If I Hope•10

2.9K 191 7
                                    

"Tidak ada orang yang suka ditinggalkan. Tidak ada orang yang menyukai perpisahan. Dan aku merasa bodoh karena rasa ku datang disaat kau telah meninggalkanku tanpa mengucapkan kata perpisahan."

***

Sepulang sekolah, Arsy pergi menuju rumah Devan karena pria itu menarik pergelangan tangannya dengan paksa agar berkerja kelompok dengannya. Awalnya, Arsy menolak akan ajakan itu, tetapi semakin ia memberontak untuk tidak pergi, semakin erat juga tarikan di pergelangan tangannya. Dengan berat hati, akhirnya Arsy pun menyerah, ia menerima ajakan paksa itu dan ia akan pulang bersama Devan.

Mereka pulang mengendarai mobil Devan, kebetulan hari ini Arsy tidak membawa mobil karena hari ini ia berangkat bersama Fesya. Sebelum ia pergi bersama Devan, Arsy sempat mengirim pesan kepada Fesya bahwa ia akan pulang dan diantar dengan Devan.

CHAT

Arsyla. R :
Kak, gue pulang bareng temen ya!
Sekalian gue juga mau kerja kelompok.

Kak Fesya :
Temen atau gbtan?

Arsyla. R :
Musuh

Kak Fesya :
Awas aja kalo tau tau udah jadian

Arsyla. R :
Jangan di doain dong :)

Kak Fesya :
Aamiin...

Arsyla. R :
KAK FESYA !1!1!

Kak Fesya :
Have a nice day with him, sist :)

Arsyla. R :
BODOAMAT

Arsy pun menyudahi percakapannya dengan Fesya karena sekarang ia sudah berada tepat di samping mobil milik Devan. Arsy pun ingin membuka mobil itu, tetapi terlebih dahulu Devan membukanya.

Gentle juga ni orang, ungkap Arsy dalam hati.

Mereka pun pergi berjalan menuju rumah Devan, di sepanjang perjalanan, mereka sama sama bungkam dengan pikiran masing-masing, tidak ada lagu penghantar suasana, hanya terdengar suara hembusan nafas yang keluar dari kedua lubang hidung mereka.

Devan sedang fokus dalam menyetir dan juga Arsy yang memandang hampa jalanan yang basah karena saat ini sedang turun hujan yang cukup deras.

Arsy tidak menyadari bahwa sedari tadi Devan selalu memperhatikannya. Devan memandang wajah Arsy dengan sorot mata yang sulit diartikan, Devan melihat, bahwa di sorot mata dan ucapan yang selalu keluar dari mulut gadis itu adalah bentuk dari dirinya yang rapuh.

She is not good, but she always try to feel fine.

Devan seakan dapat merasakan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh Arsy. Devan memandang sendu katika melihat bola mata Arsy. Tak disangka, disaat memperhatikan gadis itu, ternyata Arsy sedang menangis dalam diam.

Devan yang melihat itupun menyodorkan sebuah tissue dari dashboard untuk Arsy.

"You can tell your problem to me or other people. Don't thing if you are alone. Heart can broke because heart is not a steel."

Arsy pun menengokkan kepala mendengar ucapan Devan, ia mendapati tissue yang terulur untuknya. Arsy awalnya bingung, apa maksud Devan yang memberikan tissue itu untuknya, tapi ia pun akhirnya mengerti mengapa Devan memberikan tissue itu untuknya, Arsy pun mengusap air matanya yang jatuh di pelupuk matanya, dan menyodorkan kembali tissue itu kepada pemiliknya.

If I Hope ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang