Langkah kaki Daerin terhenti akibat tali sepatunya yang terlepas tanpa sengaja. Dia pun mencoba mengikat kembali tali sepatunya itu.
Seperti rutinitasnya tiap pagi dia akan menuju rumah Inhye terlebih dahulu untuk berangkat bersama menuju sekolah. Sebab akan sangat membosankan jika dia berangkat sendirian tanpa ada teman mengobrol di sepanjang jalan.
Sesampainya di rumah Inhye, Daerin pun mengetuk pintu rumah Inhye beberapa kali. Tak lama terbukalah pintu itu oleh seorang yeoja paruh baya yang merupakan bibi Inhye.
"O.. Daerin ternyata. Tapi, Inhye sudah berangkat daritadi. Dia bilang dia ada piket kelas." Ungkap bibi Inhye, sudah sangat hafal dengan kedatangan Daerin pagi ini. Sudah pasti dia ingin bertemu Inhye.
"Piket kelas?! Pagi-pagi begini?!" bingung Daerin ketika mendengar pernyataan bibi Inhye itu. Karena seingatnya tidak pernah ada jadwal piket kelas di pagi hari.
***
Bus yang dinaiki Daerin berhenti di sebuah halte. Daerin turun di sana bersamaan dengan beberapa pelajar yang berseragam sama dengannya. Mereka memang bersekolah di tempat yang sama dan sepertinya mereka seangkatan dengan Daerin, namun Daerin benar-benar tidak mengenal mereka, walaupun mereka sangat mengenali Daerin.
Daerin sangat bosan dengan suasana di bus selama perjalanan tadi. Tidak ada yang bisa dia lakukan lagi selain menunggu bus segera berhenti di tempat tujuannya. Perjalanan terasa begitu panjang jika tidak ada Inhye yang mengajaknya bicara.
"Cha Baro!!" panggil Daerin dengan setengah berteriak. Tentu saja, namja yang berjarak beberapa meter di depannya pun bisa mendengarnya.
Yeoja itu begitu antusias melihat Baro yang baru turun dari bus yang ada di belakang busnya.
"Kau sendirian? Mana Inhye?" sapa Baro dengan sebuah pertanyaan.
"Dia berangkat duluan. Ah.. akhirnya aku ada teman mengobrol." Ujar Daerin kemudian melingkarkan lengannya di lengan Baro, hal yang sering dilakukan kebanyakan yeoja ketika bertemu kekasihnya.
"Kim Daerin." Sebuah panggilan yang ditujukan khusus untuk Daerin terdengar mendadak.
Ternyata panggilan itu bersumber dari tenggorokkan Jinyoung. Namja pendiam itu terlihat berlari kecil menghampiri Daerin yang sedang bersama Baro.
"Kau mengundurkan dari perlombaan? Kenapa mendadak sekali?" selidik Jinyoung tanpa basa-basi sedikitpun.
"Apa maksudmu? Aku memang mengundurkan diri di awal. Tapi.." Bingung Daerin benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang dibicarakan namja bermata sipit itu padanya.
"Kemarin Ahn seongsaenim bilang padaku jika kau mengundurkan diri, karena itulah aku harus menyiapkan cerita itu sendirian. Perlombaannya setelah festival, apa yang bisa aku lakukan sendirian?" jelas Jinyoung. Namja yang biasanya diam seribu bahasa ternyata bisa juga banyak bicara ketika panik.
"Daerin-ah. Appa sudah bertemu kepala sekolahmu. Setelah festival sekolahmu kita akan berangkat."
"Perlombaannya setelah festival? Ah.. sepertinya aku tahu apa penyebabnya. Mian, Jinyoung-ah. Jeongmal mianhae." Ucap Daerin tulus. Dia baru ingat apa yang dikatakan oleh ayahnya kemarin.
Tidak disangka olehnya sang ayah memang sudah mempersiapkan perpindahannya. Dirinya sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah menurutinya. Setelah festival sekolah, dia memang benar-benar akan pindah.
"Kajja, Baro-ya" ajak Daerin sambil menarik tangan Baro untuk pergi darisana.
Mereka berdua berjalan menuju ke sekolah dengan terdiam satu sama lain. Jujur saja, kepala Baro dipenuhi dengan pertanyaan. Dia cukup penasaran apa yang terjadi antara Daerin dengan Jinyoung. Baro memang selalu penasaran jika itu menyangkut Daerin. Tapi namja itu tidak akan mengutarakannya, dia akan menunggu Daerin yang menjelaskan padanya.
"Sebenarnya, aku akan mengatakan ini ketika kita berempat berkumpul. Tapi kurasa, aku akan memberitahumu lebih dulu." Kata Daerin setelah terdiam memikirkannya beberapa saat lalu.
"Kau tidak terlihat seperti biasanya. Apa kau baik-baik saja?" tanya Baro khawatir sambil menatap lawan bicaranya itu.
YOU ARE READING
Complicated Love
FanfictionB1A4 FF Cast : Kim Daerin (OC) So Inhye (OC) B1A4 member Genre : School life, friendship, romance Cerita ini hanyalah khayalan author semata, jangan dianggap serius. ^^v Happy Reading ^^