If I Hope•15

2.1K 126 3
                                    

"Kamu itu rumit
Dideketin ngejauh, dijauhin ngedeket"

***

SMA Dharma Bakti mendapatkan murid baru, pindahan dari Amerika.

Sebenarnya murid baru itu adalah murid lama yang pindah satu tahun ke luar negeri, tetapi karena kedatangan murid itu yang secara tiba-tiba membuat SMA itu menjadi sedikit heboh.

"Akhirnya dia kembali juga!!"

"Anjir! Style nya Europe banget! "

"Sumpah, makin ganteng!"

"OK, kalo cogan berkumpul lagi, makin perfect mata gue!"

"Astaga, tolongin gue! Gue gak bisa kalo disuruh pilih antara Devan dan juga dia!"

Seruan para siswi setelah kedatangannya "dia" si murid baru itu.

Ivan dan Alri sedang berjalan menuju kantin, tiba-tiba seseorang merangkul mereka dari belakang, hingga membuat mereka sedikit terjungkal.

"Gila gila! Pada soms banget sama gue!" kata orang itu.

Alri dan juga Ivan kaget dengan kedatangan murid baru itu. "Anjir, gue kira setan, ternyata beneran setan!" Ucap Ivan bercanda.

"Kok lo tambah sialan sih Van?" Jawab orang itu. Mereka tertawa bersama sambil berhighfive ria lalu melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti tadi. Tetapi sebelum melanjutkan perjalanan, Alri mengirim sebuah pesan kepada Devan agar segera menyusul mereka ke kantin.

From : Alri Navarro
To : Jodoh Lucyn
Woi Dev buruan ke kantin! Gak usah nelor aja lo di ruang osis bisa mati kesepian lo! Buruan lah ke kantin! Ada seseorang yang bakal gak lo percaya akan dateng ke sini. Ligat! Gak usah kayak banci maho lo!

Di ruang osis, Devan membaca pesan masuk dari Alri untuk menyuruhnya segera pergi ke kantin. Sebenarnya Devan malas untuk berjalan, tetapi karena rasa penasaranya lebih besar daripada rasa malasnya, akirnya Devan berjalan ke kantin, lagian Devan juga kesal karena dikatakan banci oleh Alri.

Langkah panjang Devan membuat ia lebih cepat menuju kantin, Devan melihat terdapat seorang pria yang duduk di depan meja Alri dan juga Ivan atau lebih tepatnya, duduk membelakangi wajah Devan.

"Akhirnya tuh banci perempatan dateng juga!" ucap Alri membuat semua orang yang duduk di meja itu menoleh ke arah Devan.

Devan tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Alri, karena ia terlalu fokus dengan seseorang yang duduk membelakangi tubuhnya.

"Revan?" Refleks Devan berbicara, sungguh ia tidak menyangka seseorang yang sudah lama tidak ditemuinya, datang kembali lagi di hadapanya.

"Hei Bro! Apa kabar? Long time no see?" Revan tersenyum, berhadapan dengan Devan.

Devan hanya diam membisu kemudian tersenyum juga lalu merangkul sahabatnya yang telah lama tidak dijumpainya.

"Gimana kabar lo selama disana?" Tanya Devan penasaran.

"Gue oke, tapi rasanya gak seru gak ada kalian." Revan berkata sejujurnya. Sungguh selama disana ia selalu merindukan kebersamaan bersama teman-temanya.

If I Hope ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang