If I Hope•19

1.7K 90 5
                                    

"Yang aku takutin adalah ketika aku mulai lupa kamu tetapi kamu tiba tiba datang membangun kisah baru"

***

Devan terlihat bingung, mengapa Aurell mengajaknya pergi dengan paksa disaat ia sedang bersama Arsy? Tidak biasanya Aurell bertingkah tidak sopan seperti ini.

Devan merasa ada sesuatu diantara Aurell, Arsy dan juga Revan, namun apa? Apakah Aurell mengajaknya pergi agar ia tidak terlalu lama bersama dengan Arsy? Dan mengapa Revan bisa mengenal Arsy hingga membawa kisah lalu mereka?

Devan juga melihat sorot mata Aurell saat berhadapan dengan Arsy. Seolah mereka sedang berada dalam kondisi persaingan dan kebencian.

Devan mengira Aurell membenci Arsy karena saat datangnya Arsy membuat Aurell yang dinobatkan tercantik di sekolah menjadi turun ke-2.

Namun tebakanya salah. Jika benci hanya karena sebuah kecantikan fisik, mengapa hingga seperti ini? Bukankah terlalu kekanak-kanakan merebutkan sebuah kecantikan dan popularitas?

Setelah Revan pergi, tinggalah Devan dan Aurell di taman ini. "Kamu mau ngomong apa? Tinggal kita berdua aja di sini," ucap Devan.

"Gimana cara membuat seseorang benci sama kita?" tanya Aurell to the point.

"Membenci orang itu gak baik dan gak bisa menyelesaikan masalah. " Jawab Devan.

"Dia membenciku, dan akupun ingin ia terus menurus membenciku,"

"Kenapa tidak berbaikan?" tanya Devan.

"Itu bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini," jawab Aurell.

"Semua masalah akan ringan jika kita berbaikan Re," Aurell menggeleng.

"Kamu gak ngerti. Karena kamu gak ada diposisiku saat ini."

Devan memijit pelipisnya. "Aku gak tau mau ngasih kamu saran apa. Otak aku lagi sulit untuk berpikir. Namun mungkin dengan cara menyakiti orang itu secara terus menerus, membuat orang itu tambah membencimu. Dan sekali lagi aku ingatkan, daripada balas dendam, lebih baik memaafkan."

Aurell tidak menghiraukan ucapan Devan untuk memaafkan. Aurell tidak sudi jika ia duluan yang harus meminta maaf. Hatinya cukup sakit dan egonya cukup tinggi untuk membuka perdamaian dengan Arsy.

"Contohnya?"

"Buat orang-orang terdekatnya ikut membencinya dan hancurkan semua harapan terbesarnya," jawab Devan dan diberi anggukan oleh Aurell.

Kini Devan balik bertanya dengan Aurell. "Sebenernya ada hubungan apa antara Kalian semua. Kamu nyembunyiin sesuatu tanpa aku tahu?"

Aurell terdiam. Ia bingung untuk berkata apa. "Aku enggak menyembunyikan apapun, Aku cuman sedikit kesal dengan Arsy yang dekat denganmu." Jawab Devan.

"Terus? Kalo Revan kenapa?" tanya Devan kepo.

"Kok malah nanya ke aku? Revan itu teman kamu, seharusnya kamu yang tanya dia. Bukan malah ke aku. " Aurell sedikit terkekeh melihat Devan yang kepo.

"Ya dikira lo tau, makanya gue nanya. Nyesel gue ngomong sama lo, loadingnya lama," jawab Devan.

"Untung temen, kalo enggak, mungkin udah gue kutuk jadi jodoh gue kali." Devan tertawa mendengar perkataan Aurell.

If I Hope ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang