SANGAT TIBA-TIBA

24 5 0
                                    

Inhye tengah asik memainkan ponselnya. Dia sedang berada di pinggir lapangan sambil tersenyum menatap layar ponselnya. Dipandanginya beberapa foto dirinya dengan Baro saat di taman hiburan tempo hari.

Ibu jari dan telunjuk Inhye mulai memperbesar foto yang sedang dipandanginya, wajah Baro pun memenuhi layar berukuran 6 inch itu. Sambil tersenyum malu, Inhye terus memandangi wajah Baro darisana.

"Inhye-ya." Sapa Baro yang muncul tiba-tiba disana. Setelah meloncati beberapa anak tangga, Baro langsung duduk di samping Inhye.

"Baro-ya." Sahut Inhye terlihat agak panik dan langsung mengunci ponselnya. Cahaya layarnya pun langsung meredup gelap.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Baro mengawali percakapan.

"Tidak ada." Jawab Inhye disertai tawa canggungnya.

"Mereka semakin dekat saja." Gerutu Baro dengan tatapan kesal. Namja itu tengah memandangi Daerin di sebrang sana.

Daerin tengah bersama Jinyoung. Sepertinya mereka berdua sedang membicarakan tentang lomba bulan bahasa beberapa minggu yang akan datang. 

"Wae? Kau terlihat kesal." Selidik Inhye tak mengerti dengan sikap Baro.

"Apa sangat terlihat?" Baro yang malah balik bertanya.

Inhye merespon lawan bicaranya itu dengan sebuah anggukan kepala.

"Inhye-ya, mau bertukar rahasia denganku?" tawar Baro sambil menatap Inhye lekat.

Seketika suasana disana menjadi sunyi dengan hembusan angin yang mengurai rambut dan membuat beberapa daun kering tergeser dari tempat awalnya. Mereka berdua hanya saling menatap tanpa kata beberapa saat.

"Aku duluan. Hmm, sebenarnya, aku menyukai Daerin. Aku menyukainya sejak SMP." Ungkap Baro tanpa pikir panjang. Entah apa yang ada di pikirannya, namja itu dengan mudahnya menyungkapkan rahasia yang disimpannya rapat selama beberapa tahun ini.

"Daerin?" ucap Inhye tak bersuara. Dia cukup terkejut dengan pernyataan Baro yang amat tiba-tiba itu. Jantungnya serasa tertusuk beribu jarum. Sakit dan cukup membuatnya sesak.

"Sekarang giliranmu. Apa rahasiamu?" tanya Baro kemudian. Dia menantikan rahasia apa yang akan keluar dari mulut Inhye.

"Aku.. Sebenarnya aku.." ujar Inhye terbata.

"Kenapa kalian terlihat serius sekali?" potong Gongchan ketika hadir di antara percakapan Baro dan Inhye.

Inhye pun langsung bungkam,  mengurungkan niat untuk mengungkapkan sebuah rahasia tentang dirinya. Kehadiran Gongchan disana sangat menghancurkan suasana.

***

Teng Teng Teng

Bel pulang telah berdentang beberapa kali. Suatu pertanda jika para murid bisa pulang ke rumah. Seperti diberi aba-aba, para murid bersamaan merapihkan barang-barang mereka untuk bergegas keluar dari kelas. Berlomba-lomba menuju gerbang yang menjadi pembatas antara kawasan sekolah dengan kawasan luar.

Di salah satu kursi di kelas tersebut, telihat Daerin yang sedang tertidur pulas. Berbantalkan kamus dan berselimutkan jaket, Daerin sepertinya sudah bermimpi indah. Yeoja itu tidak mengikuti pelajaran Cho seongsaenim dari awal hingga akhir. Sangat konsisten, dia memang selalu tertidur di pelajaran bahasa inggris.

Ditatap oleh Inhye sebentar teman sebangkunya itu. Biasanya Inhye akan membangunkan Daerin untuk memberitahunya jika sudah waktunya untuk pulang. Tapi kali ini berbeda, Inhye tidak menyentuh Daerin sama sekali. Seperti tidak peduli dengan temannya itu, Inhye langsung saja keluar darisana.

Complicated LoveWhere stories live. Discover now