Beratapkan langit biru bertabur awan seputih kapas. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata. Cerahnya pagi ini seakan memberikan semangat untuk semua orang. Tanpa terkecuali Daerin dan Inhye. Mereka berdua tengah menyusuri daerah pertokoan yang menjadi akses mereka untuk menuju ke sekolah dengan bersemangat.
Setelah melewati persimpangan jalan, Daerin dan Inhye melihat dua namja yang sedang kelelahan. Dua namja itu adalah Baro dan Gongchan.
Seperti habis berlari, keringat mereka terpampang jelas dan nafasnya pun cukup tersengal-sengal.
"Bertaruh lagi? Kali ini siapa yang kalah?" sapa Daerin dengan sebuah pertanyaan. Ia sudah sangat paham, mereka berdua pasti tengah mengadakan sebuah pertaruhan.
"Skornya imbang." Jawab Gongchan terbata-bata dengan tempo nafasnya.
"1 Ronde lagi. Sampai gerbang sekolah. Bagaimana?" tantang Baro sambil melonggarkan dasinya.
"Oke, call." Respon Gongchan menyetujuinya.
Kini kedua namja itu melepaskan tas dan blazer mereka, menitipkannya pada Daerin dan Inhye kemudian bersiap.
Mereka mulai mengambil ancang-ancang untuk berlari lagi menuju gerbang sekolah. Jaraknya tidak terlalu jauh, namun cukup lelah jika dilalui dengan berlari apalagi dengan tenaga mereka yang sudah terkuras.
"Bersedia, Siap, Mulai!" teriak Inhye yang menandakan di mulainya pertandingan antar dua namja itu.
Baro dan Gongchan memang sering melakukan hal ini. Jika salah satu dari mereka memiliki suatu keinginan, maka sebuah pertandingan dengan beberapa ronde akan terselenggara. Dimana taruhannya adalah pihak yang kalah akan menuruti apapun yang diinginkan si pemenang.
"Ringan sekali, apa saja yang dia bawa?" heran Daerin yang mulai mengobrak-abrik isi tas Baro.
"Hanya satu buku tulis dan beberapa komik," jawab Inhye langsung. Ia sudah terlalu hafal dengan kebiasaan namja itu.
Benar saja, didapati oleh Daerin satu buku tulis dan beberapa komik jepang di dalam tas Baro.
***
Beberapa menit kemudian :
Baro dan Gongchan tiba di gerbang sekolah. Para murid yang melihat mereka hanya bisa menatap bingung. Kedua namja itu sudah berlumuran keringat. Alhasil, kemeja putih yang mereka kenakan terlihat tembus pandang.
Perbedaan waktu mereka hanya sepersekian detik, tapi tetap saja Baro yang sampai lebih dulu.
"Kau memang selalu lamban." Kritik Baro, bermaksud meledek Gongchan.
"Berisik kau," kesal Gongchan sambil mengatur alur pernapasannya.
"Tenang saja, aku tidak akan menyuruhmu mengelilingi lapangan dengan pakaian ketat seperti waktu itu." Ungkap Baro sambil menepuk pundak tegap milik Gongchan.
Flashback on :
Suatu siang di lapangan sekolah. Para murid yeoja terlihat berbondong-bondong menuju lapangan sambil menciptakan kegaduhan. Beberapa dari mereka berteriak histeris.
Bagaimana tidak, saat ini namja tampan nan tinggi bernama Gongchan, sedang berlari mengelilingi lapangan dengan menggunakan pakaian ketat layaknya baju renang. Sangat ketat hingga membuat tubuh idealnya terbentuk jelas. Enam kotak di perutnya menjadi pemandangan indah para yeoja disana.
"Wah, dia benar-benar melakukannya." Kagum Daerin tak percaya dengan namja itu. Sekali sudah berjanji, Gongchan akan selalu menepati.
"Bagaimana ini? Pasti dia sangat malu." Oceh Inhye mengkhawatirkan keadaan Gongchan, sedangkan yeoja-yeoja disana seperti evil yang begitu senang memandangi tubuh Gongchan.
"Dia memiliki bokong yang bagus." Komentar seorang yeoja yang berada di sebelah Inhye dan Daerin.
"Bokong?!" sentak Inhe dan Daerin bersamaan, nada bicara mereka menaik.
"Hya, jangan melihat bokongnya. Pergi dari sini, cepat." Omel Inhye sambil mengusir kerumunan yeoja disana.
"Hya, hya, jangan memfotonya. Kau ingin mati?!" bentak Daerin yang juga turut mengusir kemuruman yeoja itu.
Flashback off
YOU ARE READING
Complicated Love
FanfictionB1A4 FF Cast : Kim Daerin (OC) So Inhye (OC) B1A4 member Genre : School life, friendship, romance Cerita ini hanyalah khayalan author semata, jangan dianggap serius. ^^v Happy Reading ^^