Bel pulang sekolah yang berdentang beberapa kali adalah satu-satunya alasan yang membuat para murid berhamburan keluar kelas. Mereka seakan berlomba-lomba menuju gerbang, untuk mengakhiri kegiatan sekolah mereka.
"Cha Baro!!!!" panggil Daerin sambil berlari dari kelasnya menuju tempat Baro berdiri saat ini.
"Mwo?" sahut Baro dengan wajah malas.
Setelah terdiam dan saling menatap satu sama lain, Daerin langsung memukul pundak Baro berkali-kali tanpa alasan.
"A... wae gurae?! Appo.." rintih Baro yang mencoba menghindar dari yeoja yang sedang diliputi amarahnya itu.
"Dia menyebalkan, menyebalkan, menyebalkan." gerutu Daerin dan masih memukuli Baro dengan kedua tangannya. Kepalanya saat ini telah dipenuhi dengan rasa kesalnya pada Inhye. Apapun yang dilakukan Inhye selama jam perlajaran tadi selalu saja berhasil membuatnya kesal.
"Sekarang aku yang jadi korbanmu?" ujar Baro pasrah membiarkan Daerin terus melayangkan tinju kecilnya.
"Daerin-ah." panggil Shinwoo setelah melewati beberapa murid di koridor itu.
"Ne, Sunbae." sahut Daerin cukup terkejut, lalu menghentikan kegiatan memukulnya. Ekspresi wajahnya langsung berubah drastis saat menatap Shinwoo.
"Apa kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu makan." ungkap Shinwoo langsung, tanpa memerdulikan Baro yang berada di sebelah Daerin.
"Aku ada waktu, aku selalu ada waktu untuk makan." jawab Daerin antusias. Dia selalu semangat jika bicara dengan Shinwoo.
"Hya,, kau pulanglah. Apa yang kau lakukan disini." usir Daerin sambil mendorong tubuh Baro agar pergi darisana.
***
Di sebuah restoran kecil :
Daerin terus menatap Shinwoo. Dia teramat senang selalu bisa bersama dengan namja idamannya itu.
"Apa kau sadar jika dirimu sangat terkenal di sekolah? Segala berita tentangmu akan sangat cepat menyebar, entah itu gosip atau berita fakta." ujar Shinwoo sambil memainkan sumpitnya. Mulai mencapit makanan di hadapannya.
"Apa yang ingin kau bicarakan sunbae?" selidik Daerin mencoba mencari tahu maksud dari perkataan Shinwoo itu.
"Kudengar kau dan Inhye...." kata-kata Shinwoo terhenti, karena dia takut menyinggung masalah pribadi antara Daerin dengan Inhye.
"Bertengkar? Ne, aku memang sedang bertengkar dengannya," ujar Daerin lalu mencoba melahap makanannya. Wajah cerianya tadi kini terlihat agak murung.
Shinwoo mencapit daging dengan sumpitnya, lalu menaruhnya di atas mangkuk nasi milik Daerin.
"Berbaikkanlah dengannya. Aku tidak bisa melihat Inhye terus menangis lebih lama lagi." pinta Shinwoo namun tidak menatap lawan bicaranya itu. Dia malah menyibukkan dirinya dengan makanan miliknya.
"Kau mengkhawatirkan Inhye? Apa kau menyukainya?" oceh Daerin asal namun tetap asik dengan makanannya, seakan-akan tidak terlalu perduli dengan pembicaraan ini.
"Apa sangat terlihat?" ujar Shinwoo dengan senyum canggungnya.
Kali ini Daerin menghentikan suapannya dan menatap Shinwoo lekat. Dia benar-benar tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.
"Sunbae, terima kasih atas makanannya. Aku sangat menikmatinya." ucap Daerin mencoba tersenyum sambil menaruh sumpit yang digunakannya di atas meja. Kemudian dia bangkit dan mengambil tasnya.
"Kau bahkan baru makan sedikit, sudah mau pergi?" heran Shinwoo dengan sikap Daerin yang berubah tiba-tiba itu.
YOU ARE READING
Complicated Love
FanfictionB1A4 FF Cast : Kim Daerin (OC) So Inhye (OC) B1A4 member Genre : School life, friendship, romance Cerita ini hanyalah khayalan author semata, jangan dianggap serius. ^^v Happy Reading ^^