23) Membuka Hati?(repost)

2.6K 109 0
                                    

Andaikan binatang bisa bicara,lebih baik aku bercerita pada mereka dari pada bercerita dengan bulan ataupun bintang,karena mereka hanya bisa menjadi saksi bisu diantara kita.
-
A

*****

Allina mematung sambil menggenggam kalung tersebut,semua teman temannya pangsung masuk dan menyoraki dirinya.
"cie yang baru jadian!"goda Mala,Allina mengernyit siapa yang jadian? Ia bertanya tanya pada dirinya sendiri.
"setelah move on dari dia,sekarang jadiannya sama temannya cihuyyy!!"ucap Kezia menumpali ucapan Mala juga.

Allina semakin bingung di buatnya akhirnya dia berteriak agar teman teman lainnya berhenti menyoraki dirinya. "Stop!!!GUE GA PACARAN!" ucapnya dengan penekanan. Lalu ia mengantongi kalung pemberian Daniel. Perihal Daniel menyukai dirinya,dia masih spechless dan tidak percaya,tapi dia tidak melihat kebohongan di ledua manik mata Daniel tadi. Tapi ini mustahil pikirnya,mereka hanyalah sebatas sahabat,dan tidak lebih dari itu.

"Terus tadi Daniel ngasih sesuatu ke elo deh,apaan itu?"tanya Dacia kepo karena ia kira Allina benar benar jadian.
"Oh,ini cuma kalung". Ucap Allina enteng.
"ini pasti ada apanya nih!"ucap Kezia.
"ngaku gak lo?"tanya Mala agar Allina segera mengaku apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Gak". Ucap Allina enteng lalu ia segera duduk kembali di bangkunya dan memasukan kotak bekalnya lalu mengeluarkan buku bahasa Inggris.

Allina melamun merenungi perkataan Daniel dengan baik. Apa saatnya ia membuka hati dengan perlahan?. Setelah sekian lama hatinya tertutup lalu ia buka lagi untuk orang salah yaitu Alan dan kini ia menutupnya kembali,apakah ia harus menghargai perasaan Daniel meskipun ia menganggapnya ahanya sebatas sahabat?. Dalam situasi seperti ini untung saja ada ketiga sahabatnya yang selalu bersamanya di dalam suka maupun duka dan selalu memberikan solusi untuknya.

Setelah sekian lama pelajaran bahasa Inggris berjalan,kini pergantian jam tiba di kelas. Dikelasnya,Daniel dari tadi hanya diam membisu. Dia lebih dingin daripada biasanya. Ia bingung sebenarnya hatinya lega tapi ia takut persahabatannya akan retak apabila Allina menganggap hal ini adalah hal yang serius,ia juga tidak ingin suasana berubah menjadi canggung.

"Daniel ini sudah pergantian jam mengapa bukumu tidak kamu masukkan dan mengeluarkan buku mata pelajaran saya ?"ucap guru yang mengajar di kelasnya.

"maaf bu,saya ngeblank" ujar Daniel meminta maaf dan segera mengganti buku nya dengan mata pelajaran saat ini yaitu matematika. Pelajaran yang ingin ia hilangkan di muka bumi ini.

*****

Waktu pulang sekolah pun tiba,bel dibunyikan sebanyak 4 kali. Semua murid di SIHS berhamburan keluar kelas untukmelanjutkan kegiatan masing masing. Daniel berjalan menuju ke kelas Allina. Yang kebetulan berada di sebelah kelasnya. Selagi ia berjalan ia melihat Alan danGista berjalan sambil tangannya Alan merangkul Giata. Daniel masih sedikit dendam dengan Alan karena sudah menyakiti Allinanya.

Daniel pun bertemu Allina tepat disaat Allina keluar dari kelasnya. Daniel dan Allina sama sama diam saling berpandangan dan setelah seperkian detik Allina memutuskan kontak mata tersebut.

"ikut ke rumah gue bentar ambil baju" ucap Daniel lalu menggenggam tangan Allina dan bergegas menuju ke parkiran mengambil motornya.

"yuk" ucap Allina setelah ia behasil naik di belakang Daniel, tanpa malu malu lagi Allina berpegangan pada pinggang Daniel dan ia merasakan otot otot perut Daniel disana, entah karena apa tiba tiba pipi Allina bersemu merah,banyak siswa lain yang memperhatikan dirinya dan Daniel, Allina reflek melepaskan pegangannya pada pinggang Daniel. Daniel merasa ada sesuatu yang hilang dari pinggangnya,ia pun menoleh kebelakang, ia mencari cari lagi tangan Allina lalu ia menaruhnya di depan perutnya, Allina berinisisatif untuk melepaskan tangannya dari perut Daniel. Tapi Daniel menahannya,lalu berkata,

"jangan dilepas,gue nyaman gini" ujarnya pada Allina, pipi Allina memerah,itu sih lo aja yang modus ucap Allina sambil memukul kepala Daniel yang terbungkus dengan helm full face.

Akhirnya mereka Daniel melajukan motornya menuju ke rumahnya, rumahnya yang terasa bak neraka itu, Daniel bahkan berinisiatif untuk tinggal di apartemennya saja dan mengajak ibunya untuk tinggal disana. Tanpa mempedulikan lagi orang rumahnya. 25 menit berlalu, akhirnya mereka berdua sampai di rumah Daniel. Daniel menyuruh Allina untuk menunggu di luar saja bahkan Allina sendiri melihat Daniel langsung masuk ke dalam rumahnya dengan eskpresi dingin nan datar tanpa berbasa basi atau pun mengucap salam.

Allina memang sudah tau kehidupan Daniel seperti apa, karena saat mereka berdua bertemu smenjak Daniel pindah ke Bandung lalu kembali lagi ke kota Jakarta, Daniel menceritakan keseluruhan hidupnya pada Allina.

"Daniel papa perlu bicara sama kamu!" ucap Jona saat melihat anak laki lakinya turun dari tangga dan membawa tas berisi pakaian.

"sekarang bukan waktunya, gue ada urusan"ucap Daniel. Kesal dengan jawaban Daniel,ia memukul perut Daniel dengan sangat keras. Daniel terdiam memasang wajah datarnya.

*****

Daniel dan Allina sudah sampai dirumah Aallina, Allina mengajak Daniel untuk masuk ke dalam rumahnya sambil menunggu kedua orang tua Allina bersiap siap,Allina menyuruh Daniel mandi di kamar mandi tamu,lalu ia naik keatas menuju ke kamarnya, ia pun bergegas untuk mandi juga.

Selepas mandi Allina mengambil rok pendeknya yang berbentuk A berwarna hitam, dan ia mengambil kaos crop berwarna putih, lalu ia menguncrit rambutnya asal, dan memakai sedikit bedak dan liptint agar bibirnya tidak pucat. Allina mengingat sesuatu, ia mengingat kaalung yang diberikan Daniel, tanpa pikir panjang ia mengambil kalung itu dari saku baju seragamnya dan memakainya,itung itung menyenangkan hati Daniel.

Allina pun segera turun ke bawah, iaa sudah melihat Daniel duduk dengan rapi di sofa ruang tamu sambil bermain game di hp nya, Allina dengan sengaja menyenggol tangan Dniel yang sedang bermain game ular ularan atau biasanya Sliter.io, ia melihat ekspresi Daniel yang kesal lalu ia menantang Danieluntuk bermain sliter.io dengannya,siapa yang ularnya paling panjang akan berhak untuk meminta apapun dari pihak yang kalah.

"yang menang dapet 3 permintaan dan yang kalah harus melakukan apa yang diminta" ucap Allina dengan sombongnya karena ia merasa akan menang dalam permainan ini, dan permainan di ponsel mereka masing masing dimulai dengan sengit. Waktu terus berjalan mula mula ular Allina yang besar duluan,lama kelamaan punya Daniel juga semakin besar hingga ukuran ular keduanya seimbang. Dan sayangnya di tengah jalan Allina tidak bisa haluan dan akhirnya ularnya mati, sedangkan Daniel masih berjalan kesana kemari mencari mangsa sampai Daniel berhasil meraih peringkat pertama,dan pemenangnya dalah Daniel. Dengan berat hati Allina menerima kekalahnnya.

"sebutin 3 permintaan lo!" ucap Allina dengan kesal.

"gue mintanya gak sekarang tapi sewaktu waktu oke,jadi lo seneng seneng aja dulu" ucap Daniel membuat Allina bernafass lega, dan mata Daniel melihat sesuatu yang tergantung di leher Allina, tanpa sadar ia melengkungkan bibirnya naik ke atas.

halo semoga wattpad sudah sembuh ya, setelah sekian lama daku gak update,baca lapak sebelah judulnya bubble gum okok.

jangan lupa vomment!!!

see you.

Ice Prince Vs. Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang