Ice Prince Vs. Ice Princess

39) Nyata dan Semu

Loving you was dumb, dark
And cheap,
Loving will still
Take a shoot at me.

Now playing - Consequences by
Camila Cabello

🌹

AKHIR akhir ini, kebanyakan waktu Daniel ia habiskan untuk menyendiri, berada dalam kebohongan mutlak membuat dia membenci dirinya sendiri, hatinya tak nyeri saat Allina meneriaki bahwa Allina membencinya.

Cowok itu, duduk di pojok kantin, sambil memainkan ponselnya. Sebuah foto terpampang menjadi wallpaper ponselnya. Seseorang yang sangat ia cintai, setelah ibunya, sekaligus teman kecilnya.

Iya, foto itu adalah Allina.

Tanpa berminat untuk memesan apapun, ia berpindah lagi ke perpustakan untuk sekedar ngadem, dan numpang wifi, karena sinyal lagi jelek jeleknya. Tipikal tipikal siswa SMA itu biasanya, walaupun banyak duit, paketan banyak, selagi ada wifi kenapa tidak manfaatkan? Terlebih lagi itu gratis tanpa di pungut biaya ataupun pajak, sebenarnya tetep bayar sih, tapi kan yang membayar sekolah, hehe.

Hari hari Daniel semakin buruk, saat Caludia tiba tiba bersekolah di sekolah yang sama sepertinya. Daniel risih melihat tingkah Claudia yang kekanak-kanakan. Belum lagi tiap tiap saat tiba tiba gadis itu muncul dihadapannya.

"kenapa kamu gak pernah ngomong? "

Astaghfirullah

Batin Daniel, karena kaget bukan main, suara cempreng itu menemukan keberadaannya, lagi.

Dengan reflek, Daniel mematikan layar ponselnya, agar foto itu tidak dilihat oleh Claudia. Daniel sedang tidak dalam mood, ia malah meninggalkan Claudia di tempat itu ia beranjak pergi dan Claudia masih terpaku dalam kebingungannya.

Daniel berjalan menuju ruang musik saat ini, entahlah, hatinya mengatakan ia harus ke ruang musik sekarang.

Daniel acuh tak acuh pada setiap orang yang melihatnya, banyak yang mengatakan ia semakin pendiam setelah kecelakaan itu, Daniel sendiri juga menyadari perubahan dirinya, ia terlalu banyak memikirkan hal hal yang tabu. Apalagi sekarang penekanan perjodohan itu, kenapa seorang anak dijadikan bahan perjanjian hanya untuk sebuah unit perusahaan, pikirnya, Daniel ingin dilindungi, disayangi sebagaimana orang tua dengan anaknya. Belum lagi dia yang terpisah dari Ibunya.

Ayahnya meninggalkan Ibunya disaat keadaan Ibunya jatuh se jatuh jatuhnya. Suami mana yang tega meninggalkan istrinya yang sedang sakit, terlebih lagi posisi Daniel yang disebut sebagai anak haram?

Kenapa?

Mungkin belum saatnya kebenaran yang sebenarnya terjadi terungkap.

Daniel akan segera mencari tahu, mulai saat ini.

Mencapai gagang pintu tempat favoritnya bersama Allina, ia melihat pemandangan yang sungguh menyakitkan.

Allina berpelukan dengan seseorang.

Ia tak begitu kenal dengan orang itu.

Yang jelas orang itu juga anggota OSIS sama seperti dirinya, karena terlihat orang itu memakai seragam OSIS.

Tangan Daniel mengepal hingga buku buku jarinya memutih, ia dengan sengaja memukul pintu ruang musik itu, dan segera pergi dari tempat itu.