If I Hope•20

1.7K 106 4
                                    

"Simple aja, walaupun kamu gak se-care dia, tapi kalo aku maunya kamu, tetep aja dia gak ada apa-apanya dihati dan dimata aku"

***

Arsy berjalan menuju kelasnya. Dilihatnya langit cerah meneduhkan. Kali ini Arsy berangkat sedikit lebih lambat dari biasanya.

Sesekali Arsy tersenyum kikuk menyapa beberapa kakak kelas yang menegurnya. Arsy sulit untuk mengenal wajah ataupun nama orang lain. Ia mudah sekali terlupa.

Makadari itu Arsy terkadang merasa canggung saat ada beberapa siswa atau siswi yang menengur namanya namun Arsy tidak tau siapa orang itu.

"Arsy!" Arsy yang sedang berlari kecil tersungkur ke belakang jika tidak ada yang menahanya.

"Anjir, pagi pagi udah mesra aja lo berdua," ucap Ivan yang datang bersama dengan Karin.

"Ngapain lo manggil gue?" tanya Arsy kepada Ivan. "Dan lo ngapain mengang tangan gue? Udah tau gue lagi lari, dan lo malah nahan tangan gue. Untung gue gak jatoh, kalo gue sampe jatoh gue ceburin lo ke tempat ternak piranha." Ancam Arsy kepada Devan.

"Tapi pas gue tarik tangan lo. Lo belum lari, Seharusnya lo bersyukur udah gue tolongin biar gak jatoh ke belakang. Tapi lo malah sewot." jawab Devan.

"Gue gini ya karena lo! Pake narik narik tangan gue segala. Bilang aja lo mau gandengan sama gue kan?" timpal Arsy.

"Alah lo aja yang sengaja jatoh biar ditolongin gue. Biar bisa mesra bareng gue kan? Biar bisa dipeluk sama gue dan bikin murid cewek iri sama lo kan?" timpal Devan tak kalah sengit.

"Najis amat gue kurbel sama lo!"

"Dasar lo kurbel!" ucap Devan.

"Gak ngaca lo! Yang kurbel siapa, nuduhnya siapa!"

"Elo yang kurbe!"

"Jangan menonton adegan KDRT ini sayang, Drama 21+" ucap Ivan sambil menutup mata Karin. Seketika mereka tertawa kecuali Devan dan Arsy.

"Kenapa kalian gak taken aja sih?" tanya Alri.

"APA?!" Jawab Arsy dan Devan hampir bersamaan..

"Lo juga pake gengsi, kasian si cewek udah nunggu. Makanya jangan kaku amat kek jadi cowok," sambung Alri.

"Si cewek juga sering ngamuk, jadi bikin tambah takut si cowok buat nembak," timpal Della.

Setelah mendengar itu, Arsy dan Devan langsung berdeham dan terjadilah hening canggung.

"Eh Kalya dimana?" Tanya Arsy mengalihkan pembicaraan.

"Tadi gue ngeliat dia pergi ke perpustakaan," ucap Karin.

"Tumben amat dia mau ke tempat keramat kayak gitu." Begitulah ucapan perpustakaan sekolah Arsy. Tempat paling terlarang buat dihuni. Cuman siswa yang rajin yang berada di dalam perpustakaan atau siswa pemalas yang numpang tidur beralaskan buku di perpustakaan.

"Mau ngapain dia?"

"Ntah,"terjadi hening sesaat hingga akhirnya.

If I Hope ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang