan celananya dan menyisakan boxernya,ia bergegas turun kebawah dan byuuurr,ia melompat kedalam kolam renang dan berenang. Ia tak peduli meskipun saat ini sudah senja dan malam pun akan tiba,ia tetap melanjutkan kegiatannya.

Hingga matahari tenggelam Daniel baru ingat akan suatu hal.

'Astaghfirullah,gue lupa gue ada janji sama Allina!'

Daniel langsung menuju kamar mandi untuk mandi tentunya tak lupa sekalian ia berwudhu,karena waktu menunjukan waktu sholat maghrib.

Setelah selesai,Daniel pergi tanpa berpamitan pada kedua orang tuanya.
"mau kemana?"tanya ayah Daniel.

"mau ke club terus booking cewek,napa mau ikut?"ucap Daniel dengan nada mengejek dan di ia buat setengil mungkin.

"jaga bicaramu Daniel!!"bentak ibunya.

Daniel tanpa memperdulikannya keluar dari rumah dan langsung mengambil mobil miliknya sendiri dari uang jerih payahnya sendiri,bahkan nanti malam ia bertekad untuk tidak pulang kerumah. Ia akan tidur di apartemennya saja.

Lantunan lagu Elektronic Dance Music mengalun keras di dalam mobil Daniel. Daniel menginjak pedal gasnya dalam dalam. Ia kesal,sangat kesal, mengapa semua perbuatannya selalu salah di mata kedua orang tuanya. Apa karena ia anak yang tak diinginkan?

Haiiii...

Hayoo,yang baru tau alur cerita ini dirubah siapa??angat kaki!!!!

Eh gadeng:v

Sorry nih gue skip pas nanggung banget itu wkwkwk,dan pasti kalian yang udah baca cerita ini sampai jauh dan ngulang lagi baca dari awal,gimana menurut kalian bagusan versi lama atau versi baru ini?

Kalau gue sih yang baru ya,soalnya konfliknya kentara banget gak tipis tipis amat,dan alurnya jelas gak kayak yang lama berantakan banget!!.

Udah deh segitu aja,dan gue mau pamit!!
.

Salam Author ketjeh😎yang lagi galau gegara Hailey Baldwin pelukan sama Shawn Mendes! 😥

Ice Prince Vs. Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang