Kalau reader eksis dan selalu vote+comment+support apalagi follow, Author akan sangat menghargai kalian, Author akan Follback kalian tanpa harus kalian minta. Jadi dimohon pengertiannya karena Author pun hanya mengharapkan ketulusan semacam itu dari kalian 👌👌👌
***
Selena mulai melangkah, menapakan kakinya untuk pertama kalinya di tempat jauh nan asing itu.
Bersama Aiden, ia akhirnya sampai di tujuan akhir mereka. Sebuah desa kecil yang tenang di pinggiran kota.
Matahari siang itu begitu terik, membuat Selena sedikit pening merasakan hawa panasnya.
Sedang Aiden putranya malah sibuk bersenandung ria sambil menggandeng tangan Selena dengan erat.
Bocah polos itu tak tau apapun mengenai rencana kepindahan mereka, karena yang ia tau hanyalah kini Selena tengah mengajaknya tuk sekedar bertamasya bersama ke luar kota, setelah sekian lama membiarkan anak itu menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Apa Aiden menyukai tempat ini?"
Bocah itu mengangguk lalu memamerkan senyum lebarnya ke arah Selena.
"Sangatttt... Suka."
Selena membalas senyuman putra kecilnya lalu perlahan menghentikan langkahnya, ia kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan bocah itu.
"Mommy ingin kita tinggal disini, apa Aiden setuju?"
Bocah itu berkedip, lalu memasang wajah seriusnya seakan tengah berpikir keras.
"Kenapa pindah kemari? kata mommy kita hanya tamasya beberapa hari ke sini." Aiden perotes sambil menggembungkan pipinya sebal.
Jujur, Selena sedikit merasa bersalah pada putranya itu, ia tau kalau Aiden pasti awalnya akan menolak rencananya tersebut. Namun demi kebaikan mereka berdua, tentu saja Selena harus segera mengambil keputusan penting semacam ini.
Ia harus segera pergi, sebelum Jeremiah kembali menahannya. Dan membuat pendiriannya kembali goyah. Karena menghilang dari sisi pria itu adalah opsi terbaik yang ada dalam pikirannya. Terlebih ia pun merasa begitu bersalah pada sahabatnya -Lisa.
Gadis itu mungkin kini sangat membencinya setelah ia tau segala kebusukan yang telah Selena lakukan bersama Jeremiah. Malam itu setelah Selena memutuskan untuk berkata jujur pada Lisa, gadis itu pun nampak begitu murka dan mendiamkannya hingga detik ini.
Ia memang sudah mempersiapkan dirinya, atas konsekuensi berat yang harus ia tanggung karena masalah ini, tentu ia pun tak menyalahkan sikap Lisa yang telah marah padanya. Karena ia berhak untuk marah pada Selena, bahkan bila gadis itu hingga memutuskan hubungan persahabatan mereka pun Selena rela, karena ia pikir ini mungkin balasan paling stimpal yang bisa ia terima dari gadis itu.
"Bagaimana kalau kita coba dulu, mommy janji Aiden pasti akan jauh lebih menyukai tempat ini dibanding rumah kita yang lama." Selena mengusap puncak kepala putranya lalu memeluk tubuh mungil Aiden dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Taste [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
RomansaCERITA DEWASA MENGANDUNG UNSUR 21++ KATA-KATA KASAR DAN SEBAGAINYA.... MOHON DIPERTIMBANGKAN KEMBALI, MENGINGAT INI BUKAN CERITA YANG LAYAK UNTUK DIBACA OLEH ANAK DIBAWAH UMUR!!!! Terimakasih 🙏🙏🙏 atas pengertiannya dan mohon maaf bila ada sala...