35) Seandainya

1.8K 69 3
                                    

Andai kamu tau, rindu itu spontan, tidak dapat ditunda.
Itu alasanku ingin segera menemuimu.

🌹

MUNGKIN hari ini hari terberat untuk semua orang. Keyla kembali terlihat duduk duduk di pinggiran tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya. Andai dulu tidak mempermainkan perasaan seseorang mungkin dia tidak akan sendirian sekarang.

Ia memyesal, entahlah ia bingung sendiri melihat keadaan orang yang ia cintai terkapar tidak bergerak sedikit pun di bankar rumah sakit.

Ia membenci rumah sakit. Baunya, kenangannya semuanya berbau rumah sakit ia benci, alasan satu satunya yang ia miliki untuk tetap pergi ke rumah sakit beberapa minggu terakhir ini adalah karena Daniel.

Sebulir air mata turun melewati pipinya hingga mengenai layar ponselnya. Keyla meremas rambut bagian atasnya, ia sangat lelah dengan keadaan ini, memang benar ia yang memulai namun ia juga ingin mengakhirinya sekarang, detik ini juga. Tapi ia bingung, disisi lain ia tidak ingin terlihat salah dimata semua orang.

Keyla ingin bahagia juga, tapi ia salah mengambil langkah. Bukan cara seperti ini yang seharusnya ia lakukan.

Sedikit bercerita, dulu Keyla merasa sangat bahagia saat bersama dengan Daniel. Tapi suatu keadaan membuatnya harus benar benar meninggalkan Daniel. Bukan sekarang waktu yang tepat membicarakan itu. Karena semua kejadian yang sebenarnya belum terbongkar.

Setelah kemarin ia berhasil menghilangkan stress nya karena pil anti depresan itu, Keyla jadi kecanduan, ia bergantung pada pil itu, setiap ia merasa gelisah ia akan mengambil beberapa pil dan meminumnya sekaligus. Ia mendapatkan pil itu dari laci di kamar Daniel.

Apakah Daniel yang menggunakannya?

Tidak tau, mungkin saja iya, mungkin juga tidak.

"Key, lo gak mau ikut gue ke rumah sakit? "tanya Delon dibalik ambang pintu kamar Keyla.

"bentar bang, gue siap siap dulu! "teriak Keyla dari dalam kamarnya.

Sebenarnya masih menjadi misteri juga, mengapa Keyla tinggal di rumah Daniel.

🌹

Seorang lelaki remaja duduk bersandar di pohon. Setitik cahaya tiba tiba duduk disamoingnya dan berubah menjadi wujud yang sangat cantik.

"Hei, Daniel! "ucap gadis berambut pirang disampingnya.

"Apa? "jawab Daniel ketus.

"ish aku kan menyapa kamu, kok malah tanya 'Apa' sapa balik
kek! "  ucap gadis berambut pirang disampingnya.

Daniel memutar bola matanya malas.

"gue gak kenal lo". Jawab Daniel.

Lantas gadis berambut pirang itu menepuk jidatnya. Ia lupa belum menyebutkan namanya. "kenalin aku adalah ilusi".

"hah? "tanya Daniel lagi.

"iya, ilusi, namaku ilusi".

"jadi, lo gak nyata? "  tanya Daniel.

Ice Prince Vs. Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang