49) Sad or Happy Ending?

166 6 0
                                    

Aku pasti pulang, jangan takut, kamu boleh lari jika tidak mau menunggu lagi, aku pasti kembali lagi, di tempat ini - Daniel

🌹

DANIEL MELIHAT beberapa kotak yang mulai dimasukan ke mobilnya. Ia menghela nafas berat dan sangat panjang. Lelaki itu menatap langit melalui balkon kamarnya. Langit terlihat berwarna abu abu seolah olah tau bagaimana keinginannya. Langit itu seperti berkata, Daniel kau tidak usah pergi!. Lagi lagi lelaki itu hanya bisa menyumpah serapah dirinya sendiri.

Daniel menatap layar ponselnya, gambar itu adalah fotonya dengan Allina. Allina tersenyum sangat lebar kala itu, ia sangat tak sampai hati untuk pergi hari ini.

Allina, tunggulah aku!

Allina juga tengah duduk di teras rumahnya, sambil bersantai setelah membersihkan halaman rumahnya. Ia tidak ingin semakin sedih. Melihat langit yang sangat abu abu membuatnya khawatir, Daniel tidak boleh terbang hari ini bukan? cuacanya terlalu berbahaya.

Gadis itu tiba tiba meneteskan air matanya. Mengingat semua ingatannya yang harus berhenti di tengah jalan dengan tiba tiba ia sungguh tidak rela.

Gadis itu memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah dan masuk ke kamarnya.

Daniel😻

Kamu bakalan nganter aku ke bandara kan hari ini?

Aku engga tau El, maaf

Iya, aku ngerti,
jaga diri baik bak cantik🖤

Setelah pesan itu masuk, Allina tidak tau lagi harus bagaimana, mengantarkan Daniel pergi sama saja dengan ia menjemput lukanya sendiri.

Lagi pula banyak hal penting yang harus ia siapkan, sebentar lagi juga waktunya untuk daftar ke perguruan tinggi.

Daniel, maaf aku terlalu takut menghadapi kenyataan, aku hanya mengharap agar kamu segera kembali lagi.

Daniel sedang berkumpul dirumahnya bersama teman temannya, tentu saja ada Claudia disekitarnya. Sangat menyebalkan tapi jika tidak begini urusan akan semakin panjang.

"Lo harus banget bawa dia ke Singapura?" tanya Mala, gadis itu dengan garang menunjuk kearah Claudia.

"Udah, Mal, jangan nambah beban pikiran Daniel!" ujar Iqbal menarik tangan Mala.

Mala menepis tangan Iqbal. "Ingat ya, lo emang deket sama Daniel, tapi bukan berarti lo dengan mudahnya ngambil Daniel dari kita semua gitu aja!" lanjut gadis itu.

Keyla mendengar keributan dari atas, sebenarnya tadi dia baru bangun tidur dan langsung bersiap siap untuk mengantarkan Daniel. Tugas Keyla kini masih tersisa 1.

Sebuah kejutan untuk Daniel, tapi itu nanti.

"Kak, lo dipanggil Papa," ujar Keyla yang baru saja turun.

Daniel berdecak, lalu ia meninggalkan teman temannya.

"Pergi lo badut!" ujar Keyla pada Claudia, Claudia juga berdecak kesal dan memilih untuk mengikuti jejak Daniel.

Ice Prince Vs. Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang