If I Hope ✔️

Jika catatan ini telah usang dan cerita kita hanya gugusan ingatan maka akhir ini hanya tinggal kenangan

***

Mata hazel itu memandang lekat kepada foto gadis manis dihadapannya, mengisnyaratkan sebuah rasa rindu yang telah lama dipendam, berharap dapat mengulang waktu 10 tahun silam dan berdoa agar dapat bertemu dengan gadisnya yang telah lama menghilang.

Mengingat kenangan bersamanya, bercanda tawa sepuasnya, bahkan melepaskan segala beban di dada. Tetapi kesempatan yang disia-siakan oleh Devan membuat ia menyesal atas semua perbuatannya.

Devan berharap dapat mengulang waktu dimana pertama kalinya ia bertemu Arsy. Tentang mata sayunya, tatapan sendunya, senyum lembutnya, hingga tubuh peluhnya.

Dan berharap mendapat kesempatan untuk kembali dipertemukan oleh gadisnya yang telah lama menghilang. Kesempatan yang akan Devan gunakan dengan sebaik-baiknya untuk menggali kenangan lampau dan menambah kenangan baru.

Hanya saja, tuhan memberikan kesempatan pada Devan dengan waktu yang sangat singkat.

Devan terlalu lambat, hingga ia tidak menyadari bahwa kesempatan untuk bersama Arsy tidaklah lama lagi. Banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Devan tidak berharap bahwa Arsy akan kembali. Devan memang terpuruk dengan kesedihan namun pikiranya masih dapat berjalan. Mau sebanyak apapun Devan berdoa pada tuhan. Arsy tetap tidak akan kembali. Itulah kenyataanya. Itulah kesedihanya.

Jika Devan diperbolehkan berharap untuk terakhir kalinya, maka, Devan ingin memperbanyak kenangan bersama gadisnya. Hingga membuatnya bahagia.

Ini tentang Harapan dan Kesempatan

If I Hope.

Kenangan adalah salah satu cara

Untuk menghidupkan kembali rasa yang pernah ada,

Karena setiap momen berharga

Tidak akan berlangsung selamanya

Ra,

You are the word i called
at the end of this story.

~ The End ~