Warning!
Part ini mengandung unsur Kekerasan dan Dewasa, bila pembaca tidak nyaman dianjurkan untuk tidak membacanya"Mengetahui cintamu dusta, lalu perasaan ini akan dipertanggung jawabkan oleh siapa? "
***
#Aurell POV
Aurell pulang dari sekolah dengan wajah yang tidak bersahahabat, tersirat dari matanya yang menunjukkan secercah kilat kemarahan. Aurell marah, karena apa yang dikatakan Ivan tadi adalah suatu sindiran yang sangat berkenaan dengan hatinya yang penuh akan dendam kepada Arsy.
"Ra, lo udah ambil semua dari gue, mulai dari Papa, Mama, Revan dan sekarang lo ambil Devan, dan terakhir ini gue gak bakal biarin lo ambil Devan dari gue!" ucapnya dengan mata berkilat akan arwah marah dan dendam yang bersinar dari hati dan matanya.
Argghh...
Terdengar suara pecahan kaca dari atas rumah Farah, yaitu adik ipar ayahnya Aurell yang bernama Ferro. Setelah kejadian itu terjadi, Ferro menitipkan Aurell kepada Farah dan sekarang, sudah 10 tahun Farah mengasuh Aurell hingga Aurell sudah menginjak bangku SMA.
Farah yang mendengar suara kaca pecah itu pun langsung lari terbirit birit menuju ruangan atas, yang menjadi kamar Aurell.
"Re? Rere kenapa sayang?" Farah yang panik akan keadaan Aurell di kamar pun mengedor gedorkan pintu, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Aurell.
Akhirnya pintu pun di buka oleh Aurell, tetapi wajah gadis itu sangat berantakan dengan aura matanya yang gelap.
"Kenapa tante?" tanyanya yang membuat Farah bingung.
"Seharusnya tante yang nanya itu ke kamu, kamu kenapa?" tanya Farah kepada ponakannya ini.
"Gak papa tante, tadi cuman ada masalah kecil aja di sekolah." ucap Aurell sambil duduk di pinggir kasur bersama Farah.
"Emang kenapa? Cerita aja sama tante," mendengar itu pun Aurell ingin bercerita, tapi di lubuk hatinya yang paling dalam, ia enggan untuk bercerita. Kalah dengan ego, akhirnya Aurell pun mulai bercerita.
"Tante, aku capek kayak gini terus, takdir itu gak adil, kenapa aku selalu ada di bawah Ara, Ara selalu mendapatkan apa yang dia mau, tetapi kenapa aku enggak? Kenapa orang orang selalu melihat dia sempurna sedangkan aku buruk rupa dari segi apapun? " tanyanya dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Hush... Jangan nyalahin takdir sayang, percaya sama tante, nanti ada saatnya dimana kamu akan merasakan kebahagiaan yang kamu mau." ucap tantenya meyakinkan sambil menarik Aurell kepelukannya.
Mereka pun berpelukan sampai tangis Aurell pun mereda.
"Oh iya Re, nanti jam 4 kita ke tempat Papa ya," ajak tantenya, dan diberi anggukan oleh Aurell.
Di lain tempat, Arsy sedang berkemas untuk pulang dari rumah sakit. Pulang dari rumah sakit itu juga, ia akan pergi ke rumah mama dan papanya yang sudah lama tidak ia kunjungi, Arsy sangat senang karena ia akan bertemu dengan kedua orang tuanya, tapi ada sedikit rasa takut yang melanda dirinya, ia takut jika ingin pulang, akan membuatnya teringat kembali pada masa masanya yang kelam, ia tak ingin mengulang kembali masa-masa itu, karena itulah yang membuat Arsy terluka mata dan batinnya, tak disangka setitik air mata jatuh di kedua bola matanya yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Hope ✔️
Teen Fiction#Wattys2019 [COMPLETE ] Sudah di Revisi "Where the Heart came and fell while longing and hating to be the one" Mata hazel itu memandang lekat kepada foto gadis manis dihadapannya, mengisnyaratkan sebuah rasa rindu yang telah lama dipendam, berharap...