Kenyataan yang Sebenarnya - (2)

1.8K 78 3
                                    

(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!)


Shall I stay
Would it be a sin
If i can't help falling in love with you

🌹

KEYLA terduduk di lantai rumah sakit. Menerutuki kesalahannya sendiri, bodoh! Bodoh sekali, pikirnya. Ulahnya menyakiti banyak orang. Pantaskah ia berada di tempat ini sekarang setelah semuanya terjadi karenanya. Ia menyesal, dan penyesalan selalu datang di akhir, andai cinta tidak membutakannya, lagi pula cintanya pada Daniel sudah mustahil. Lalu untuk apa dia melakukan semua ini. Untuk apa?

Keyla saja tidak tau.

Semua terjadi diatas sadarnya, dan se-tidak wajarnya.

Kata hati mengatakan untuk menyuruhnya meluruskan segalanya, namun pikiran tidak dapat menemukan caranya, otaknya seakan berhenti untuk berfikir. Pikirannya hanya terpana dengan kejadian kejadian yang baru saja terjadi. Bukannya ingin cepat cepat lupa, namun dengan hanya mengingat ingatnya kita akan terus terpuruk bukan?

'uhuk! '

Daniel terbatuk, Keyla kaget.

Keyla lantas bangkit dari lantai dan menghapus air matanya dengan kasar, lalu ia segera menghampiri Daniel dan mengambilkannya minum dan menarik kursi untuk duduk di samping Daniel.

Keyla hanya diam dan terus memandangi Daniel.

Daniel juga diam menatap lurus ke depan.

"Ehm... Niel, gue-"

"gue tau jalan main lo Key! "ucap Daniel memotong perkataan Keyla.

"Akeyla Fredela Hardjo atau Akeyla Fredela Nugraha". Ucap Daniel menampilkan smirk khasnya, yang sudah setahun ini tidak pernah ia tampakan.

"lo, elo tau darimana!? "ucap Keyla sedikit shock.

Daniel diam.

Di tempat lain, Allina sedang tiduran di rumahnya, melepaskan semua lelahnya setelah perjalanan. Besok pagi rencananya ia akan pergi ke rumah Daniel.

Besok adalah hari spesial.

Jika semua orang ingat mungkin besok Allina akan bertemu teman temannya juga di rumah Daniel.

Ya, besok adalah hari ulang tahun Daniel ke 17 tahun.

Tapi 2 minggu ini Daniel tidak dapat ia hubungi, karena kata Mala ponselnya disita oleh guru. Sebenarnya Allina tidak percaya dengan alasan seperti itu. Jika ponsel Daniel disita seharusnya ponselnya dimatikan pastinya. Namun telponnya tersambung hanya saja tidak diangkat.

Suatu misteri yang perlu Allina tanyakan, nanti.

Dan yang di pikiran Allina hanyalah, tidur, pagi, ke rumah Daniel.

Apa daya dirinya termasuk di kalangan orang yang sulit tidur. Namun Allina tidak pernah menyentuh obat tidur sekalipun. Sekalipun ia cepat tidur karena efek obat yang mengandung obat tidur.

Allina pergi ke ruang musik di rumahnya, dia mengingat ketika Daniel datang memberi tau bahwa ia ditipu oleh Alan, Allina tersenyum, namun perlahan senyumnya pudar.

Ice Prince Vs. Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang