Unexpected-Revisi

2.7K 177 40
                                    

Matahari baru saja memancarkan sinarnya pagi ini, saat suara bel itu menggema kencang mengisi keseluruh area apartemen mewah tersebut.

Selena segera menghentikan acara masak-memasaknya, saat dilihatnya sosok nenek dari Jeremiah dari balik monitor CCTV di bagian pintu masuk.

Ia meremas jemarinya, merasakan gundah sekaligus takut kalau-kalau kedatangannya kali ini tak lebih untuk merendahkannya seperti waktu itu.

Suara bel kembali berbunyi dan nampak jelas rona kesal di wajah tegas wanita tua itu.

Tak membukakan pintu, Grace pun nekat menggedor pintu besi itu dengan bantuan para pengawalnya.

Wanita tua itu mulai berteriak, mengumpat kasar sambil meminta Selena keluar dari apartemen itu. Bahkan ia sampai mengancam tak akan pergi dari sana sebelum Selena menampakan dirinya.

"Mommy, ada apa?" suara lembut bocah itu serta merta membuat Selena berbalik.

Mendapati sosok mungil putranya di ambang pintu kamar. Ia tak tau harus bagaimana lagi. Tapi yang jelas ia tak mau putranya bertemu dengan wanita tua itu.

"Aiden sayang kau bisa masuk lagi ke kamar. Nanti mommy akan menyusul mu ke dalam ya. Tapi ingat jangan keluar sampai mommy yang memanggil mu."

Selena meraih tubuh mungil putranya. Lalu memboyongnya masuk ke dalam kamar. Ia mencoba meyakinkan bocah itu, tak ingin Aiden berpikir yang macam-macam pada sikapnya tersebut.

"Aku harus menghadapinya. Apapun konsekuensinya." Selena sejenak menarik nafas. Mencoba menenangkan pikirannya.

Ia mengumpulkan keberaniannya, lalu segera meraih gagang pintu itu dengan perlahan.

"Ma...maaf a...apa yang anda inginkan dari saya nyonya?"

Selena menunduk dalam, lalu sesekali melirik ke arah wanita tua itu dengan pandangan takut. Sedang Grace yang melihat sosok Selena pun mulai terlihat tenang dan menghentikan aksinya gilanya yang beberapa saat lalu menimbulkan keributan diluar sana.

"Apa kau memang tak punya malu nona Selena? LIHAT AKU!!!" Grace mengeraskan suaranya, lalu mencengkram lengan Selena dengan kasar. Membuat tubuh wanita itu tertarik keluar dari pintu apartemen.

"Kau hanya benalu dalam kehidupan Jeremiah. Jadi enyahlah dan jangan pernah tunjukan diri mu lagi dihadapannya!!!"

Mata Selena membulat kaget, ia menggeleng keras sambil menahan tangisnya yang terasa ingin meledak.

"Sa...saya mencintainya nyonya. Saya sungguh-sungguh mencintai Jeremiah setulus hati saya. Saya,-

#PLAK

Sebuah tamparan keras segera bersarang di pipi kiri Selena. Dan dengan seketika menghentikan ucapan wanita itu.

Dada Grace kembang kempis seakan menahan amarahnya yang terlampau besar pada sosok wanita jalang yang telah memperdaya cucunya itu -Selena. Karena ia yakin bahwa tak ada wanita miskin yang sungguh-sungguh mendekati cucunya hanya karena cinta. Ia yakin Selena pun punya motiv tersembunyi  untuk mendapatkan Jeremiah.

"Saya mohon bia,-

Tamparan itu kembali bersarang di pipi Selena tuk ke sekian kalinya. Tangan Grace mulai getar, ia sungguh tak terima dengan bantahan wanita itu. Ia ingin menyelesaikan semua ini segera. Dengan menyingkirkan Selena dan mempercepat acara pernikahan Jeremiah dengan Renata.

"Aku tak butuh omong kosong yang kau sebut dengan cinta. Bagimana pun kau itu takan pantas mendampinginya!!! Dengar! segera kemasi barang-barang mu dan angkat kaki dari sini atau akan ku usir secara paksa kau beserta anak haram mu itu!!!"

Forbidden Taste [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang