Feeling-Revisi

7.3K 443 80
                                    


Flashback

Jam telah menunjukan pukul 09.00 pagi saat Selena akhirnya terbangun dari tidur lelapnya. Ia sejenak menoleh,tak mendapati sosok Jeremiah yang biasanya masih tertidur lelap di sisinya.

perlahan ia mendudukan tubuhnya,lalu menyandarkannya ke sisi ranjang. Tak lupa ia menarik selimut tebal itu,lalu melilitnya ke tubuh polosnya yang kini nampak penuh dengan tanda kemerahan yang dibuat Jeremiah.

Ia tersenyum sendiri saat mengingat semua hal yang terjadi semalam diantara dirinya dan juga Jeremiah.

Bayangkan saja karena hujan pria itu bisa begitu liar menyentuhnya.

"Ahhh...." tanpa sadar ia mendesah saat lapisan selimut tebal itu menggesek bagian dadanya.

"Astaga!!!apa yang ku lakukan?!!bisa-bisanya membayangkan hal semesum itu pagi-pagi begini."

Selena meruntuki dirinya sendiri saat dengan tiba-tiba bayangan Jeremiah muncul seakan tengah menyentuh tiap jengkal tubuhnya.

"Sudah-sudah.Lebih baik aku mandi dan segera berangkat ke rumah sakit." ia bergumam sendiri lalu segera turun dari ranjang,menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

***

Selena hampir selesai saat ia dengar suara pintu kamar itu terbuka.Ia terdiam,lalu tersenyum berpikir mungkin saja Jeremiah yang kembali lagi ke apartemen.

Dan tanpa berpikir panjang Selena pun segera melilitkan handuk itu ketubuhnya,lalu segera melangkah keluar dari kamar.

"Tuan,apa itu kau? Kenapa ke,-

ucapan Selena seketika terhenti,lidahnya terasa kelu dan tak mampu melanjutkan ucapannya lagi saat tatapannya bertemu dengan tatapan sinis wanita tua itu.

Ia masih nampak cantik dengan penampilan rapih wanita itu nampak menatap Selena dari ujung rambut hingga ke ujung kaki.

"Cih!!!rupanya sekarang kau yang jadi wanita penghibur Jeremiah?"

Selena menunduk,dadanya terasa sakit kala wanita itu menyebutnya wanita penghibur dari Jeremiah.

"Murahan. Nampaknya cucu ku itu masih tetap saja bermain-main dengan wanita rendahan seperti diri mu."

Selena meremas ujung handuknya menahan perasaannya yang mulai hancur lebur.

"Berapa banyak cucuku membayar mu tiap malamnya? Coba sebutkan maka aku,-

"Saya tidak semurahan itu nyonya,Jadi tolong jaga mulut anda." Selena akhirnya kembali bersua setelah berhasil mengumpulkan keberaniannya untuk membalas segala ucapan tajam wanita itu.

Namun hal yang dilakukan wanita itu kemudian benar-benar membuat Selena kaget.

Ia segera mendekat melemparkan tamparan kerasnya ke pipi milik Selena.

"Dasar wanita RENDAHAN!!!Bisa-bisanya kau bicara seperti itu pada ku." Wanita tua itu kini mulai menjambak rambut panjang  Selena,membuat Selena tak kuasa menahan sakit.

Ia mencoba melepaskan cengkraman tangan itu,namun hasilnya benar-benar nihil.Yang ia terima ada perlakuan kasar dan tak beradap dari wanita tua itu.

Entah sudah berapa kali ia menerima tamparan keras di wajahnya,sampai darah pun mulai menetes dari ujung bibirnya.

"Hiksss... hiks... kumohon hentikan... sakit... hiks..hiks."

Forbidden Taste [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang