"Sakit hati manalagi yang
harus kutanggung?"
Disarankan untuk mendengar dan membaca lirik lagu diatas.
Ngena bangett:"
***
Lima hari Arsy tidak masuk sekolah. Arsy memasuki kelas nya seperti biasa jam 7 kurang dua puluh menit. Dan seperti biasa juga, setiap ia tidak memasuki kelas beberapa hari saja, Arsy selalu menjadi titik fokus dan tanda tanya teman-temanya.
"Eh Ar, enak ya lo! Liburan terus, mentang-mentang anak pemilik yayasan lo," seluruh siswa SMA Dharma Bakti memang mengira bahwa Arsy adalah anak dari seorang pemilik yayasan, walaupun nyatanya bukan.
"Gue gak liburan kok, gue cuman holiday doang, " jawab Arsy sambil terkekeh.
"Jiwa iri dan dengki ku meronta ronta melihatmu holiday di hari sekolah. " ujar Dilla.
"Lo gak takut ketinggalan pelajaran?" Kalya menyahut.
"Sans. Temen gue kan pinter dan solit. Jadi kalau ulangan, tetap ada kok peluang nilai bagas walaupun gak belajar," ucap Arsy.
"Bisaan lo Bambank!" Dilla dan Kalya tertawa.
"By the way, Selalu deh, setiap lo gak masuk beberapa lama aja, gue ngerasanya lo turun berat badan." ujar Dilla.
"Emang iya?" tanya Arsy berpura-pura tidak tahu.
"Lihat badan lo! Berat badan lo turun drastis! Lo libur bukan karena sakit kan Ar?" tanya Kalya.
"Artinya usaha gue diet berhasil dong. Lagian gue sakit apaan si, badan gue sehat bugar gini." jawab Arsy.
"Tapi kurus lo gak wajar. Kurusnya bukan kurus orang diet." kata Kalya tapi tidak dijawab oleh Arsy. Bukan karena tidak ingin, tapi Arsy bingung ingin menjawab apa.
Mereka saling bercerita sambil menunggu bell masuk berbunyi. Karin yang baru saja datang, dengan rusuh nya ia langsung bercerita.
"Gila! Tadi kan gue mau ke kelas, pas gue mau naik tangga, gak sengaja ketemu kakel cogan, kayak nya anak baru deh," ujar Karin.
"Mata lo jelalatan amat sih Kar, bintitan mampus lo tuh mata!" jawab Arsy dengan tertawa.
"Apa salahnya sih kalo pagi pagi liat yang segar? Ini tuh, namanya rejeki! " kata Karin.
"Tapi wait deh, gue denger-denger sih dia bukan murid baru. Dia dulu pernah sekolah di sini, tapi 6 bulan dia pindah ke luar negeri. " jawab Dilla.
"Cogan banget anjir! Devan ada saingan!"
"Cogan di sekolah ini semuanya udah di embat kak Aurell, dan itu udah bisa dijamin," Kalya berkata, Dilla dan Karin mengangguk karena hal itu adalah kebenaran.
"Emang dia deket sama kak Aurell? " tanya Arsy. Karena Arsy tahu bahwa Aurell adalah orang yang sulit untuk bergaul. Jika bukan orang yang tidak seberapa ia kenal, dia akan berbicara ketus bahkan kadang ia abaikan. Jangan tanya seberapa sering Aurell dikatakan sombong oleh orang orang.
Mereka hanya ingin mengenal, tanpa berusaha memahami. Berusaha mendekat tetapi tak mau mengerti. Demikianlah cara tuhan mengunci hati orang yang (tidak mau) memahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Hope ✔️
Teen Fiction#Wattys2019 [COMPLETE ] Sudah di Revisi "Where the Heart came and fell while longing and hating to be the one" Mata hazel itu memandang lekat kepada foto gadis manis dihadapannya, mengisnyaratkan sebuah rasa rindu yang telah lama dipendam, berharap...
