Dengan perlahan Selena mulai mengerjabkan matanya, mencoba membiasakan penglihatannya dengan sinar matahari yang mulai merungsuk masuk ke dalam ruangan kamar besar itu. Ia berdesis saat merasakan nyeri di seluruh bagian tubuhnya.
"ssttt......"
Selena sesaat mendesis ketika mencoba mengubah posisinya menjadi terlentang. Sesaat ia mengadah, menatap langit-langit kamar sambil mengingat segala mimpinya tadi malam.
Sangat panas dan membara. Ia pun tak menyangka kalau ia bisa bermimpi semacam itu. Dan dalam ingatannya ia masih ingat jelas bagaimana ia dan Jeremiah saling menyentuh dan nikmati satu sama lain.
Kotor, sepertinya ia harus bangun sekarang. Meninggalkan ranjang besar yang tengah ditempatinya bersama pria itu -Jeremiah.
Setelah mengenakan pakaiannya Selena pun bergegas pergi ke arah dapur, untuk menenggak segelas penuh air dingin yang mampu menyegarkan tenggorokannya saat ini.
Dan baru saja ia ingin beralih pergi suara bel apartemen Jeremiah tiba-tiba berbunyi keras. Seorang wanita dengan kacamata hitam nampak jelas dalam monitor di sisi pintu.
Selena sedikit ragu, berpikir apa ia harus membukakan pintu itu atau tidak. Sesaat ia merapihkan penampilannya lalu menekan tombol suara di sisi monitor.
"Maaf, dari mana?"
"Aku teman Jeremiah, hanya ingin datang untuk memberikan sesuatu padanya."
Selena menghembuskan nafas lega lalu dengan segera membukaan pintu itu dan membirkan wanita itu masuk. Si wanita membuka kaca mata hitam miliknya lalu tersenyum ramah ke arah Selena yang saat itu malah hanya diam membisu.
"Eh,- maaf silahkan masuk nona. Biar saya panggilkan tuan Jeremiah terlebih dahulu." Selena segera melangkah, meninggalkan wanita itu di ruang tamu.
Ia meremas ujung kausnya erat-erat sambil menyembunyikan ekspresi keterkejutannya. Karena ia yakin benar bahwa wanita itu adalah wanita yang sama dengan yang ia lihat malam itu. Ya, dialah kekasih Jeremiah.
Sesaampainya di kamar Selena pun segera membangunkan Jeremiah, dengan wajah ditekuk wanita itu terus mencoba membuat pria itu agar segera bangun dari tidur lelapnya.
"Emmmm..... Kenapa sayang? Sini tidur saja lagi." Jeremiah bergumam, lalu menarik tubuh Selena hingga terjatuh kedalam pelukananya. Untunglah Selena tak sontak berteriak, karena bisa jadi kacau kalau wanita diluar sana mendengar suaranya.
"Lepas!!!" desis Selena kasar sambil mencoba melepas pelukan Jeremiah di tubuhnya.
"Apa kau tak bosan menabuh gebderang perang terhadap ku nona Kim? Come on baby, I almost crazy bacause of you hemm...."
Jeremiah mengeratkan pelukannya sambil menghirup harum rambut hitam milik Selena.
"Berhenti bertingkah tuan Jeremiah dan cepat lepaskan tangan mu. Jangan buat kekasih mu itu menunggu terlalu lama di ruang tamu."
Jeremiah mendelik lalu segera terbangun dari posisinya, membiarkan wanita itu berlalu meninggalkannya di dalam kamar.
Ia lalu segera mengenakan pakaiannya sejenak mencuci mukanya dan keluar dari kamar. Mengecek siapa yang tengah datang berkunjung. Wanita? tentu saja. Mendengar Selena menyebutnya sebagai kekasih Jeremiah sudah jelas kalau ini mungkin saja wanita yang membuat Selena menjauh darinya.
"Hai" sapa Jeremiah membuat wanita itu menoleh.
"Hai Jemy" (Jemy 👉 nama panggilan Jeremiah) sahut wanita yang rupanya adalah Amelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Taste [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
RomanceCERITA DEWASA MENGANDUNG UNSUR 21++ KATA-KATA KASAR DAN SEBAGAINYA.... MOHON DIPERTIMBANGKAN KEMBALI, MENGINGAT INI BUKAN CERITA YANG LAYAK UNTUK DIBACA OLEH ANAK DIBAWAH UMUR!!!! Terimakasih 🙏🙏🙏 atas pengertiannya dan mohon maaf bila ada sala...