"Kamu dan aku itu hanya angan-angan. Kamu harapan, aku bayangan"
***
#Devan POV
Sebuah motor ninja berwarna hitam masuk ke dalam pekarangan sekolah, dengan gayanya yang cool Devan berjalan masuk menuju kelasnya, di setiap harinya banyak siswi siswi yang sibuk menggosipinya mulai dari siapa yang menjadi pacarnya kelak sampai sampai pertanyaan yang sama sekali tidak bermutu seperti Apa warna sempak yang sekarang Devan pake? dan masih banyak lagi pertanyaan dan celetukkan siswi siswi untuk dirinya seperti
Serasa liat jodoh!
Definisi dari orang Indonesia-Jerman blasteran Surga!
Shining, shimmering, splendid banget anjir!
List dari calon mantu bokap gue yaaa sejenis ini!
Dan begitulah pertanyaan dan celetukkan dari beberapa siswi yang mengidolakan ketampanannnya dan ciri khasnya.
Tapi, mau bagaimanapun juga Devan, dia akan tetap cool pada siapapun terkecuali orang-orang terdekatnya dan juga orang orang yang membuatnya nyaman.
"Devan?" panggil seseorang.
Devan pun menolehkan kepala, mendapati Aurell yang ternyata sudah ada di sebelah kanannya yang sudah sedari tadi sambil tersenyum manis menghadapnya.
"Hm?" jawab Devan menaikkan sebelah alisnya.
"Dev, besok belajar bareng di rumah gue, sekalian ada sesuatu hal yang pengin gue omongin ke lo." ajak Aurell kepada Devan yang sedari tadi hanya diam.
Baru saja Devan ingin menjawab tetapi teman-temannya datang menghampirinya.
"DEVANN!!! I'M COOMING BEYBEH! I CAN'T LIFE WITHOUT YOU!!" terdengar suara cempreng Ivan yang memekik telinga.
"Van, please jangan buat malu gue, dimana mana lo mah selalu buat malu gue, temen siapa sih lo? "ujar Alri yang sedang berjalan bersama Ivan ke tempat dimana Devan dan Aurell berdiri.
"Temen lo lah bego!"
"Iya emang? Gue gak kenal." jawab Alri.
"Oh, sekarang lo gitu? Lo gak inget waktu kita pernah cover dance best friends forever lagunya cherrybelle? Lo gak inget waktu itu lo nangis paling kenceng pas tau gue mau pindah ke Berlin? Lo gak inget waktu baju gue basah penuh lendir dari idung lo? Sumpah asal lo tau jijik banget! Ijo ijo basah berlendir gitu."
"Dan satu lagi. Lo gak inget waktu lo numpang mandi abis keujanan terus boxer pink lo ketinggalan dirumah gue dan gue dituduh nyokap bawa cewek kekamar sampe gue gak dikasih uang sebulan? Seharusnya lo sadar betapa berjasanya gue dihidup lo Al,"
Alri tersenyum haru, lalu menepuk bahu Ivan. "Gak usah nyebar aib gue kampret!"
Ivan berlari menuju Devan sebelum pukulan Alri jatuh dibadannya."Eh Aurell," sapa Alri ramah
"Ngomong apaan sih sama Devan? Serius amat." tanya Ivan.
"Nanyain biodata gue yaa?" ketahuilah bahwa Ivan PD nya selangit, jadi wajar ya hadirin.
"Apa nanyain Line sama Instagram gue?"
"Sekali kali ngobrol sama gue dong, jangan sama Devan mulu. Mending ngobrol sama permen daripada sama batu. Lagian batu yang lo ajak ngobrol ini udah sold out."
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Hope ✔️
Teen Fiction#Wattys2019 [COMPLETE ] Sudah di Revisi "Where the Heart came and fell while longing and hating to be the one" Mata hazel itu memandang lekat kepada foto gadis manis dihadapannya, mengisnyaratkan sebuah rasa rindu yang telah lama dipendam, berharap...