Alliance-Revisi

2.4K 171 72
                                    

Sambil menatap tajam sosok pria dihadapannya, Lisa pun menunjukan  amplop coklat itu sambil mengenggamnya erat-erat.

"Katakan pada ku sebenarnya apa maksud hasil tes lab ini?"

Pria itu termangu, menatap sosok gadis itu dengan pandangan ragu sebelum akhirnya ia mulai  mendekat dan mencoba meraih berkas itu dari genggam tangan Lisa.

"Tak akan ku berikan. Sebelum kau mengatakan yang sebenarnya."

Lisa mengancam, membuat pri itu semakin tersudut dibuatnya.

"YA! CHOI SIWON cepat katakan yang sejujurnya pada ku!!! Atau kau mau aku yang bertanya langsung pada Selena HAH?!"

Pria itu menyerah, ia pun tak punya pilihan lain selain berkata yang sejujur-jujurnya pada gadis itu, sebelum semua rencana yang disusunnya bersama Joon Gi menjadi kacau balau.

"Baik-baik. Akan ku katakan semuanya tapi kau janji akan menjaga rahasia ini baik-baik. Kalau begitu ayo ikut aku. Dan kita bicarakan hal ini di tempat yang lebih nyaman."

Lisa mengangguk pelan sambil mendekap amplop coklat itu erat-erat. Matanya terus mengawasi Siwon, takut pria itu akan berbalik dan mengambil berkas itu tanpa memberitahukan apapun padanya.

"Sini biar ku bantu bawakan berkasnya."

Lisa berdesis, menatap Siwon dengan sengit.

"Cih!!! Alibi sudah sana jalan. Dengar ya aku ini bukan anak kecil yang bisa dengan mudah kau kelabui. Kutegaskan sekali lagi, berkas ini akan ku jadikan jaminan, dan akan serahkan  bila kau sudah katakan yang sejujur-jujurnya padaku. Semuanya.... Titik."

Kali ini Siwon lah yang merasa kesal. Ia tak menyangka kalau ia harus mengatakan ini semua pada Lisa dan yang lebih menyesakan adalah data miliknya lah yang menjadi jaminannya. Sial, sungguh sial nasibnya kali ini. Harus menurut tanpa bisa berbuat banyak.

"Dasar tukang ngancem!"

"Bodo!!!!hweeee!!!!"

Lisa memeletkan lidahnya, membalas ejekan Siwon sambil tersenyum senang. Membuat pria itu semakin kesal saja.

***

Suasana tengah sunyi saat pria itu memasuki ruang rawat Selena dengan perlahan. Tanpa menimbulkan suara yang bising, Kyuhyun pun kini sampai di sisi ranjang yang ditempati wanita itu.

Ia tersenyum lebar, matanya menyiratkan rasa senang ketika mendapati wanita pujaannya itu tengah tertidur dengan sangat nyenyaknya. Lalu tanpa membuang waktu ia pun mengeluarkan sesuatu dari dalam kamtung jaket yang dikenakannya.

Sebuah suntikan berisi cairan putih yang telah ia campurkan dengan obat khusus yang mampu menggugurkan janin yang umurnya terhitung masih terlalu muda yakni dibawah 3 bulan.

Pria itu lalu melepas penutup jarumnya, menekan tuas pendorongnya perlahan, memastikan cairan itu bisa keluar dengan lancar melalui jarum kecil tersebut.

Selena masih tertidur lelap dan tak ada satupun orang yang menunggui wanita itu sekarang. Sungguh, situasi yang menguntungkan bagi Kyuhyun.

Pria itu lalu mendekatkan jarum tersebut pada kantung cairan yang tergantung di sisi ranjang. Menyuntikan seluruh isi dalam jarum miliknya ke dalam sana.

Sebuah seringai muncul, merasa bahwa rencananya kali ini pastilah akan berhasil. Karena tak ada halangan dari siapapun. Setelah itu ia pun segera membuang suntikan tersebut. Mengenakan kembali penutup kepala pada jaketnya serta maskernya yang menutupi separuh wajahnya.

Penampilannya kali ini sungguh telah ia siapkan matang-matang. Tertutup, hingga tak ada situ pun orang yang mengenalinya. Sarung tangan pun ia kenakan, berpikir bila saja rencananya busuknya terkuak, tak akan ada bukti yang cukup tuk meringkus nya.

Forbidden Taste [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang