"You can fake smile but you can't fake your fell"
***
Minggu pagi yang cerah ini Arsy masih tertidur pulas di ranjangnya, memakai sweter hitam putih yang bertema akan baymax kesayangannya. Si robot putih gendut lucu yang lembut seperti marmellow.
Gadis itu masih bergulat dengan selimut beserta bantalnya karena sejak kemarin sakit kepala dan nyeri persendiannya tak kunjung reda juga, tapi ia tidak menghiraukan rasa sakit itu, karena rasa sakit seperti itu adalah hal lumrah bagi penderita penyakit seperti Arsy.
Pada umumnya para pelajar seperti Arsy sangat suka hari minggu, karena mereka dapat bersenang senang menikmati libur walau hanya satu hari bersama sahabat, pacar atau keluarga.
Tapi, berbeda dengan Arsy.
Arsy sangat membenci hari minggu karena hari minggu adalah hari yang sangat membosankan baginya, yang dapat mengantarkan nya kembali pada masa-masa kejadian lalu yang membuat ia hancur dan kelam bagai awan cumolonimbus yang gelap dan menyeramkan hingga membuat gadis itu trauma dan akhirnya memiliki gangguan psikologis didalam dirinya sejak usia dini.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi tetapi Arsy tetap memejamkan matanya untuk merendam rasa sakit yang ia alami. Arsy masih dalam posisi yang sama, sampai terdengar suara ketukkan dari pintu masuk kamarnya.
"Buka aja, pintunya gak dikunci!" ucap Arsy dengan suara lemah sambil memejamkan matanya.
Dan masuklah tantenya, Dinda membawakan sebuah nampan berisi segelas susu coklat hangat dan bubur yang disediakan untuknya.
"Ara makan dulu ya, dari kemarin malam kamu belum makan." suruh Dinda kepada Arsy yang sekarang masih memejamkan matanya di atas tempat tidur.
"Hari ini juga kamu harus chemotherapy lagi ya, nanti Aunty yang anterin." mendengar itu pun Arsy langsung menolehkan kepalanya yang berat.
Gadis itu memang sudah 2 tahun berturut turut melakukan chemotherapy untuk menyembuhkan penyakit yang sudah lama di idapnya ini, tapi sudah 2 tahun juga Arsy memboloskan dirinya untuk menjalani chemotherapy itu, yang setiap minggu beroperasi merawatnya selama dua kali. Arsy sangat muak dan benci akan hal-hal yang harus dilakukannya setiap hari seperti meminum obat-obatan yang jumlahnya banyak dengan takar minum yang berbeda beda sampai menjalani semua pengobatan chemotherapy dan penanganan terhadap gejala gejala yang ditampakkan olehnya dengan monitor-monitor yang komprehensif.
Arsy hanya ingin bersenang senang di masa hidupnya ini, ingin menghapus semua masalah hidupnya dan mengobati rasa jenuh akan kehidupan.
Dan yang paling penting Arsy ingin menikmati dan melihat semua wajah kebahagiaan dari orang-orang yang ia cintai di masa hidupnya yang singkat ini.
Arsy tak ingin menyia-nyiakan waktunya hanya demi mengobati penyakitnya yang tak kunjung sembuh-sembuh, gadis itu berharap semua orang yang ia cintai selalu tersenyum dan berbahagia sampai mereka lupa jika mereka memiliki masalah hidup yang sulit untuk dijalani, gadis itu juga tidak ingin ada duka dan kesedihan dari orang-orang yang ia cintai, ia hanya ingin semuanya berubah hingga semuanya penuh akan kebahagiaan, kegembiraan, dan kehangatan.
"Ara?" panggil Dinda, mendengar panggilan itu membuat Arsy tersadar kembali dari harapan-harapan besar di otaknya yang hanya bisa berhenti sampai di hati kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Hope ✔️
Teen Fiction#Wattys2019 [COMPLETE ] Sudah di Revisi "Where the Heart came and fell while longing and hating to be the one" Mata hazel itu memandang lekat kepada foto gadis manis dihadapannya, mengisnyaratkan sebuah rasa rindu yang telah lama dipendam, berharap...