40) Hilang

1.6K 81 4
                                    

(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA)

MAKAN malam bersama keluarga membuat Daniel, kesal mati matian. Inginnya sih kabur, tapi kamarmya bahkan dijaga ketat oleh orang orang suruhan Papanya. Hanya satu jalan keluar yang tidak dijaga oleh siapapun yaitu jendela, tapi terlalu beresiko untuk keluar dari sana apabila tidak ada tangga.

Apalagi tepat dibawahnya banyak sekali tanaman kaktus.

Sulit dipercaya mengapa keadaan seakan tidak memihaknya. Daniel pun melemparkan jasnya asal asalan, ia mulai merebahkan tubuhnya, sambil memutar mutar ponselnya, mencari cara untuk keluar.

Banyak sekali nama kontak yang tertera di layar ponselnya, tetapi ia tidak punya keberanian untuk meminta bantuan, apalagi ia hanya pura pura untuk saat ini.

Sulit.

Dan tak lama pintu kamar terbuka, menampilkan Papanya yang bersedekap sambil mengetukan kakinya di lantai. Daniel yang tau maksudnya pun langsung turun. Tentu saja tanpa memakai jasnya, bahkan kemeja yang dipakainya, kancingnya sudah terbuja 3 bagian dari atas. Ia tak mempedulikan etikanya di depan rekan kerja Papanya, karena tujuannya agar dicap jelek oleh mereka.

Semua orang tertawa, dan Daniel merasa tawa tersebut bukanlah karena lelucon, tetapi hanya untuk formalitas. Daniel benci suasana canggung seperti ini, apalagi dia ditinggalkan semeja hanya dengan claudia. Tanpa mempedulikan apapun Daniel malah bermain game di ponselnya.

"niel!" seru Claudia.

Daniek mengabaikan Claudia, biarkan saja, ia ingin Claudia kesal setengah mati dengannya.

"kenapa lo selalu diem? Kenapa cewek secantik gue lo cuekin kayak gini!?" ucap Claudia akhirnya, karena ia tidak dihiraukan sama sekali dengan Daniel.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya Daniel, berdiri dari kursi dan berjalan meninggalkan Claudia dengan omelan Claudia yang menyesakkan telinganya.

Mana ada cewek cantik yang ngatain dirinya sendiri cantik.

Batin Daniel menggelitik sendiri dengan tingkah bodoh Claudia.

Claudia jelas tidak sebanding dengan dirinya, Daniel orangnya terlalu serius untuk perempuan agresif, dia hanya ingin dimengerti bukan untuk jadi yang seharusnya diinginkan.

Dari jauh tampak Keyla duduk di pinggiran kolam, dengan sedikit gaunnya masuk kedalam air, tangannya memegang segelas minuman, dan di samping kanannya terletak sepasang heels merah senada dengan gaunnya.

Daniel menghampiri Keyla dan ikutan duduk disampingnya. Bukan rahasia lagi, sudah banyak yang tau jika Keyla adalah adik tiri Daniel. Satu satunya orang yang belum tahu adalah Allina, karena Allina terlalu menutup diri dengan menghindari pembicaraan yang bermula dari kata Daniel.

"eh tumben?" tanya Keyla bingung.

"memangnya gak boleh, gue duduk disini?" tanya Daniel balik.

"ya enggak sih, lo pasti mau ngomong sesuatu sama gue kan? Udah ngomong aja, gini gini gue audience yang baik loh". Ujar Keyla mengajukan dirinya.

"mau bantuin gue gak?" ucap Daniel.

"really, setelah sekian lamanya lo diemin gue, dateng dateng minta bantuan!?"

"Gak mau ya sudah!"

"oke oke, mau gue bantuin apa? Sebagai saudara yang baik gue mau memperbaiku hubungan kita yang tertunda karena dulu kita mantan, dan status kita berubah, gue mau ngelakuin apa aja asalkan lo maafin gue!"

Daniel memberi isyarat agar Keyla mendekatkan dirinya pada Daniel. Daniel mulai mengatakan apa rencananya dengan pelan tepat di telinga Keyla, karena ini bersifat rahasia.

Ice Prince Vs. Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang